( Zabeel Palace )
"Sheikh,apa kita harus kesini ?"
Yasmine sejak perjalanan menuju istana saja sudah berkeringat dingin apalagi sekarang saat sudah menginjakkan kakinya di tempat itu ? Dia mau pingsan !Hamdan melirik malas Yasmine.
"Menurutmu ? Setelah kau membuatku terluka kau akan di biarkan begitu saja ?"
"Bukan begitu,Sheikh.Tapi kan aku tidak sengaja,itu sem.."
"Hamdan !"
Hamdan dan Yasmine berbarengan menoleh ke asal panggilan itu. Seorang wanita masih lengkap mengenakan pakaian olah raga,rambut coklatnya di kuncir satu dan juga masih tak hilang keringat di keningnya.Yang membuat Yasmine heran,walau dalam keadaan lelah dan kotor seperti ini saja dia masih terlihat cantik apalagi kalau dia sudah rapi.
"Apa ?" Hamdan menganggapi datar saudarinya itu.
Saudari Hamdan menyadari keberadaan gadis di samping Hamdan yang juga balik memandangnya penasaran.
Tidak mendapat respon,Hamdan berjalan masuk hendak meninggalkan saudarinya.
"Tunggu,Hamdan.Siapa dia ? Gadis ini...kekasihmu ?" Tanya Maryam setengah berbisik pada Hamdan,tapi Yasmine masih bisa mendengarnya.
"Yasmine" jawab Hamdan malas.
"Siapa ?!" Pekik gadis itu terkejut.
Hamdan merasal kesal dengan Maryam yang tiba-tiba mengganggu jalannya.
"Yas...mine !!" Hamdan menekankan jawabannya pada Maryam,dia malas jika di suruh mengulangi lagi.
Mendengar jawaban Hamdan,Maryam makin membuka mulutnya lebar dan matanya membelalak.
Hamdan mengerenyitkan keningnya melihat ekspresi berlebihan adiknya. Tanpa mau menanyakan kenapa, Hamdan langsung meninggalkannya masuk ke dalam istana,pasti ayahnya sudah menunggu.
Yasmine masih berdiri diam di tempatnya.Dia masih merasa kagum melihat kecantikan wanita di depannya sekaligus heran dengan ekspresi terkejutnya.
"Benar yang di katakan Hamdan ?" Maryam bertanya pada Yasmine yang masih terkejut.
Yasmine diam.Dia bingung,apa yang dipermasalahkan gadis di depannya ini dengan kata-kata Hamdan yang memberi tahu namanya padanya.
Yasmine mengangguk.
Dan Maryam semakin terkejut di buatnya.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Yasmine,kau dari mana saja ?! " Hamdan mengomeli Yasmine yang tiba-tiba menghilang dari belakangnya.
"Maaf,Sheikh.Saya tadi..."
"Sudah ! Cepat gosokkan tanganmu di pipiku" perintah Hamdan.
Yasmine membelalakkan matanya.
"Ma..mau apa,Sheikh ?!"
"Jangan berpikir macam-macam ! Pipiku gatal" wajah sudah terlihat tidak sabar dengan gangguan rasa gatal di pipinya.
"Kau bisa menggaruknya sendiri,Sheikh"
Yasmine langsung menolak perintah Hamdan.Bisa-bisa dia pingsan mendadak kalau di suruh pegang-pegang pipi Hamdan.Se move on-move in nya dia dari Hamdan karena sifat kerasnya,tetap saja dia dulu pernah menjadi fan nya.Hamdan memukul pelan kepala Yasmine dengan tangannya yang di perban karena baru saja di beri obat pengering luka dan tangan satunya masih dalam keadaan terlipat dan tergantung dengan sebuah kain berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Sheikha (Sheikh Hamdan)
Romance(Attention Series) "Kau datang di saat yang tepat" Hamdan tersenyum miring pada seorang gadis yang berada di depannya. "Aku adalah fanmu,fan yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengagumimu ,dan sekarang aku bisa bertemu denganmu.Kau tau perasaan...