Spy of Posca organization

541 88 44
                                    

"Sebelah sini Tuan,Nona".

Wonwoo dan Nayeon masuk kedalam ruang khusus yamg disediakan oleh sebuah kedai makan setelah ditunjukkan oleh pelayan disana. Kedua anak raja itu sengaja menyamar hanya untuk menemui anggota posca yang sudah menunggunya diruang yang sudah ditunjukkan si pelayan kedai.

Setelah menutup pintu ruangan itu Nayeon melepaskan jangot yang menutupi wajah dan tubuhnya. Begitu juga dengan Wonwoo yang melepas topi penyamarannya. Sebelum keduanya duduk, dua anggota posca yang sedari tadi menunggu kedatangan merekapun bergegas memberi hormat pada Wonwoo dan Nayeon.

Seelah melihat siapa yang datang memenuhi undangannya, Nayeon mengerutkan dahi. Tampak ada sedikit ekspresi kekecewaan diwajahnya.
"Kenapa kalian yang datang? Mana Junhui??".
Nayeon terlihat kesal saat mendudukan diri bersamaan dengan Wonwoo.

"Maaf gongjunim, Jun hyung sedang mendapat tugas penting dari Tuan Kai".

"Tugas penting?? Apa ada yang lebih penting selain menemui kami?!".
Nayeon kini meninggikan suaranya pada Minghao. Minghao sendiri hanya bisa saling pandang dengan Dino, rekannya yang duduk disebelahnya.

"Sudahlah. Jun atau mereka yang datang sama saja Nayeon-ah".

Nayeon memasang muka masam ketika Wonwoo menasehatinya dengan aksen dingin khasnya. Nayeon heran, biasanya Kakaknya itu hanya respect pada Jun seperti halnya dirinya yang juga sangat mempercayai Jun untuk melakukan segala  perintah yang bersifat penting.

" ehem. A-apa ada yang spesial dari Jun hyung sampai Gongjunim selalu menanyakannya??"

Alis Nayeon naik begitu Minghao dengan lancangnya menanyakan hal konyol padanya.
"Spesial??"
Nayeon kemudian menyeringai.
"Memang spesial. Tapi aku akan menganggap Junhui lebih spesial jika aku melihat dia adu tanding dengan Jungkook dan memenangkannya"

Minghao sedikit tersikap. Begitu juga dengan Wonwoo yang tak habis fikir kenapa adiknya itu tiba-tiba membahas Jungkook. Itu membuat Wonwoo sedikit curiga jika Nayeon memang mengagumi pemuda itu dari kecil.

"Ah, anak itu ya? Lama juga tak bertemu dengannya"
Dino kini angkat bicara setelah sejak tadi hanya diam.
"Maaf Gongjunim, bukannya kamibtidak ingin berlama-lama disini. Tapi jika boleh tau apa maksud anda mengundang kami untuk menemui anda"

"Ada hal penting yang ingin kutanyakan pada kalian"
Wonwoo dengan sigap menimpali pertanyaan Dino.
"Tentang stempel kerajaan. Apa kalian yang mencurinya??"

Dino dan Minghao kembali saling menatap. Raut keduanya terlihat bingung dengan pertanyaan Wonwoo.
"Wangjanim, apa maksud anda?".
Minghao bertanya dengan polosnya dan itu sempat menyulut emosi Wonwoo yang memang sangat temperament.

"Stempel kerajaan hilang Hao-ya!!!!"

Tak ayal. Minghao dan Dino membelalakkan mata karna kaget. Ekspresi keduanya itu membuat Wonwoo semakin jengkel. "Aku tanya pada kalian apa kalian yang mencurinya tanpa persetujuan dariku??".

Tak takut, Minghao justru menyeringai sambil tertawa kecil menatap Wonwoo.
"Apa wangjanim sedang menuduh kami?".

Ini yang tidak disukai Wonwoo dari minghao dan anggota posca yang lainnya kecuali Jun. Mereka terlalu banyak basa-basi dan itu sangat bertolak belakang dengan wataknya.
" katakan saja 'iya' atau 'tidak'".
Dan Wonwoo sudah tak sabar lagi.

"Kami tidak melakukannya".
Dino menjawabnya dengan mantap. Ekspresinya menunjukkan keyakinan. Tapi entah mengapa Nayeon justru terkekeh melihat  Dino yang menjawab dengan wajah seserius itu.

"Jika kalian yang mencurinya mengaku saja. Kami tidak akan marah. Tapi kami akan menghukum kalian yang bertindak tanpa perundingan itu".

"sudah kukatakan, kami tidak tau menahu tentang stempel itu. Gongjunim, anda tidak percaya padaku??".

INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang