36. Mood Swing?

3.6K 406 19
                                    

Awas Typo!

Dari sudut cafe Jisoo dan Rose melambaikan tangan pada Lisa yang tengah celingukan mencari keduanya. Seperti yang sudah disepakati ketiga sahabat itu berkupul di cafe langganan untuk makan siang.

"Sorry aku terlambat" kata Lisa yang memang telat 20 menit dari waktu janjian.

Jisoo menggeleng tak masalah tapi Rose tampak mencebikkan bibirnya.

"Rupanya miss Lalice sekarang tengah memainkan peran sebagai istri yang baik" sindir Rose yang ditanggapi senyum oleh Jisoo.

Lisa yang tengah meminum jusnya hanya tersenyum simpul. Tidak merasa tersinggung atau terganggu dengan sindiran Rose mengenai sikapnya belakangan ini.

Sejak pertemuan terakhirnya dengan Saeron di ruangan suaminya Lisa memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menjadi istri yang baik bagi Jungkook. Ia menyadari bahwa suaminya mempesona dan masih muda. Jika bukan karena masa lalunya yang membuat dia jadi pria dingin dan menyebalkan pasti banyak wanita yang mendekatinya.

Selama ini Lisa selalu bersikap santai dan berpikir bahwa cinta itu harus saling menerima. Namun berlahan ia merubah pemikirannya. Karena baginya menerima bukan berarti tidak berusaha untuk menjadi lebih baik.

Tidak cuma lebih perhatian tapi Lisa bahkan belajar memasak. Memasak memang bukan segalanya dijaman modern seperti sekarang. Bahkan beberapa orang berpikir bahwa seorang wanita tak harus bisa memasak. Tapi entah bagaimana pemikiran Lisa berubah bahwa jika memasak wanita jadi memiliki nilai plus.

Well, itu adalah pemikiran yang relatif dijaman modern seperti sekarang.

Sudah semingguan ini dia rutin mengunjungi kantor Jungkook membawa makan siang. Hari ini pun juga, ia memasak dan mengantarnya ke kantor suaminya. Namun karena sudah ada janji dengan Jisoo dan Rose maka dia menyuruh Yugyeom menggantikannya menemani Jungkook makan siang.

"Kau akan tau betapa menyenangkannya ini setelah menikah Chaeng" ucap Lisa bangga.

"Oh lihatlah dirimu sekarang berakting seolah yang paling berpengalaman" ejek Rose.

"Buktinya aku memang satu-satunya yang sudah memiliki pengalaman dibanding kalian"

Kompak, Jisoo dan Rose memutar bola matanya malas. Dia bersikap menyebalkan mentang-mentang masalahnya satu persatu terselesaikan.

Tak lama makanan mereka pun tiba. Mata Lisa berbinar mendapati hidangan yang tersedia di atas meja. Bahkan tanpa basa basi ia langsung menyantapnya.

"Kelihatannya kau benar-benar lapar" celetuk Rose yang biasanya makan lebih dulu karena paling bersemangat. Namun kali ini Lisa mendahuluinya dan makan dengan lahap.

"ehmmm!" Lisa mengepalkan kedua tangannya lantas menggoyangkannya di depan dada sambil menikmati rasa daging yang manis dan gurih.

Mendapati itu Jisoo tersenyum dan Rose tampak heran.

"Nafsu makanmu naik ya?" tanya Rose yang masih heran melihat Lisa makan dengan lahap.

"Kurasa berat badannya juga naik" celetuk Jisoo sambil memperhatikan Lisa dari atas sampai bawah.

Mendengar ucapan Jisoo, reflek Lisa menghentikan kunyahannya.

"Bvenarkav?" tanyanya dengan mulut penuh makanan.

Rose dan Jisoo menganggukkan kepala mereka kompak. Dengan cepat Lisa menelam makanannya. Kemudian ia menyentuh kedua pipinya yang tembam. Lantas membuat ekspresi hendak menangis. Yang malah membuat Rose dan Jisoo merasa geli.

Married [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang