Turn on mulmed 😉
"Oh ya,aku harus bilang pada Hamdan bahwa anne ingin berbicara dengannya.Tapi bagaimana mengatakan padanya ?" Yasmine menepuk-nepukkan ponselnya ke telapak tangannya dengan gelisah.
Ibunya sudah berkali-kali dalam beberapa hari terakhir ini memiinta ingin berbicara dengan menantunya itu.Katanya kangen. Kangen bagaimana kalau mereka saja tidak pernah bertemu,pikir Yasmine.
"Ya setidaknya coba bilang dulu" Ia berjalan menuju ruang tengah,kata para pelayan Hamdan ada disana tadi.
Yasmine menghentikan langkahnya di pintu kaca berukir itu.Ia melihat sebuah gambaran keluarga bahagia.
Hamdan sedang menonton tv dengan Yazan di pangkuannya,bersandar di dada ayah tirinya itu.Dan di sebelah Hamdan ada Soukaina yang mengupas kulit apel agar anak dan suaminya bisa langsung memakannya.
What a beautiful family.
Yasmine baru melangkah beberapa langkah namun dia menghentikannya lagi.
Ia melihat Shaikha yang sangat cantik malam ini tanpa hijabnya yang memperlihatkan surai coklat bergelombang miliknya.Di tangannya ada piring besar yang sepertinya berisikan apple pie.Lalu Shaikha duduk di samping Hamdan dan menawarkannya padanya.
Yasmine menelan ludahnya.Ibaratnya,jika dia adalah team di piala dunia,dia team Indonesia sedangkan lawannya adalah team Inggris,Spanyol dan Argentina.Kalah telak !
'Sudahlah,keluarga ini terlalu sempurna.Gue cuma jadi kecoak korengan kalo disini' Yasmine sadar diri.
"Hamdan,ini pie buatanku sendiri.Ibuku yang mengajariku,kau pasti akan suka" ujar Shaikha dengan senyum manisnya.
Bahkan Yasmine yakin walau pie itu hambar,dengan melihat senyum Shaikha saja pasti rasanya akan kemanisan.
"Aku kenyang" tolak Hamdan singkat.Shaikha tersenyum pahit mendapat penolakan lagi dan lagi dari suaminya itu. Tidak cukup sampai disitu rasa kecewa Shaikha,karena Yazan juga menolak tawaran pie nya dengan wajah sinisnya.Dan akhirnya hanya dia dan Soukaina yang memakan pie itu.
"Hamdan..." Shaikha kembali bersuara.
"...nanti agak malam bisa kita pergi ke..."
"Yasmine" panggil Hamdan tiba-tiba yang langsung membuat Yasmine membalikkan badannya.
Yasmine mengangkatkan alisnya tanda ada apa ?.
"Ooh,kau datang kesini untuk menjemputku ya ? ini belum terlalu larut,tapi baiklah kalau kau sudah menjemputku untuk tidur" Hamdan langsung berdiri dan menghampiri Yasmine yang masih berdiri bingung.
"Apa yang kau katakan ?" bisik Yasmine saat Hamdan sudah berada di depannya.
"Pergi dari tempat ini" jawab Hamdan.Ia melingkarkan tangannya di pinggang Yasmine dan memaksanya berjalan menuju kamar Yasmine dan mendorongnya masuk kemudian mengunci pintunya.
"Hey hey ! kenapa kau mengunci pintunya ?!" pekik Yasmine.
"Karena Shaikha punya seribu alasan untuk mengangguku" tanpa permisi Hamdan langsung merubuhkan tubuh besarnya ke atas tempat tidur milik Yasmine dan mulai memainkan handphonenya dan mendengarkan musik melalui earphone.
"Apa-apaan dia seenaknya nyelonong tidur di ranjang orang.Mentang-mentang situ pangeran kali yaa" maki Yasmine dengan bahasanya.
Ia mencoba mengabaikan keberadaan Hamdan dan masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi sebelum tidur.Dan biasanya ia menghabiskan cukup banyak waktu disana,untuk karaoke bisanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Sheikha (Sheikh Hamdan)
Romance(Attention Series) "Kau datang di saat yang tepat" Hamdan tersenyum miring pada seorang gadis yang berada di depannya. "Aku adalah fanmu,fan yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengagumimu ,dan sekarang aku bisa bertemu denganmu.Kau tau perasaan...