Adiba dan Zein masih menunggu penerbangan mereka yang tertunda akibat kesalahan teknis pada pesawat yang akan membawa mereka kembali ke Eropa.
Benar, pesawat yang lepas landas beberapa menit yang lalu bukan lah pesawat yang membawa Adiba dan Zein. Meskipun tujuan sama, namun nomor penerbangan yang berbeda membuat Adham mengira bahwa yang pergi beberapa menit yang lalu adalah pesawat yang membawa Adiba dan Zein.
"Sudah waktu nya Adiba" ujar Zein, Adiba mengangguk lalu mengikuti Zein.
Baru beberapa kali kaki Adiba melangkah, ponsel nya berbunyi. Adiba merogoh tas slempang nya mencari keberadaan ponsel tersebut. Setelah di temukan, Adiba melihat siapa yang memanggil nya.
"Assalamu'alaikum" ucap Adiba setelah panggilan tersambung.
"...................."
Ponsel Adiba terjatuh dari tangannya. Zein menoleh saat mendengar suara benda jatuh itu.
"Ada apa Diba??" tanya Zein khawatir melihat wajah Adiba yang memucat.
"Mas Adham, Zein" lirih Adiba.
"Kenapa dengan mas Adham??"
"Mas Adham....." Adiba merasa tidak sanggup untuk melanjutkan kalimatnya.
"Tolong katakan, Adiba. Ada apa??" Zein semakin tidak mengerti saat Adiba mulai menangis.
Zein mengambil ponsel Adiba yang terjatuh tadi, Zein melihat riwayat panggilan di ponsel tersebut dan disana tertera nama Loly.
Zein menghubungi Loly kembali.Zein menarik tangan Adiba meninggalkan bandara. Setelah mengetahui Adham kecelakaan dari Loly, tanpa berpikir dua kali Zein membatalkan penerbangan mereka hari ini.
"Zein" pekik Adiba kaget.
Zein seakan menulikan pendengarannya saat Adiba terus merocos mengatakan mereka harus segera naik ke pesawat.
"Apa kamu mau tetap pergi sedangkan kamu mengetahui kalau mas Adham mengalami kecelakaan??" Zein menghentikan langkahnya dan akhirnya buka suara.
"Aku..aku..."
"Sudah lah Adiba. Jangan menyiksa dirimu sendiri. Lupakan soal kembali ke Eropa dan juga rencana pernikahan itu"
"Tapi Zein.."
"Kita harus ke rumah sakit Adiba. Mas Adham kritis. Apa kamu mau terus berdebat disini??" Adiba langsung menggeleng.
"Ya sudah, ayo kita pergi"
Selama di perjalanan, Adiba dan Zein sibuk dengan pemikiran masing masing. Hingga mereka tidak menyadari taksi yang membawa mereka telah tiba di rumah sakit.
"Maaf pak, bu. Kita sudah sampai" ucap supir taksi tersebut.
Adiba dan Zein tersentak. Mereka tersadar dari lamunan masing masing.
"Terima kasih pak" ucap Zein setelah membayar argo taksi, sementara Adiba sudah lebih dulu keluar dan berlari ke dalam rumah sakit.
Langkah Adiba terhenti saat melihat sosok Loly sedang menunggu di depan IGD.
Adiba berjalan perlahan untuk menghampirinya."Loly.."
Loly yang mendengar nama nya di sebut mendongak dan melihat Adiba berjalan mendekatinya."Adiba" Loly berdiri lalu menghampiri Adiba.
Loly merengkuh tubuh Adiba ke dalam pelukannya."Bagaimana keadaan mas Adham??" tanya Adiba.
"Aku juga belum tau Diba. Yang pastinya mas Adham sedang kritis" Adiba tidak sanggup menahan air matanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta SUAMI KU
ChickLit#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz Al Arkhan.. ~Adiba Ufairah~