Jeonghan's Dilemma

514 100 29
                                    

"Bagaimana? Kau sudah menyiapkan pasukanmu untuk mencari anggota posca?".

Baru juga Joshua masuk keruangan Jisoo, dia sudah dilempari pertanyaan oleh bibinya itu. Joshua sendiri tak lupa memberi salam seraya tersenyum pada adik ayahnya tersebut.

"Resimenku sudah siap bibi. Kami akan berangkat besok pagi".

Jisoo tak bisa menyembunyikan senyumnya. Malam ini dia sungguh bahagia. Rencana yang sudah dirancangnya bersama Sehun berjalan begitu mulus.

"Mana Jeonghan? Kau sudah memanggilnya kesini bukan?".

"Iya, sebentar lagi Jeonghan wangja akan kesini".

Untuk kedua kalinya Jisoo melukis senyum kemenangan diwajahnya. Tak butuh waktu lama juga, pangeran yang dinantinya datang memenuhi panggilannya. Terbukti dari laporan dayang yang mengumumkan kedatangan pangeran termuda dari klan Domain itu.

"Persilahkan Jeonghan wangja masuk".

Setelah Lady Jisoo memberi izin, Jeonghan.masuk dan memberi hormat. Joshua juga memberi hormat atas kedatangan Jeonghan sebelum dia duduk dihadapan lady Jisoo.

"Apa gerangan sampai Eommonim memanggilku kesini?".

Meski terkesan to the point, tapi pertanyaan Jeonghan masih terdengar halus ditelinga Jisoo, ibu tirinya itu.

"kau tau 'kan istana sedang melakukan pencarian besar-besaran terhadap organisasi Posca??".

"Ne eommonim"

Jisoo menuangkan teh untuk Jeonghan lantas melempari pangeran cantik itu senyuman manis. Ada perasaan curiga dihati Jeonghan. Bahkan sejak Jeonghan dipanggil oleh Joshua tadi Jeonghan sudah merasa ganjal. Jeonghan berusaha waspada menghadapi Jisoo kali ini mengingat Jisoo juga musuh dari klan Domain.

"Kiranya kenapa 'mereka' muncul disaat Yoongi wangja akan diangkat sebagai wangseja?? Bahkan stempel yang dibutuhkan untuk pengangkatan putra mahkota hilang".

Jeonghan hanya membisu ketika ditatap oleh Lady Jisoo. Bukannya bingung, hanya saja Jeonghan takut salah bicara menimpali pertanyaan Jisoo yang terlihat seperti jebakan baginya.

"Wangja-nim, tidakah kau berfikir bahwa hilangnya stempel kerajaan terjadi karena posca tidak menginginkan Yoongi jadi wangseja?".

Ah tidak, sekarang Jeonghan berusaha mati-matian untuk tidak terpancing oleh omongan Jisoo yang terkesan memanas-manasi dia agar tercipta war antara Klan Domain dan organisasi posca dari klan Noir.

"Belum juga Yoongi wangja menjadi penerus tahta, posca sudah menentangnya. Apalagi jika Yoongi sudah menjadi wang nantinya??".

Jeonghan masih sabar berbincang dengan Jisoo meski kini tangannya sudah mengepal erat. Joshua yang mengetahui itu hanya bisa diam.

"Belum lagi Yoongi tidak punya pasukan yang benar-benar setia mengabdi padanya. Kau tau 'kan sangat sulit menjadi raja baru yang dipercayai oleh kesepuluh kapten di Insam".

"Sebenarnya apa yang ingin eommonim sampaikan?".

Jeonghan sudah terlalu risih dengan topik Jisoo yang terlalu bermuluk-muluk. Ketidak sabarannya membuat Jisoo tertawa ringan.

"Aku hanya ingin memberitahu, bagaimana jika Posca melakukan kudeta pada masa pemerintahan Yoongi nanti? Wangjanim".
"Apa yang akan kau lakukan untuk melindungi tahta kakakmu? Tidak mungkin juga kau mengandalkan kapten Insam yang belum tentu mengabdi pada kakakmu. Kau tau? Politik itu berisi orang-orang yang munafik. Mereka mungkin mematuhi Yoongi tapi kau tidak tau rencana apa yang akan mereka susun dibelakang".

INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang