Setelah mengetahui kehamilan Adiba beberapa hari yang lalu, Adham menjadi suami yang lebih siaga dalam mengurus Adiba. Bahkan Adiba sampai merasa lelah dengan sikap Adham yang berubah menjadi over protektif.Seperti sekarang ini. Adiba sedang ingin jalan jalan karena merasa bosan berada di dalam rumah.
"Mas, Diba keluar sebentar ya??"
Adiba menghampiri Adham yang sedang berada di ruang kerjanya dan langsung duduk di samping Adham.
Menyadari kedatangan Adiba, Adham lamgsung menghentikan kegiatannya."Mau kemana?? Gak usah sayang?? Di luar gak sehat, banyak debu. Kalau kamu butuh sesuatu biar mas aja yang keluar" Adiba memutar bola matanya jengah. Sejak Adham berubah menjadi lebih protektif, Adiba jadi lebih sering memutar bola mata.
"Cuma sebentar mas. Diba bosan di rumah" Adiba masih berusaha untuk memdapatkan ijin.
"Kalau kamu bosan kita pindah aja. Kita cari rumah yang bisa bikin kamu gak bosan" Adham masih keukeh tidak memberi ijin.
Adiba merengut, wajahnya di tekuk karena kesal dengan Adham yang tidak juga memberi ijin.
"Mukanya jangan di tekuk gitu sayang. Nanti cantik nya hilang" Adham menarik dagu Adiba agar manghadap padanya.
"Diba kesal" Adiba bangkit dan meninggalkan Adham disana.
Adham menyusul kemana Adiba pergi, ternyata Adiba pergi ke kamar.
"Sayang, jangan cemberut gitu dong. Nanti jalan jalannya sama mas aja ya" ucap Adham membujuk Adiba."Udah gak pengen mas" tolak Adiba kesal.
"Trus sekarang kamu pengennya apa??" tanya Adham.
Adiba nampak sedang berpikir."Diba pengen makan sate ayam nya mang Karmin mas" Adiba memutuskan keinginannya.
"Sate mang Karmin??" Adiba mengangguk.
"Gak sate yang lain aja. Mang Karminkan jualannya di pinggir jalan sayang. Itu gak sehat""Kalau gitu gak usah. Diba gak mau apa apa lagi" Adiba kembali merajuk.
"Ayolah, yang jual sate kan banyak sayang" bujuk Adham.
"Pokoknya Diba cuma mau sate mang Karmin. Kalau mas gak mau belikan, Diba gak mau makan, titik" kali ini Adiba keukeh pada keinginannya.
Sama dengan Adiba, Adham juga keukeh tidak mau membelikan keinginan Adiba. Mereka sama sama terdiam menuruti egonya masing masing.
Adiba merasa jengah dengan situasi ini, ia bangkit dan berjalan menuju lemari untuk mengambil hijab lalu memakainya.
"Kamu mau kemana??" tanya Adham.
"Mau beli sate. Nungguin mas gak bakalan cepat" jawab Adiba kemudian meninggalkan kamar.
Adham mengejar Adiba yang akan menuruni tangga.
"Ok ok. Kita pigi sama sama. Mas gak mau sesuatu terjadi nanti nya" Adiba tersenyum penuh kemenangan.Adiba tau, Adham tidak akan membiarkan ia pergi sendirian. Dan benar saja.
Sekarang ini mereka sedang dalam perjalanan menuju penjual sate yang Adiba inginkan.
Adiba langsung keluar dari mobil setelah tiba di depan penjual sate yang pengunjung nya lumayan rame."Sayang, hati hati" ucap Adham memperingati. Tapi Adiba tidak mendengarkan.
Keinginannya untuk makan sate sudah sampai di ubun ubun. Sehingga ia tidak memperdulikan apa apa lagi selain sate.
"Mang, satenya dua ya??" Adiba memesan sate.Adham menghampiri Adiba yang sudah duduk menunggu pesanannya datang.
"Ini neng" ucap mang Karmin sambil meletakkan pesanan Adiba."Makasih mang" balas Adiba.
Adiba langsung mencomot sate itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta SUAMI KU
Literatura Feminina#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz Al Arkhan.. ~Adiba Ufairah~