.
.
.
.
.
Yoongi terbangun dan menatap sekelilingnya. Yoongi mengerjapkan pandangannya dan bangkit berdiri kemudian berlalu ke kamar mandi.
Sekembalinya dari kamar mandi Yoongi melangkah ke arah dapurnya karna wangi masakan yang benar benar menggugah selera tercium dari sana.
Pandangan matanya terkunci pada sosok gadis yang sedang berdiri mengangkat masakannya dan menghidangkannya didapur apartemennya yang memang berukuran kecil. Tubuh kecilnya tenggelam dalam kemeja putih kebesaran milik Yoongi.
Yoongi tersenyum tipis namun perih saat matanya bertemu dengan mata sembab gadis itu.
__________________Flashback
Yoongi terdiam menatap gadis didepannya yang duduk dengan menggunakan kemeja kebesaran miliknya dan duduk dengan mata yang sembab setelah menangis cukup panjang tadi.
Yoongi tidak tahu harus berkata apa pada gadis itu tapi tidak mungkin untuknya hanya berdiam diri seperti ini.
"Maaf ..." Yoongi terkesiap.
"Maaf, karna merepotkanmu ... maaf karna ..."
GRAB
Tangis gadis itu kembali pecah saat tubuh mungilnya masuk sepenuhnya dalam pelukan hangat Yoongi. Hati Yoongi hancur melihat gadis ini menangis dalam pelukannya.
Gadis yang selalu dikenalnya sebagai gadis angkuh. Gadis yang sudah menjebak perasaannya begitu dalam.
Gadis yang bahkan hampir tak pernah menunjukan kesedihannya didepan orang sekelilingnya, gadis itu yang sedang menangis dalam pelukannya.
Yoongi memeluknya menenggelamkan kepala gadis itu dilehernya sambil menyesap wangi shampo gadis itu.
"Maaf ... aku ..."
"Ssst jangan mengatakan apapun kalau kau tidak ingin membicarakannya Jen" Jennie menganguk dalam pelukan Yoongi.
Flashback end
__________________Hanya dentingan sendok yang terdengar didapur minimalis itu.
Yoongi mencoba menikmati masakan yang sudah lama tak dirasakannya sedangkan Jennie makan dengan tatapan kosong dan hampa.
Yoongi menyelesaikan sarapannya lalu duduk menatap jenaka pada sosok gadis bermata kucing itu.
"Jen ..."
Jennie tersentak kaget mendengar suara rendah Yoongi.
"Hmm ne oppa"
"Kau ... ada yang ingin kau sampaikan?"
Jennie meremas sumpitnya kuat mendengar pertanyaan Yoongi yang terlontar dengan nada tenang.
"Ak ..u ..."
"Cukup, kau tak perlu membicarakannya ..."
Jennie menatap lemah pada Yoongi yang menatap kasihan padanya. Dari dulu Jennie benci ditatap seperti itu, tapi tatapan itu memang cukup pantas didapatkan olehnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN ______
FanfictionCr. Cover by horxans Idol Love Story (Yugyeom-Lalisa-Jungkook)