Part 16

92.5K 4.8K 43
                                    


Adham pulang ke rumah nya. Tidak seperti biasa, malam ini rumah Adham tampak sepi dan gelap. Tidak ada lampu yang menyala, dari luar rumah Adham tampak seperti tidak berpenghuni.

"Kemana Adiba?? Kenapa semua lampu di matikan??" batin Adham bertanya.

Sampai di kamar pun, Adham tidak menemukan keberadaan Adiba. Karena tidak mau terlalu ambil pusing, akhirnya Adham memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Selang beberapa menit, Adham keluar dan langsung saja ia berbaring di tempat tidur tanpa memperdulikan kemana perginya Adiba.

Sementara Adiba malah sebaliknya. Ia tidak bisa tertidur sama sekali. Sudah berkali kali Adiba merubah posisi tidurnya dan mencoba menutup mata, tapi hasilnya nihil.

Sampai detik ini, Adiba masih belum tau apa maksud dari Nita membawa nya pergi dari Adham.

Tiba tiba Adiba merasa haus, dan ia pun keluar untuk mengambil minum.
"Kamu belum tidur Diba??" tanya Nita tiba tiba membuat Adiba kaget.

"Mama. Diba gak bisa tidur ma" jawab Adiba.

"Kenapa?? Memikirkan Adham??" Adiba mengangguk.
"Tidak usah terlalu di fikirkan, Adham pasti baik baik saja" Nita mengelus lengan Adiba.

"Tapi mah, Adiba butuh mas Adham" lirih Adiba.

"Jangan sedih, disini masih ada mama dan papa" ucap Nita menenangkan Adiba.

"Sekarang yang butuh mas Adham bukan hanya Diba mah. Tapi calon anak Diba juga"

Nita mengernyit tidak mengerti dengan maksud Adiba. Namun beberapa detik kemudian, mata Nita membulat.

"Disini ada cucu mama??" tanya Nita sambil mengelus perut Adiba.
Adiba mengangguk.

Nita langsung memeluk Adiba. Betapa bahagianya Nita yang sebentar lagi akan menjadi seorang nenek.

"Jadi, bisakah Diba kembali ke rumah mah??"

"Bersabarlah, Adham pasti akan menjemput mu"

*****

Zein sedang berusaha keras mencari informasi tentang Adham. Yang ternyata cukup menyita waktu dan pikirannya.

Tapi semua itu tidak ada apa apanya di bandingkan dengan senyum Adiba.
Lihat, hanya untuk sebuah senyuman, Zein rela melakukan itu semua.

Setelah mendapatkan beberapa informasi mengenai Adham, Zein bisa sedikit bernafas lega.

"Adham Faiz Al Arkhan??" Zein menyebutkan nama yang terera di layar laptop nya.

"Nama nya seperti tidak asing" gumam Zein.

Setelah Zein membaca seluruh riwayat Adham, baru lah ia sadar siapa Adham.

"Jadi, Adiba menikah dengan mas Adham??" ucap Zein tidak percaya.
"Ya tuhan, apa lagi sekarang??" Zein mengacak rambut nya frustasi.

Zein berniat untuk menghubungi Adiba dengan cara menelepon nya.
Tapi sampai nada terakhir, Adiba tidak juga menerima panggilannya.

Zein juga sudah mengirimi pesan, berharap Adiba membacanya dan menghubungi nya kembali.

Bertemu dengan Adham menjadi agenda utama Zein hari ini. Zein akan mendatangi kantor Adham sesuai alamat yang ia dapatkan dari internet itu.

Setibanya Zein di depan gedung berlantaikan 10 itu, Zein melangkahkan kaki nya memasuki gedung tersebut.

"Permisi mbak, apa pak Adham sedang berada di ruangannya??" tanya Zein pada receptionist yang sedang bekerja.

Mengejar Cinta SUAMI KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang