Pengorbanan yang mengubah pendirian (2)

535 97 58
                                    

"Tuanku.......".

Aku dan Jin menengok memandang penuh tanya pada sosok Namjoon yang terengah-engah.

"Aku tidak bisa menemukan pelakunya".
" ----tapi, aku bertemu dengan seseorang".

"Siapa????".

Selang satu detik setelah Jin bertanya, dua orang pemuda muncul dari pintu gua. Dua pemuda yang membuat Jin dan aku kaget karna kehadirannya.

" K-kau????".
"-----Jeonghan?".

" H-hyungnim.......".

"Tae orabeoni??".
Sama kagetnya seperti Jin, aku juga tak menyangka jika yang datang adalah Jeonghan dan  Taehyung, kakaku.

"Nichan-ah.....".

Tahyung bergegas lari dan mendekapku erat. Tak ayal aku menangis tersedu dalam pelukannya.
" Yoongi wangja, Orabeoni Yoongi wangja hiks".

Mendengar isakanku dan melihat Yoongi yang terbaring Jeonghan panik dan air mukanya dipenuhi kekhawatiran yang menggebu.

"Hyungnim, apa yang terjadi pada Yoongi Hyungnim....".
Nada Jeonghan setengah berteriak seakan tak terima melihat Yoongi yang lemah.

" hiks, dia menyelamatkanku dari anak panah yang hampir mengenaiku".
Tangisku semakin pecah dan Taehyung semakin mengeratkan pelukannya sembari mengusap rambutku.

"Hyungnim.....".
Air mata Jeonghan meluncur begitu saja. Siapa yang tahan melihat seseorang yang disayang terbaring pucat menahan sakit.

"H-hyungnim... P-palli cabut anak panahnya aku sudah tak tahanh".
Sudut mata Yoongi basah karna cairan bening yang keluar begitu saja. Ucapannya selalu terputus karna menahan sakit yang mendera sekujur tubuhnya. Hingga membuat kami menangis setiap kali melihatnya.

" bersabarlah. Aku kan mencabutnya. Kau bisa menahannya kan? Eoh?".
Tak hanya suaranya, tangan Jin juga ikut bergetar seraya menahan tangisnya.

"L-lakukanh, h-hyungnim...".

Jin bergerak mencabut dengan cepat panah yang menancap pada tubuh Yoongi. Hingga teriakan erang kesakitan dari Yoongi menggema dalam gua.

Taehyung orabeoni segera menutup mataku dengan tangannya saat aku masih dalam dekapannya. Namjoon juga memalingkan wajahnya tak sanggup melihat Yoongi.

" Jeonghan-ah!! Hentikan pendarahannya!!!".

"Y-ye".
Lekas, Jeonghan melepas pakaian luarnya untuk menutup luka Yoongi yang mengeluarkan bayak darah.

Yoongi semakin mendongakkan kepalanya berkali-kali. Nafasnya memburu seperti menahan sakit yang teramat.

Dibalik itu, Jin terdiam mengamati anak panah yang barusan dicabutnya saat Jeonghan panik menghentikan pendarahan.

" T-tuanku? Ada apa?".
Namjoon takut-takut bertanya karna wajah Jin yang berubah pucat setelah mencium aroma dari anak panah itu.

"R-rosary pie".
Bibir Jin bergetar, begitu pula dengan tangannya yang memegang anak panah.
"---panah ini beracun. Racun Rosary pea".

INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang