#32 : Singularity

2.9K 262 42
                                    

"Yak, sudah kubilang tunggu sebentar kan ?" Ia meninggikan suaranya begitu ibunya mengomelinya. Wanita itu segera mengambil ikat rambut dan mencepol asal rambutnya kemudian berjalan cepat keluar dari pantry.

"Kau selalu bergerak lambat, Belle" ibunya mendengus kesal.

"Ya Allah, sabarlah sedikit. Aku sedang membuat bekal untuk untuk Suhaila dan Suhail" Belle merapikan isi tasnya.

"Dimana lagi anak itu ?" Anne berkacak pinggang kesal.

"Yasminnnn !!!" Teriakan Belle merambat ke seluruh ruangan.

Tap...tap...tap

"Iyaa...iyaa..."

"Ehh pelan-pelan awas jatuh" Belle panik melihat Yasmine menuruni tangga dengan terburu-buru, membuat Suhaila di gandengannya ikut berjalan cepat.

"Kau itu ! Berjalanlah hati-hati ! Itu anak orang yang kau gandeng. Kalau jatuh bagaimana ?!" Omel Belle sambil memelototi adiknya yang membalasnya dengan senyuman kelinci itu.

"Maaf, lagian kau berteriak"

"Kau..."

"Sudah-sudah.Kalian ini tidak ada habisnya kalau sudah berantem. Cepat, baba kalian sudah menunggu di mobil"

"Loh ? Suhail mana, Belle ? "

"Udah di bawa babanya" jawab Belle sambil mengambil tangan Suhaila dari genggaman Yasmine. Sebagai gantinya, Belle memberikan tas bekalnya pada Yasmine untuk di bawanya. Yasmine langsung mencebikkan bibirnya kesal, mau tidak mau dia menerimanya. Bagus-bagus Belle sudah mau membuatkan bekal.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sebuah pameran mebel terkenal di laksanakan di negara gersang yang berubah menjadi destinasi para wisatawan asing ini. Dan kali ini, pameran yang bekerjasama dengan pemerintahan UAE ini juga mengikut sertakan merek/label mebel ayah Yasmine. Dan untuk itulah kenapa sekarang ia dan seluruh keluarganya sekarang ada di negara yang penuh dengan kenangan untuknya.

Sepanjang perjalanan, Yasmine hanya mendengar lagu dari earphone nya sambil memejamkan matanya. Sebenarnya ia malas sekali kembali ke negara ini, andai bukan ayahnya yang memaksanya dia akan lebih senang hati di tinggal sendirian di Istanbul.

Pameran hari ini sangat ramai, di meriahkan oleh merek-merek mebel terkenal yang dia tahu dari ibunya. Pengunjungpun juga sangat ramai. Beberapa pejabat penting UAE pun berkunjung kesana.

"Aku harap Suhaila tidak bawel dengan panasnya UAE. Musim panas di UAE tidak sebanding dengan musim panas di Istanbul"

Yasmine tersenyum kecil menanggapinya.

"Nggak dong yaa, kan Suhila anak pinter" Yasmine mencubit gemas pipi keponakannya itu yang baru berusia lima tahun itu. Ia tampak ceria berlarian mengejar anjing kecil peliharaan salah seorang pengunjung.

"Lihatlah Suhail, dia tetap tidur nyenyak meski di cuaca panas ini" ujung jari Belle memencet pelan pipi gembul bayi berusia tiga bulan itu.

"Kebo banget ya. Sepertimu"

"Hey, sembarangan. Siapa..."

"Bel Bel, aku pergi dulu" kata Yasmine terburu-buru tanpa melihat Belle. Ia segera meninggalkan tempat itu secepat mungkin.

"Eh, kenapa sih ? Kau melihat setan ya ? Ah benar-benar anak itu"

"Bel Bel.."

"Iya, Anne?" Sekarang muka ibunya yang terlihat panik seperti melihat hantu.

Suddenly Sheikha (Sheikh Hamdan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang