9.This night.........

12.7K 1K 115
                                    


Malam ini setelah menyelesaikan after party aku pulang kerumah Jungkook. Ya, untuk sementara waktu kamiㅡaku dan Jungkook, akan tinggal di rumah orang tuanya sampai apartemen kami siap di tempati.

Aku baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai piyama dan handuk yang menutupi rambutku yang basah setelah membersihkan diri, saat di buat terkejut oleh Jungkook yang tengah berdiri membelakangi ku sambil membuka baju dalamnya.

"Astaga!" pekikku

Jungkook memutar tubuhnya lalu menatapku heran.

"K-kenapa buka baju sembarangan sih" Kugosok rambutku untuk menutupi rasa gugup yang tiba-tiba menyergapku.

Bikin deg-degan tau

Jungkook mengernyitkan dahinya, "Aku biasa begini" jawabnya dengan santai seperti tidak ada yang salah dengan apa yang ia lakukan.

Aku tidak menjawab, tapi diam-diam mencuri pandang ke arah cermin yang menampilkan pantulan pemuda itu.

Tubuh toplessnya terlihat keren, otot-otot perutnya juga telihat kencang, serta ukuran tubuh yang pas membuat dia terlihat hotㅡ

"Mulai sekarang ubah kebiasaan mu" perintahku sok tegas.

"Kau memerintahku, memang kau siapa?"

"Hey Tuan Jeon, ingat sekarang di kamar ini bukan cuma ada kau, tapi aku juga. Jadi jangan seenaknya melepas pakaian seperti itu" kataku dengan sedikit ngotot.

Jungkook melangkah mendekati ku.

"Ah iya benar juga, tapi bukankah tidak masalah, toh kita suami istri" jawabnya enteng sambil tersenyum menggoda.

Aku memutar bola mataku malas sambil terus menggosok rambut, tak berniat menyahuti perkataannya yang jelas-jelas diucapkan hanya untuk menggodaku.

Kalau boleh jujur aku sedikit deg-dengan saat ini, entah karena melihat Jungkook tidak memakai baju, atau karena mendengar ucapan menggodanya. Yang jelas ini membuatku agak salah tingkah.

"Bagaimana kalau kau saja yang mulai membiasakan diri, aku biasanya tidur tidak pakai baju" katanya lagi sambil berlalu menuju kamar mandi.

"tapi__"

Blam!

Ia menutup pintu kamar mandi tanpa memberi ku kesempatan menyelesaikan ucapanku.

Ku mendengus sebal kemudian mendumel sendirian.

Iya aku tahu ini kamaranya, aku sadar aku yang menumpang tapi masa tidak bisa ia menghargai roommate nya sedikit.

Kita memang sudah jadi sepasang suami istri, tapi kan kita berbeda dengan pasangan suami istri lain.

Meski sudah menikah bukan berarti kita kan melakukan segala sesuatu yang di lakukan oleh pasangan suami istri pada umumnya, temasuk ehmmm itu...

Pernikahan ini hanya status, dia sendiri yang bilang.

Tanganku menarik hair dryer yang terdapat di laci lalu mulai mengeringkan rambutku.

Sesaat setelah selesai mengerikan rambut kudengar ponselku berdering. Aku penasaran siapa menelepon malam-malam begini. Tapi ku langsung dibuat terkejut saat melihat nama yang tertera di sana.

TEN

Dia yang meneleponku, mendadak aku gelisah dan jantungku berpacu dengan cepat. Aku ragu harus mengangkat telepon ini atau tidak.

Ku merasa bersalah telah menyakitinya. Aku bahkan tidak bisa memperjuangkan dia dan justru menikahi pemuda lain. Lalu sekarang aku harus bagaimana.

Telepon itu belum mati, dengan tangan yang bergetar akhirnya ku tekan tombol answer.

Married [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang