#13 : Malam pertama bersama

4.3K 240 41
                                    

Dengerin mulmed enak loh sambil baca part ini 😉. *Song : Hawaiyein (angin)

"Kau masuk saja dulu ke mobil hitam itu,aku akan menyusulmu" tunjuk Mahra pada sebuah mobil miliknya yang terparkir di sebelah mobil pribadi berwarna hitam milik Hamdan yang berplat DUBAI II,sebagai tanda milik orang nomor dua di Dubai.

"Kau masuk saja dulu ke mobil hitam itu,aku akan menyusulmu" tunjuk Mahra pada sebuah mobil miliknya yang terparkir di sebelah mobil pribadi berwarna hitam milik Hamdan yang berplat DUBAI II,sebagai tanda milik orang nomor dua di Dubai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah,aku duluan.Aku lelah sekali" Badan Yasmine sudah terasa mau copot satu persatu.Pesta ini benar-benar menguras tenaganya.

'Apalagi Shaikha dan Hamdan' pikir Yasmine.

Ia mengangkat gaunnya dan masuk ke sebuah mobil hitam yang di tunjuk Mahra tadi.

"Aku tidak menyangka Mahra menggunakan mobil seperti ini.Untuk dia yang sangat feminim ini aneh sekali". Tapi Yasmine sudah masa bodoh dengan itu.Otaknya sudah malas berpikir dan badannya juga sangat lelah,ia memilih langsung berbaring di jok paling belakang. Tempat strategis untuk tidur.Dan dia pun segera terbang menuju alam mimpinya yang indah karena di sambut oleh Omar Borkan disana.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Hamdan keluar dari gedung itu dengan rombongannya,juga istri barunya yang sejak tadi menempel padanya tidak mau berpisah barang sedetikpun.

"Kau pulanglah dengan mobil pengantin itu dulu" kata Hamdan pada Sheikha dengan tatapan malas yang berusaha ia sembunyikan.

"Lalu kau bagaimana ?" Shaikha menatap suaminya sedih.Ia tidak ingin berpisah dari Hamdan.

"Aku akan menyusul nanti.Pergilah" jawab Hamdan datar.

Shaikha cemberut,namun dia terpaksa menuruti keinginan Hamdan.Akhirnya dia pulang mengendarai mobil pengantin.

"Hey kalian mau kemana ?" cegah Hamdan saat teman-temannya mengikuti langkahnya.

"Kami akan pergi bersama anda,Sheikh" jawab Saeed Hilal.

Hamdan mendecak.

"Aku ingin sendiri" setelah mengatakan itu Hamdan meninggalkan mereka dan langsung masuk ke mobilnya dan menyupirnya sendiri tanpa seorangpun yang menemaninya.

Sebenarnya ia tidak memiliki tujuan hendak kemana.Ia hanya mengikuti jalanan Dubai yang ada di depannya.Lampu-lampu jalanan Dubai silih berganti menyinari wajah Hamdan yang jelas tampak gelisah dan bimbang.

Hamdan menyisir rambutnya kebelakang,menghancurkan tatanan rambutnya. Kemudian dia mendapat gambaran harus kemana ia dengan pikirannya yang kalang kabut saat ini,dia butuh ketenangan.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

( Dubai Dessert )

Padang pasir jauh dari keramaian,sangat tenang dan tidak akan ada seorangpun yang mengganggunya di tengah kegalauannya saat ini.

Suddenly Sheikha (Sheikh Hamdan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang