Tidak ada kata yang mampu menggambarkan kebahagian Adham dan Adiba saat ini. Dimana mereka tengah menunggu kehadiran anak kembar mereka yang di prediksi akan di lahirkan dalam minggu ini.Meskipun belum mengetahui jenis kelamin calon anak mereka, tapi seluruh keperluan sudah disiapkan oleh mereka.
"Mas udah gak sabar nunggu mereka keluar" ujar Adham sambil mengelus perut besar Adiba.
"Sabar mas, sebentar lagi" ucap Adiba menyahuti.
"Huh, seandainya mereka bisa di keluarkan saat ini juga"
"Hush, mas gak boleh ngomong gitu" Adham hanya nyengir saat Adiba memperingatinya.
Saat ini, Adham dan Adiba sedang dalam perjalanan menuju kekediaman mereka setelah mereka mendatangi rumah sakit untuk konsultasi.
"Mas, kita mampir sebentar ke toko perlengkapan bayi di depan boleh??"
"Tentu sayang, memang nya mau beli apa lagi?? Apa masih ada yang kurang"
"Diba cuma pengen liat liat aja. Siapa tau ada yang lucu dan menarik, Diba bisa beli" Adham mengelus kepala Adiba.
Dan mobil yang di kendarai Adham pun berhenti di depan sebuah toko besar yang menyediakan perlengkapan bayi. Setelah memarkirkan mobil nya, Adham turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuk Adiba.
"Pelan pelan sayang" Adham menuntun Adiba turun dari mobil.
Adham dan Adiba pun memasuki toko tersebut."Selamat datang di toko kami, ada yang bisa saya bantu??" salah seorang karyawan menyambut kedatangan mereka.
"Kita mau lihat lihat dulu boleh mbak??" tanya Adiba.
"Tentu, silahkan di lihat lihat bu. Mari saya antar" jawab karyawan tersebut.
Mereka pun mulai menelusuri setiap sudut toko itu.Dering ponsel Adham berbunyi, membuat Adham, Adiba, dan Karyawan yang mengikuti mereka itu menghentikan langkah.
"Dari kantor. Mas angkat telepon bentar ya" Adiba mengangguk.
"Mbak, saya titip istri saya ya" ucap Adham pada Karyawan itu, dan ia pun mengangguk.Adham berjalan menjauh dari Adiba dan karyawan wanita yang di ketahui bernama Hani itu.
"Mbak, saya duduk dulu ya?? Kaki saya pegal" ucap Adiba.
"Baik bu"
Adiba pun duduk di salah satu kursi yang tersedia disana.
"Mbak, yang itu lucu deh"Adiba menunjuk sebuah patung yang memakai satu set pakaian bayi.
"Boleh minta tolong untuk di ambilkan??" pinta Adiba."Sebentar ya bu" Hani pun mengambilkan yang Adiba tunjuk tadi.
"Ini barang tinggal satu satu nya bu. Dan hanya ada tiga yang kami sediakan, sedangkan dua nya sudah terjual" ucal Hani menjelaskan."Tinggal satu ya?? Padahal saya butuh dua mbak"
"Saya bisa carikan satu dengan desain yang lain bila ibu mau"
"Carikan dua dengan desain yang sama aja mbak"
"Baik bu"
Hani pun mengambil beberapa baju yang akan di tunjukkan pada Adiba.
Sedangkan Adiba yang masih duduk, matanya sibuk menjelajahi tempat itu.
Seketika Adiba menangkap sosok seseorang yang ia kenal. Adiba memicingkan matanya untuk lebih meyakinkan bahwa orang itu benar orang yang ia kenal."Tia.." gumam Adiba.
Benar, orang yang Adiba lihat itu adalah Tia.Adiba berdiri dari duduknya dan berniat untuk menghampiri Tia.
"Tia" seru Adiba memanggil Tia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta SUAMI KU
Genç Kız Edebiyatı#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz Al Arkhan.. ~Adiba Ufairah~