33 : Serendipity

3.1K 275 86
                                    

"Ka...kau ?" Pekik Belle tertahan.

Hamdan tergagap berhadapan dengan perempuan ini.

"Maaf, kukira kau seseorang yang ku kenal" kata Hamdan akhirnya dengan bahasa inggris. Ia tidak salah lagi, wanita di depannya ini sangat mirip dengan wanitanya. Hanya saja wanita ini lebih sedikit berisi dan memiliki warna mata coklat terang.

Belle menelan ludahnya susah payah, bingung apa yang harus di katakannya. Jadi inikah rupa pria yang pernah menjadi adik iparnya ? Dia sedikit menyayangkan kenapa mereka bercerai.

" Ini anakmu ?" Hamdan menunjuk bayi lelaki yang berada di gendongan Belle. Entah sejak kapan Suhail terbangun. Mata bulat lucu dan bulu mata lentiknya terus memperhatikan Hamdan. Mulut kecil kecil menggemaskannya membulat lucu.

"Ah...i..iya" mengingat anaknya, Belle langsung teringat lagi dengan Suhaila. Matanya kembali berkeliling mencari putrinya.

"Ada apa ?" Hamdan menyadari raut kegelisahan Belle.

"Anak perempuanku entah bermain kemana"

"Temanku akan membantumu" kemudian Hamdan menoleh pada teman-temannya yang menginstruksikan mereka untuk membantu Belle mencari anaknya.

"Kau pasti kerepotan menggondongnya. Bolehkah aku menggendongnya sebentar ?" Hamdan menawarkan diri untuk menjaga Suhail.

Belle ragu untuk melakukan itu. Tapi mengingat dia juga kerepotan juga mencari sambil menggendong bayi, dan juga melihat keantusiasan Hamdan untuk menggendong bayi kecil ini, Belle tidak berpikir lagi dan menyerahkan Suhail pada Hamdan.

Hamdan menerima Suhail dengan senyuman lebar di wajahnya. Begitupun Suhail, dia tersenyum lebar sampai gusinya terlihat. Lucu sekali.

Belle pun langsung pergi dengan beberapa orang teman Hamdan mencari anaknya.

"Hai jagoan kecil" Hamdan memainkan dagu si kecil Suhail.

"Ibumu benar-benar mengingatkanku pada seseorang, begitu juga kamu. Kamu memiliki senyum yang sama menyebalkan sepertinya" Hamdan tersenyum kecut.

Tangan kecil Suhail menangkap jari telunjuk Hamdan dan jari-jari lucunya menggenggamnya erat.

Tanpa sadar Hamdan tersenyum. Senyuman lembut dan hangat yang mampu membuat anak lelaki di gendongannya itu juga tersenyum lucu sepertinya.

"Hey, kau meniruku" Hamdan mencolek hidung kecil Suhail dengan hidung mancungnya.

Hamdan merasa nyaman menggendong anak kecil ini. Di merasa begitu familiar dan dekat dengannya. Tapi kenapa ? Apa karena dia mirip dengan wanitanya ? Yasmine ?

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Yasmine meremas remas jari-jarinya melihat Belle disana sedang bercakap-cakap dengan Hamdan. Dia begitu resah.

"Tenanglah Yasmine, dia hanya bertemu Belle"

"Tetap saja"

Yasmine terus memantau mereka dari jauh.

"Apa yang mereka bicarakan sebenarnya ? Kenapa dia tidak langsung pergi saja sih ?! Ah merepotkan !"  Yasmine mengusap wajahnya frustasi.

"Ya basa basilah sedikit. Dia salah menepuk orang, masa dia langsung tinggal pergi begitu saja?" Jawab Samuel ringan.

"Ya tetap saja di...eh .. eh .. kenapa dia memberikan Suhail pada Hamdan ?!" Mata Yasmine sukses 100% melebar saat Belle memberikan Suhail ke tangan Hamdan.

Suddenly Sheikha (Sheikh Hamdan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang