"Bisa kau jelaskan bagaimana bisa semalam Jungkook membawamu pulang kesini??".
Secangkir teh krisan yang baru saja disesap Baekhyun abeoji kini diletakkannya pada meja. Aku yang duduk bersamanya bingung menjawabnya. Jika aku menceritakan yang terjadi sebenarnya pasti Taehyung orabeoni yang ada disampingku ini akan mencekik leher Mingyu tak peduli akan posisinya.
"Jungkook bahkan menggendongmu yang tengah tertidur pulas kesini. Dia bilang kau menangis dan dia menenangkanmu hingga kau tertidur. Apa ada masalah? Putriku??"
Tanganku tergerak untuk mengusap tengkukku. Harus kujawab apa sekarang?
"Apa kau dicaci lagi oleh teman-temanmu? Mereka menyakitimu? Mereka memperlakukanmu tidak baik lagi? Mencemoohmu? Menyindirmu? Menfitnahmu atau main fisik denganmu? Katakan padaku biar ku potong rambut mereka sampai habis".
Aku ternganga melihat Taehyung orabeoni yang sudah mempersiapkan pedangnya didepanku.
"Taehyung, hentikan".
Baekhyung abeoji melirik jengah orabeoniku itu, aku sedikit terkekeh melihatnya. Apalagi kini orabeoni merengek manja pada Abeoji."Yaaaaa Abeoji, ini karna aku sudah gemas ingin menggunduli gadis-gadis di divisi pengawas yang menyingkirkan adiku dari pergaulan mereka. Abeoji tau Nichan selalu mengalami hal sulit disana karna mereka".
"Aku baik-baik saja orabeoni".
Aku sedikit meloloskan senyum dibibirku.
" lagi pula ini pekerjaanku. Dan aku harus profesional disana. Ah iya, orabeoni.. Kita ini beda umur berapa tahun sampai kau terlalu melindungiku begini. Aku bukan anak kecil lagi 'kan".
Bibirku mengerucut sebal. Dan kedua pria didepanku justru tertawa geli."Hanya beda satu tahun. Dulu abeoji membawa mu tinggal diistana setelah sepeninggalan eommoni mu. Kau baru bertemu Taehyung yang Tinggal diistana bersamaku. Waktu itu Taehyung berumur 2 tahun dan kau masih abak bayi berumur satu tahun".
Aku menggerakkan bola mataku kesamping seraya berfikir. Asal tau saja aku bingung sebenarnya.
"A-aboeji...."
"Hm?"
Baekhyun abeoji mendongak sambil menyesap tehnya."Aku tinggal bersama eommoni? Dan orabeoni tinggal bersama abeoji?? Apa abeoji dan eommoni berpisah??".
Aku melontarkan pertanyaan dengan hati-hati. Baekhyun abeoji berdehem lirih sebelum menjawab pertanyaanku."Tidak, Abeoji menikah dengan wanita dari kalangan bawah. Sesuai dengan hukum di Insam. Bangsawan yang menikah dengan kalangan bawah tidak diizinkan membawa suami/istri kedalam ibukota. Ada sebuah desa diujung negeri yang digunakan sebagai tempat tinggal orang-orang kelas bawah yang dinikahi oleh bangsawan Insam. Jadi kau tinggal dengan eommoni mu dan Taehyung aku bawa ke istana.
Pleetakk!!
"Awww".
Aku menjerit, bagaimana tidak. Taehyung orabeoni menjitak kepalaku dengan keras."Ya!! Aku saja tidak pernah menanyakan hal itu pada Abeoji. Kau ini, dasar...".
Aku hanya melempari Tehyung orabeoni dengan juluran lidahku. Dia tampak terlihat kesal.
"Aku kembali ke biro dulu Abeoji, orabeoni. Terimakasih teh paginya".
Aku terkekeh dan langsung beranjak pergi dengan langkah girang. Dari tempatnya Taehyung orabeoni berteriak hingga suara nyaringnya masih kudengar ketika aku sudah berada diluar pintu rumah Baekhyun abeoji.
"Ya Nichan-ah kau belum menyesap tehmu sedikit pun. Kau tidak mau minum bersama dan menunggu Jungkook dan Jimin pulang dari tugas jaga di Divisi pertahanan? Bagaimana mungkin kau menemuiku sesingkat ini. Obati dulu rindunya orabeonimu dasar bodoh".
KAMU SEDANG MEMBACA
INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]
FanfictionBTS | Seventeen | EXO Bagaimana Jika kau terjebak dalam pulau misterius penuh rahasia bernama Insam-Do?? ----"Kau tidak akan keluar dari sini sebelum melihat satu persatu dari pangeran itu mati"---- Menceritakan tentang kamu yang melakukan perjalana...