14. 🍷ㅡ❤

9.4K 931 120
                                    


.
Aku tengah berdiri di depan sebuah kedai kopi saat kulihat Bugatti Chiron milik Jungkook berhenti beberapa meter di depanku.

Sementara itu pemuda yang tengah berdiri di sampingku mengeratkan genggaman tangannya.

Kulirik Ten sekilas. Dia tampak memasang mode waspada. Lalu beberapa detik berikutnya tatapan ku tertuju pada pemuda berkemeja putih yang baru saja keluar dari mobilnya.

Aku melangkah pelan sambil mengandeng Ten, tapi jelas kurasakan kalau dia melakukan penolakan sehingga membuat langkahku menjadi berat.

Kami berhenti kira-kira 4 langkah di depan Jungkook.

Kembali kulirik Ten ketika kurasakan genggaman tangannya sedikit menyakitiku.

Dan yah tatapannya begitu tajam ke arah Jungkook, tapi pemuda itu justru sebaliknya ia sangat tenang dan datar.

"Aku harus pergi sekarang oppa" ucapku dengan hati-hati pada Ten.

Dia menatapku seperti tidak akan membiarkan ku pergi, aku juga tidak tahu kenapa dia bersikap seperti anak kecil yang merajuk.

Cemburu? Mungkin saja.

Dengan terpaksa Ten melepaskan tangan ku, kusentuh lengannya sebentar lalu segera berjalan ke arah kursi penumpang.

Setelah masuk ke dalam mobil bisa kulihat Jungkook tersenyum tipis dan mengangguk kecil pada Ten, tapi pemuda itu tak membalas sedikitpun. Hanya membeku dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak suka.

"Mendadak makan malam" gumamku sambil menatap jalanan di sebelah kiriku.

"Seperti tidak tahu mereka saja"

Aku manggut-manggut kecil.

Iya orang tua kami yang unpredictable bisa melakukan apapun secara mendadak, seperti makan malam ini.

Kami terdiam beberapa saat, tanganku sibuk mengetik pesan basa-basi untuk Ten. Hanya ingin membuatnya merasa tidak terlalu kesal.

Jungkook yang menyadari tingkahku melirik ke arahku.

"Chatting dengan Ten?" tanyanya yang hanya ku jawab anggukan.

"Sepertinya dia tidak senang melihatku"

Kali ini kutatap pemuda itu lalu tersenyum canggung.

"Tidak Kook, mungkin perasaannya sedang kurang baik" elakku.

Aku tidak tahu kenapa hanya saja aku merasa tidak enak pada Jungkook.

Dia tidak pernah menunjukkan sikap tidak suka pada Ten, bahkan ia sering membantuku agar bisa bertemu dengannya.

Kupikir tidak adil bagi Jungkook jika perbuatan baiknya mendapat respon buruk dari Ten.

"Wajar kalau dia tidak menyukaiku, aku sudah merebut miliknya dengan paksa" ucap Jungkook tenang.

Kuperhatikan pemuda di sampingku itu tanpa bisa berkata apa-apa. Hanya otakku saja yang berputar sambil memikirkan ucapannya.

Tidak salah memang.

Tidak banyak obrolan disepanjang perjalanan kami, Jungkook sibuk menyetir sedangkan aku sibuk bermain ponsel.

Kurang dari dua puluh menit kami pun sampai di sebuah restoran mewah.

Aku dan Jungkook berjalan beriringan sembari memasang senyum untuk lebih menyenangkan kedua orang tua kami yang sudah lebih dulu datang.

"Maaf kami terlambat" kata Jungkook.

Married [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang