Hari ini, Adham dan Adiba akan berangkat ke sebuah pulau yang terletak di Lombok. Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang mengenai tempat untuk berbulan madu, keduanya memutuskan untuk mendatangi pulau Gili.
Adiba sempat menolak untuk berbulan madu. Katanya uangnya sayang, dan lebih baik di gunakan untuk hal yang lebih penting.
Dan sudah hampir dua minggu Adham merayu Adiba agar mau, pada akhirnya Adiba pun mengiyakan di hari ke-12 setelah resepsi ulang pernikahan mereka."Semua sudah?? Gak ada yang ketinggalan lagi kan mas??" tanya Adiba sambil memeriksa bawaannya.
"Sudah sayang, gak usah khawatir. Lagi pula, kalau ada yang tertinggal kita masih bisa beli disana" jawab Adham.
"Tapi kan sayang mas, kalau harus beli lagi. Mubazir" Adham tersenyum sambil mengusap puncak kepala Adiba dengan lembut.
"Kita berangkat??" tanya Adham setelah Adiba selesai mengubrak abrik barang bawaannya.
"Ayo mas" jawab Adiba semangat sambil menarik tangan Adham menuju mobil.
>>>>>Skip Perjalanan<<<<<
Taksi yang membawa Adham dan Adiba berhenti setelah tiba di depan hotel tempat mereka akan menginap.
Adiba yang ternyata tertidur selama di perjalanan menuju hotel itu belum juga membuka matanya. Adham merasa tidak tega untuk membangunkan wanitanya itu.Adham memanggil seorang bellboy untuk membawakan barang mereka ke kamar yang sudah di pesan sebelumnya.
Setelah membayar argo taksi, Adham mengangkat tubuh Adiba ala Bridal dan membawanya masuk ke dalam hotel.
Banyak mata yang memandang ke arah Adham, di antaranya ada yang memandang dengan penuh memuja dan sebagainya.
Tiba di lantai sepuluh hotel, bellboy tadi mendahului Adham menuju kamar dan membukakan pintu untuk mereka. Adham meletakkan tubuh Adiba di atas kasur, sebelum beranjak meninggalkan Adiba, Adham menyempatkan untuk mengecup kening Adiba.
"Maaf pak, barangnya mau di letakkan dimana??" tanya bellboy tadi.
"Taruh disana saja" jawab Adham menunjuk sudut ruangan.
Adham merogoh saku celananya dan mengeluarkan selembar uang kertas seratus ribuan dan memberikan nya pada bellboy tadi.
"Terima kasih pak" ucap bellboy itu sambil menundukkan kepalanya.
"Sama-sama" balas Adham.
Adham menutup pintu setelah kepergian bellboy itu dari kamar mereka. Adham berbalik menuju tempat tidur. Sebelum ikut berbaring, Adham meregangkan tubuhnya. Tidak dapat di pungkiri, Adham juga pasti merasa lelah dan pegal di sekitar tubuh nya. Apalagi harus menggendong Adiba tadi.
Tapi semua sebanding kala Adham melihat wajah damai Adiba yang sedang tertidur. Setelah cukup memandangi Adiba, Adham pun membaringkan tubuh nya di samping Adiba, ia mendekat dan mengikis jarak di antara mereka. Setelah tidak ada jarak lagi, Adham memeluk tubuh Adiba dan mulai memejamkan matanya.
Adiba membuka matanya perlahan, ia bergerak pelan untuk melepaskan tangan Adham yang melingkari tubuhnya. Tapi Adiba mengalami kesulitan, karena Adham memeluknya sangat erat. Adiba menyerah untuk mencoba melepaskan pelukan Adham. Adiba malah memperbaiki posisinya menjadi menghadap pada Adham.
Adiba membalas pelukan Adham tak kalah erat, menenggelamkan kepalanya dan mencari tempat ternyaman di leher Adham. Pergerakan Adiba ternyata mengganggu tidur Adham. Membuat Adham membuka matanya dengan sempurna.
Adham tersenyum melihat Adiba yang masih tidak bisa diam dalam mencari kenyamanan, tangan Adham bergerak mengelus puncak kepala Adiba dan sesekali mencium kening nya. Adham mengira Adiba kembali tertidur karena ia sudah tidak bergerak sama sekali.
Ternyata tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta SUAMI KU
ChickLit#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz Al Arkhan.. ~Adiba Ufairah~