Jangan pikirkan apa pun.
Jangan katakan satu kata pun.
Tertawa sajalah denganku.Aku masih tak percaya.
Semuanya tampak seperti mimpi.
Kumohon jangan menghilang.Bisakah kau tetap di sisiku?
Maukah kau berjanji padaku?
Aku takut Jika aku melepas tanganmu, kau akan terbang jauh, dan hancur
Aku takut, aku takut, aku takut.(Butterfly)
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Menurutmu bagaimana nanti jika kita memiliki anak perempuan ?" Bisik Hamdan di telinga istrinya.
Yasmine membenarkan posisi kepalanya yang menyandar di dada Hamdan. Berbincang pada malam hari di atas tempat tidur memang waktu yang paling tepat.
"Entahlah. Kenapa harus memikirkannya sekarang ?" Karena jujur saja, Yasmine tidak mau berpikir sejauh itu. Dia rasa dia belum siap.
"Hey, kau harus memikirkannya dari sekarang" Hamdan menyelipkan tangannya diantara lengan Yasmine lalu melingkar di perutnya. Ia memeluk erat tubuh hangat Yasmine dan selalu suka menghirup aroma khas tubuhnya.
"Apa tidak masalah jika kau memiliki anak dariku ?" Yasmine mendangakkan kepalanya untuk melihat wajah tampan suaminya.
Hamdan mengerutkan alisnya.
"Tentu tidak" Ia mengecup singkat bibir Yasmine.
"Aku bukan bangsawan, Hamdan. Aku takut anakku di perlakukan berbeda dengan anakmu dan Shaikha nantinya" Yasmine memainkan cincin pernikahannya yang melingkar di jari manisnya.
Hamdan mengambil tangan Yasmine dan mencium punggung tangannya.
"Tidak akan, sayangku. Aku akan selalu di sisi kalian. Seberapa banyak mereka meragukan anak kita, maka sebanyak itu aku akan mendukungnya"
Yasmine bergeliat di pelukan Hamdan dan membalik tubuhnya menghadap Hamdan yang bersandar pada bantal.
"Sungguh ?"
Ujung bibir Hamdan terangkat membentuk sebuah senyuman manis. Bahkan setelah menikah berbulan-bulan pun Yasmine masih bisa merasa detakan berlebih pada dadanya saat melihat senyuman Hamdan.
"Tentu saja. Apa aku pernah berbohong ?"
"Sering" jawab Yasmine cepat sambil mencebikkan bibirnya.
Hamdan terkekeh pelan.
"Okay, okay, kali ini kau tau aku serius kan ?" Hamdan menangkup wajah cemberut istrinya itu dengan kedua telapak tangannya yang besar.
Yasmine masih cemberut dan mengerucutkan bibirnya kesal.
"Masih tidak percaya ?"
Yasmine menggeleng.
"Oke, ayo kita buktikan"
"Bagaimana caranya ?"
"Ayo kita membuat anak kita sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Sheikha (Sheikh Hamdan)
Romance(Attention Series) "Kau datang di saat yang tepat" Hamdan tersenyum miring pada seorang gadis yang berada di depannya. "Aku adalah fanmu,fan yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengagumimu ,dan sekarang aku bisa bertemu denganmu.Kau tau perasaan...