You PoV
"Dasar batu sandungan, sulit sekali menyingkirkanmu. Junhui pun gagal menangkap
mu".Dia, selir Jennie mengumpat dengan tenang sambil menatapku.
" terlalu banyak rahasia posca yang kau ketahui. Biar kuperingatkan. Sewaktu-waktu aku bisa membunuhmu, Nichan Sean".
Tubuhku terkunci dengan ucapannya. Aku tak bisa bergerak hingga satu patah katapun tak mampu aku ucapkan.
"ayo Nayeon-ah, kita pergi".
Sebelum Nayeon menuruti titah ibunya, dia sempat menatap sengit kearahku.
"kau tau? Sekarang kita 'berperang' aku tidak akan sembunyi-sembunyi lagi untuk mencelakaimu".
Derap langkah Nayeon dan sang selir dari klan Noir yang menjauh kini menyayat batinku. Harus bagaimana aku sekarang ini. Jungkook yang sangat aku cintai, tempat ternyaman yang ingin kujadikan pelindung justru menjadi pemimpin pemberontakan dari selir dan juga putri kerajaan yang ingin membunuhku.
Rasa sedih yang menimpaku membuatku menjatuhkan air mata tepat bersamaan dengan jatuhnya bulir air hujan. Gerimis ini membuatku mengabaikan kesedihan dan beralih menggerakkan dayung ketepi danau untuk berteduh.
Tak lama, hanya beberapa dayungan, perahu kecil yang kutumpangi sudah membawaku ketepian danau. Aku berteduh dibawah pohon bunga plum yang sedang bermekaran sambil menangis. Rintik gerimis mengundang ku untuk mendekap hangat tubuh ku yang menggigil.
Aku menangis dibawah sana, larut dalam kesedihan hingga tangan kelar memeluk ku dari belakang. Jantung ku yang berdebar mendorong ku untuk segera menengok kebelakang.
Aku sedikit tersikap saat mendapati Jeonghan wangja yang ikut menitikan air matanya. Aku bingung, ada Joshua juga yang membawakan payung didekat Jeonghan wangja.
"aku mendengar semuanya ".
Sahut Jeonghan yang seperti menjawab kebingungan ku. Dia menakup wajahku, memberikan kesan hangat pada pipiku yang basah.
"aku mendengarnya, Nichan ah".
Meski wajahnya basah terkena hujan tapi aku tau benar dia menangis.
"bagaimana kau bisa menjalani hidup seperti ini?. Diluar kau menderita. Di istana kau tersiksa. Aku merasa gagal menjadi orabeoni mu. Aku tidak becus".
"Orabeoni-"
Tak sempat aku menimpali Jeonghan, Joshua menyelaku.
"Nona Nichan, Wangjanim. Tolong anda jangan saling memanggil seperti itu. Aku takut ada yang mendengar. Jeonha belum mengumumkan identitas Nona Nichan".
"aku tidak berguna Nichan-ah".
Seperti tak mendengar nasehat Joshua. Jeonghan, Melanjutkan kata-kata nya.
"aku tak berdaya. Dilain sisi, Nayeon adalah istriku dan kau adalah adikku. Aku tak tau siapa yang harus kapilih. Aku tak tahu harus membela yang mana tentang masalah ini dihadapan Jeonha".
KAMU SEDANG MEMBACA
INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]
FanfictionBTS | Seventeen | EXO Bagaimana Jika kau terjebak dalam pulau misterius penuh rahasia bernama Insam-Do?? ----"Kau tidak akan keluar dari sini sebelum melihat satu persatu dari pangeran itu mati"---- Menceritakan tentang kamu yang melakukan perjalana...