"Hamdan,kenapa kau melakukan hal ceroboh seperti ini tanpa sepengetahuan baba ?!".
Yasmine menjadi lebih tegang saat melihat banyak keluarga Hamdan duduk si atas bantal merah mengelilinginya dengan tatapan meminta kejelasan dari Hamdan kenapa mengawini wanita dengan tampak udik sepertinya,sedangkan Sheikh Mohammad duduk di atas sofa beludru merah dengan hiasan warna emas.
"Aku adalah laki-laki,aku bisa menikahi siapapun tanpa izin baba" jawab Hamdan santai. Berbeda dengan wanita di sampingnya yang sejak tadi menempel pada Hamdan dan memainkan ujung lengan gamis putih Hamdan.
"Tapi kau sudah bertunangan Hamdan, dan sebentar lagi kau akan menikahinya. Dimana akalmu saat menikahi perempuan yang tidak jelas ini"
"Jaga bicara baba,wanita ini adalah istriku sekarang. Aku tidak akan membiarkan siapapun melukai hatinya" kata Hamdan dengan nada tegas.
"Pikirkan sekarang, bagaimana kita berani menunjukkan wajah kita pada keluarga Shaikha ?!" Emosi Sheikh Mohammad gampang tersulut dengan tindakan Hamdan yang selalu keluar dari peraturan keluarga menurutnya.
"Itu terserah baba,aku memang tidak menginginkan hubungan ini sejak awal"
Yasmine melirik wanita itu,wanita yang baru beberapa saat lalu ia kenal bernama Shaikha dan fakta mengejutkan bahwa ia adalah tunangan Hamdan sebelum menikah dengannya. Wanita itu terlihat mencoba untuk tetap tegar dengan penolakan Hamdan yang terang-terangan atas dirinya. Walau terlihat jelas dia sangat terpukul karena matanya dan hidungnya memerah menahan tangis.
"Hamdan !!" bentak Sheikh Mohammed.
Namun yang di bentak malah tambah menatap nyalang padanya.
"Kenapa ? bukankah baba sudah terbiasa dengan semua perbuatanku yang tidak memuaskan menurut baba ?" kata Hamdan drngan senyum sinis.
"Aku Hamdan, bukan Rashid yang selalu membanggakannu..." terlihat jelas aura kebencian Hamdan saat menyebut saudaranya itu.
"...jika kau mau,batalkan saja pertunangan ini karena aku.."
"Tidak Sheikh ! Jangan batalkan pertunangan kami" semua perhatian tertuju pada Shaikha yang duduk di sebelah Manal. Kecuali Hamdan,karena dia masih menatap lurus pada ayahnya.
"Batalkan" ucap Hamdan penuh penekanan.
"Aku bilang tidak !"tegas Shaikha pada Hamdan yang masih tidak mau melihatnya.
"Biar saya saja yang membicarakan ini pada keluarga saya, pasti mereka akan mengerti kalau Hamdan terpaksa menikahi perempuan ini kare...."
"Siapa bilang aku menikahi Yasmine dengan terpaksa ?..."potong Hamdan cepat dan menatap tidak suka pada Shaikha.
"...justru aku yang menikahimu dengan terpaksa"
Air mata bening yang sejak tadi Shaikha coba tahan akhirnya lolos menetes di pipi mulusnya.
Dia diam tak menggubris perkataan Hamdan yang seperti belati yang membelah hatinya. Ia kembali menghadapkan wajahnya pada sang penguasa wilayah Dubai.
"Saya akan tetap melanjutkan hubungan ini" katanya dengan suara serak.
"Shaikha,apakah kau baik-baik saja dengan ini ?" tanya Sheikh Mohammed lembut.
"Ya" jawab Shaikha mantap dengan senyuma diantara bekas air matanya.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Wah,apa-apan aura mengerikan di dalam sana tadi, aku benar-benar merinding" kata Yasmine sambil mengusap-ngusap lengannya.
Setelah perkumpulan keluarga itu selesai Hamdan langsung pamit pergi dan sekarang disinilah mereka berdua berada, di sebuah restoran langganan Hamdan yang berbatasan langsung dengan sungai buatan di Dubai. Tempat yang sangat indah untuk makan malam bersama pasangan. Lampu-lampu kecil yang berkelap-kelip, pohon-pohon palm yang juga di hias dengan cantik di tambah alunan lembut musik khas timur tengah. Hamdan memeliki selera yang manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Sheikha (Sheikh Hamdan)
Romance(Attention Series) "Kau datang di saat yang tepat" Hamdan tersenyum miring pada seorang gadis yang berada di depannya. "Aku adalah fanmu,fan yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengagumimu ,dan sekarang aku bisa bertemu denganmu.Kau tau perasaan...