.
.
.
.
.
Rose duduk tenang dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan Ny. Park. Keduanya duduk bersama di cafetaria YG Building.
"Ak .. aku melakukan sebuah kesalahan dan anakku mungkin membenciku"
"Aku turut menyesal mendengarnya" ujar Rose dengan tulus.
Ny. Park terus berbicara sambil memperhatikan wanita muda itu. Kepribadian Rose sangat baik, gadis itu bahkan mendengar ceritanya dengan baik dan terdengar tulus saat merespon.
Padahal Rose tidak mengenalnya, Rose hanya mengenalnya sebagai pasien rumah sakit penderita kanker yang selalu dikunjunginya diakhir pekan.
"Aku tahu ini bukan urusanmu, dan kau pasti sangat sibuk. Tapi bisakah kau menemui anakku untuk membujuknya menerima maafku?"
Rose terkesiap mendengarnya. Entah kenapa rasanya hatinya terganggu mendengarkan perkataan Ny. Park padanya.
"Ke ... kenapa aku?" ujar Rose agak terbata.
Ny. Park meraih cepat tangan Rose diatas meja cafetaria dan menggenggamnya seraya memohon.
"Aku mohon, umurku mungkin tidak akan lama. Aku mendapat berita dari dokter pagi ini kalau kemotrapi yang aku lakukan sebenarnya gagal. Penyebaran kanker dalam organ tubuhku sudah mencapai 75%. Aku tidal memberitahu kan hal ini pada suami dan anakku."
Mata Rose membulat besar. Bahkan matanya sudah berkaca hanya karna mendengar perkataan wanita tua yang bahkan Rose tidak tahu siapa dia kecuali fakta bahwa wanita itu adalah wanita yang sering dikunjunginya sebulan belakangan dirumah sakit.
"Tapi kenapa ahjuma? Aku yakin dia tidak mungkin akan sampai hati memarahi anda" ujar Rose dengan senyuman tipis sambil mengelus punggung tangan wanita tua itu.
"Aku, aku melakukan hal yang sangat dibencinya. Aku mohon. Anggaplah anakku adalah fans mu. Hanya kau yang bisa membuatnya berheti dari kekesalannya padaku"
Rose memijat sebentar kepalanya sambil berpikir. Rose tidak merasa kalau ini menjadi kewajibannya untuk membujuk anak ahjuma itu.
Meski Rose selalu mengiyakan permintaan orang yang meminta pertolongannya, tapi Rose merasa ada beban dihatinya yang mengganjal untuk mengiyakan permintaan wanita tua itu.
Wanita tua itu menatap penuh harap padanya sambil menggenggam tangannya memohon.
Tapi ... melihat wanita tua itu membuatnya teringat pada ibunya.
Bagaimana bisa anak wanita itu membenci ibunya?
Terlepas dari segala kesalahan yang dilakukan oleh seorang ibu, bukankah seorang anak harus menunjukan baktinya seburuk apapun orang tuanya?
Hufftt disaat begini mulutnya terasa gatal ingin menceramahi anak nyonya itu.
__________
Rose memasuki pelataran rumah yang tidak mewah namun elegan itu dengan perasaan campur aduk. Dalam hati Rose kembali bertanya tanya pada dirinya sendiri, kenapa bisa semudah itu Rose mengiyakan permintaan wanita tua itu.
Rose duduk didepan rumah Ny. Park bersamanya sambil menunggu anak wanita itu yang entah siapa namanya dan apa jenis kelaminnya.
Ny. Park terus mewawancarai Rose dan bertanya seputar kehidupan pribadi dan keluarga Rose.
"Jadi appamu masih di Aussi bersama kakakmu dan hanya eomma mu yang ada di Seoul?" Rose menganguk sambil meletakan cangkir tehnya.
"Ahjuma sendiri kenapa memutuskan pindah dari Busan kesini?" tanya Rose pada Ny. Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN ______
FanfictionCr. Cover by horxans Idol Love Story (Yugyeom-Lalisa-Jungkook)