JEONHA

509 95 46
                                    

"Pangeran Jeonghan telah tiba.......".

Krieeeeeettttt!!!!!

Suara deritan pintu terdengar nyaring. Dan saat pintu gerbang terbuka selebar-lebarnya, Jisoo, selir utama mendiang raja itu membelalakkan matanya.

Kekagetan dalam dirinya tak bisa disembunyikan lagi. Bukan Jeonghan yang berdiri tepat didepan pintu gerbang. Tubuh Jisoo bergetar hebat. Debaran jantungnya juga semakin meningkat. Sosok pemuda tinggi nan tampan yang berdiri di ambang pintu gerbang benar-benar membuatnya terkejut.

Pemuda itu tersenyum, senyum sinis namun dipenuhi kharisma yang tiada tara. Menyunggingkan bibir remeh penuh kuasa kearah Jisoo. Membuat tubuh Jisoo kaku dan hampir terhuyung.

"Aku pulang. Jisoo eommoni".

" Jin".
Jennie, selir dari klan Noir itu tersadar siapa pemuda yang menjadi pusat perhatian sekarang. Hingga tak sadar pernyataannya membuat Jisoo yakin siapa pemuda itu sampai pada akhirnya Jisoo benar-benar terhuyung dan ditangkap oleh perdana menteri Sehun.

"Jisoo-ah!!! Kau baik-baik saja?".

Mata Jisoo masih menatap lurus pada sosok Jin yang masih saja mengulas senyum kemenangannya.

" k-kau? Masih hidup?".

Pertanyaan Jisoo yang sok polos dan menganggap Jin sudah mati karna pembunuh bayarannya membuat Jin ingin mencekiknya saat ini juga. Tapi Jin tak bodoh, semua orang menganggapnya mati bukan karna Jisoo, tapi karna semua orang menganggapnya tidak berguna dan termasuk sosok yang mudah mati karna ketidak cakapannya.

Miris sungguh, tapi Jin tetap harus memakai topeng senyumnya sekarang.

"Salam Jisoo eommoni, Jennie eommoni. Aku, Jin telah kembali dari menimba ilmu di luar istana. Dan aku sangat sedih karna Rose eommonim tak bisa menyambutku. Sekarang hanya eommoni berdualah ibuku".

Ungkapan Jin terdengar seperti seorang anak laki-laki yang sangat haus akan kasih sayang seorang ibu. Tapi, baik Jennie maupun Jisoo tak sedikitpun menaruh empati padanya. Hanya lemparan tatapan kebencian yang kedua wanita itu berikan pada Jin. Apalagi sekarang Jisoo melihat Mingyu dan Joshua diikat bak tawanan dibelakang Jin.

"Apa yang kau lakukan!!! Beraninya kau mengikat putraku!!!".

Jin bergeming dan melirik Mingyu.

"Namjoon-ah, lepaskan semua tawanan".

Tanpa menunggu lama, baik Namjoon, Hoseok maupun Taehyung melepas ikatan Mulai dari Mingyu sampai Jimin.

Ditempatnyapun Nayeon menatap gusar Jungkook yang ikut dilepas ikatannya. Usai itu, Nayeon menatap sengit Nichan yang juga berusaha membantu melepaskan ikatan Jungkook.

" kenapa gadis itu masih hidup wonwoo orabeoni! Apa yang dilakukan Junhui selama ini!!".
Hati Nayeon memanas tapi Wonwoo tau ini bukan waktunya membahas soal masalah itu. Wonwoo hanya melihat bagaimana Joshua, Jimin, Jungkook dan Mingyu dilepas ikatannya.

Setelah ikatan mereka terlepaspun Jisoo masih berteriak tak terima.
"Beraninya seorang yang dianggap sudah mati menjadikan seorang pangeran sebagai tawanan!!!".

"Nyonya Jisoo!!!".
Penasehat Kyungsoo kini angkat bicara.
"Tolong jaga ucapan anda".

"Apa?".
Jisoo menanggapi dengan nada santai. "dia yang harus menjaga sikapnya. Karna kedudukannya sama dengan putraku Mingyu tak sepatutnya dia melakukan hal ini".

"Jisoo eommoni!!".
Jin menyela. " aku dan Mingyu berbeda. Aku.......".
"---- adalah raja baru yang disimpan mendiang Pyeha diluar istana".

INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang