Tidak ada teman bagiku disini. tidak ada teman berbagi duka layaknya saudara sepupuku Sasha disini.
Aku juga merindukan kakaku. Jika aku bersamanya aku tak mungkin bisa disakiti seperti ini.
Sebenarnya, dia ada dimana sekarang."Kak Jeonghan..... Hiks"
"Oppa....."Tanganku mengepal erat, berusaha menggenggam pasir yang kududuki sebagai pelampiasan rasa sedihku.
Air mataku pun turut jatuh diatas tanganku. Sampai kapan? Sampai kapan aku harus terjebak disini? Aku sangat kesepian disini.
Jika tak ada Baekhyun abeoji yang mengaggapku sebagai putrinya, jika saja tak ada Taehyung orabeoni, Jimin orabeoni dan Jungkook yang selalu bersamaku, aku pasti tak akan sanggup hidup disini.
Dan sekarang, aku harus bekerja di divisi ini. Terpisah dari orang-orang yang menganggapku keluarga. Dan dicampakkan oleh teman sekerjaku sendiri. Aku tak sanggup.
"Hiks"
"Sasha Yoo, Jeonghan oppa. Kebaoa kalian tidak mencariku? Apa kalian tidak tau jika aku hilang di pulau aneh ini"Kutundukan wajahku menghadap tanah. Aku terisak dengan menggenggam pasir dikedua tanganku.
"Hah"
Aku menjerit saat kurasakan ada yang menyentuh bahuku. Rasa panik ku muncul ketika aku mendongak menatap seorang pria paruhbaya yang tampan sedang menatapku khawatir.
"Nona, ini masih pagi buta. Kenapa kau menangis??"
Aku meneguk ludahku kasar. Orang ini, aku belum menemuinya. Ini pertamakalinya aku melihatnya.
"A-ajusshi siapa??"
Aku bangkit dari simpuhku dengan was-was."Ah"
Dia tersenyum kearahku. Lantas menggusap tengguknya sebentar seakan bingung menjawab pertanyaanku.
"Emmm, ah panggil saja Chan, Chan Ajusshi"Setelah itu, dia kembali tersenyum. Kali ini senyumnya menyiratkan kewibawaan dalam dirinya.
Kuamati sosoknya dari ujung kepala sampai kaki. Pakaian yang bersulam emas itu membuatnya tampak berkharisma. Aku menyipitkan pandanganku.
"Chan Ajusshi??""Iya, kau boleh memanggilku begitu"
"Ah tapi sepertinya aku pernah melihatmu"Aku sedikit terkejut. Apa benar dia pernah melihatku? Dia pernah melihatku dimana? Di Seoul kah? Apa aku bisa berharap padanya untuk kembali ke asalku?
"D-dimana? Dimana ajusshi pernah melihatku? Cepat katakan?"
Aku menarik dan menggoyang-goyangkan tangannya. Seakan tidak sabar. Kulihat matanya sedikit terbelalak karna ulahku."Kau, putri siapa? Dari keluarga bangsawan dan klan mana? Aku lupa"
Ah sudah kuduga. Aku hanya berhalu untuk bisa di kenali sebagai sosok Acha Yoon. Intinya saja. Ajusshi ini tidak mengenalku. Menyebalkan.
"Nichan Sean. Putri dari Mentripertahanan Sean Baekhyun. Ajusshi"
Ah aku malas sekarang. Dan entah kenapa Chan ajusshi justru menatapku dengan pandangan terkejut.
"P-putrinya Baekhyun??"
Dia nampak kaget.Dan aku hanya mengerucutkan bibirku kesal.
"Menteri Baekhyun, Ajhussi......
Jangan memanggil nama ayahku begitu. Kau bisa dihukum jika hanya menyebut namanya saja seperti tadi"
Aku menimpalinya prihatin."Ternyata, kau sudah besar"
Ekspresi wajah Chan Ajusshi tiba-tiba sendu. Dia memandangku dengan mata yang sedikit berkaca-kaca."Maaf, aku tak sempat melihat wajahmu. Bahkan saat memerintahkanmu mengawal putri Nayeon ke istana kemarin"
"Jadi, kaulah orangnya. Nichan putri Baekhyun dari divisi pengawas"
"Baru kali ini aku bisa memandangmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]
FanfictionBTS | Seventeen | EXO Bagaimana Jika kau terjebak dalam pulau misterius penuh rahasia bernama Insam-Do?? ----"Kau tidak akan keluar dari sini sebelum melihat satu persatu dari pangeran itu mati"---- Menceritakan tentang kamu yang melakukan perjalana...