Awas Typo!
Dua minggu telah berlalu. Jungkook baru sampai kantor. Tapi entah bagaimana wajahnya terlihat masam. Yugyeom yang merasa aneh pun bertanya.
"Masih pagi tapi mukamu sudah seperti baju kusut" katanya.
Jungkook menghela napas, "Hanya sedikit lelah" jawab Jungkook sambil mendudukkan dirinya di kursi kerjanya.
"Kenapa, ada masalah? Dengan Lisa?"
Jungkook mengangguk, "aku merasa belakangan dia uring-uringan terus. Pagi ini gara-gara kusuruh sarapan dia sampai menangis. Aku hanya tidak mengerti kenapa dia jadi cengeng begitu. Padahal aku tidak membentaknya loh" jelas Jungkook yang tampak bingung dengan keadaan istrinya yang terasa berbeda.
"Lalu bagaimana sekarang, apa dia sudah baikan?"
Jungkook mengangkat kedua bahunya, "Saat aku pergi dia mengurung diri di kamar. Sebenarnya aku kepikiran tapi karena rapat ini tak bisa kutinggal jadi yah..." Jungkook menggantung kalimatnya.
Melihat Jungkook bingung begitu bukannya prihatin Yugyeom malah tersenyum bahagia. Jungkook melotot melihat reaksi sahabatnya itu pada masalahnya.
"Kau tidak sedang tertawa diatas penderitaan ku, kan?" tanya Jungkook kesal.
Yugyeom menggeleng, "bukan, aku hanya merasa senang akhirnya kalian terlihat seperti pasangan sesungguhnya." terangnya membuat Jungkook terdiam.
Memang belakangan ini ia dan Lisa terasa jauh lebih dekat. Wanita itu memang menjadi lebih moody dari sebelumnya. Namun hal itu justru membuat Jungkook jadi tidak bisa lama-lama jauh darinya. Entahlah ia hanya tak ingin melihat Lisa merasa kesal sendirian.
"Aku jadi selalu khawatir saat berjauhan darinya" ucap Jungkook tanpa sadar membuat Yugyeom membulatkan matanya.
Ia terkejut sekaligus lega, bukankah itu semua berarti kalau Jungkook mulai melupakan masa lalunya dan benar-benar fokus pada Lisa.
"Itu hal bagus, kau tidak perlu memikirkannya. Setelah rapat pulang saja dan temani Lisa" Yugyeom menepuk bahu Jungkook dan pria itu mengangguk setuju. Keduanya lantas segera menuju ruang rapat dimana semua orang telah menunggu.
Sementara itu Lisa yang masih berbaring malas merangkak dari kasur saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Ia mengintip dari intercom dan melihat Jisoo di depan rumahnya.
"Kenapa wajahmu kusut begitu?" tanya Jisoo sesaat setelah masuk rumah.
"Entahlah, belakangan ini aku jadi merasa capek sekali" Lisa berjalan menuju ruang tengah diikuti Jisoo.
Gadis itu menaruh jeruk mandarin yang dibawanya diatas meja. Ia memperhatikan Lisa yang bersila sambil mengupas jeruk. Tangannya terulur menyentuh dahi Lisa. Membuat wanita yang tengah memakan jeruk itu menoleh padanya.
"kau pikir aku gila?" tanya Lisa asal.
Jisoo menarik sudut bibirnya ke atas, "aku itu memastikan apa kau demam, kau agak pucat" kata Jisoo menjelaskan aksinya.
Lisa melirik cermin kecil di sebelahnya, memperhatikan wajahnya yang memang agak pucat.
"Tapi aku tidak merasa sakit" gumamnya.
Mendengar ucapan Lisa membuat Jisoo lega. keduanya masih mengobrol santai sampai Jisoo menyadari bahwa Lisa lahap sekali makan buah jeruk yang dibawanya bahkan diselingi snack lainnya. Ia terlihat makan dengan baik tapi kenapa bisa pucat seperti kurang sehat begitu.
"Belakangan ini kau makan dengan baik tidak?" tanya Jisoo sambil meyuapkan sepotong cookies ke mulutnya.
"eoh, tapi aku tidak suka beberapa makanan tertentu terutama makanan laut" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married [✔]
FanfictionLisa menolak perjodohan dengan Jungkook, tapi pemuda itu justru menerimanya seperti tanpa beban. 25/02/2018-?????