25. Menata Hati dan Kehidupan

1.6K 194 6
                                    

Mata Naomi mulai mengerjap saat merasakan panas matahari yang seakan langsung membakar kulitnya dengan sangat keterlaluan. Dan benar saja, saat baru membuka mata dia langsung disuguhkan oleh pemandangan langit cerah berwarna biru dengan matahari yang sudah dititik tertingginya.

Naomi sendiri menggelengkan kepalanya saat merasakan pusing yang sangat berat, efek dari dia minum terlalu banyak alkohol tadi malam, Naomi mulai bangkit dari tidurnya dan mendudukkan diri saat merasakan dia bukan berada ditempat yang layak disebut tempat tidur. Justru saat ini dia berada dihalaman belakang sebuah rumah.

"rasanya semalam gue tidur dikasur lah ? Kok jadi ditanah gini ?" tanya Naomi bingung.

Naomi mengalihkan pandangannya kesekeliling halaman hingga matanya menemukan manusia-manusia yang mungkin sedang menjahilinya hingga tertidur ditempat seperti ini.

Naomi menggeram kesal dalam hatinya ketika mendapat kelakuan ajaib dari para begundal-begundal yang merupakan keluarganya itu. Apalagi ketika Naomi menatap Lidya yang sok sibuk dengan mengotak-atik mesin motor miliknya,Aliff dan Yona yang sedang bermain catur dan Shani yang baru saja datang menghampiri ketiganya dengan membawa bolu kukus serta jus di nampan. Mereka tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing seolah melupakan bahwa mereka saat in sedang mengerjai dirinya.

Keempatnya tampak santai mejalankan aktivitas masing-masing meski didalam hati sudah mati-matian menahan senyum saat melihat wajah emosi Naomi yang sangat ketara. Namun sesuatu yang berbeda terjadi, saat Naomi sudah duduk diantara mereka berempat justru Naomi hanya diam meminum minumannya tanpa mengeluarkan sumpah serapah seperti biasanya hingga memancing rasa penasaran mereka.

"diam diam bae, udah ngopi belum ?" canda Aliff yang hanya dibalas hembusan nafas pelan dari mulut Naomi.

Keempatnya kompak menghentikkan kegiatan masing-masing dan saling menatap fokus pada Naomi yang hanya memandang kosong pada gelas yang baru saja dia minum setengah isinya.

"lo kok bisa mabuk  ? Minum berapa banyak semalam ?" tanya Lidya sekedar berbasa-basi.

Naomi hanya mengindikkan bahunya dan kembali menyesap minumannya sedikit.

"setegah gelas mungkin"

Keempatnya berdecak jengkel mendengarnya. Sudah menduga jika Naomi takkan mampu minum lebih dari 2 gelas karena mereka tau bahwa Naomi bukanlah seorang peminum yang hebat. Pernah sekali mereka iseng membeli minuman beralkohol tinggi dan menjadikannya sebagai eksperimen daya tahan tubuh mereka terhadap minuman yang katanya enak itu. Pemenang dari uji daya tahan adalah Yona dengan 6 gelas habis dia buat, disusul Shani dengan 4 gelas, Aliff dan Lidya sama-sama 3 gelas, berbanding jauh dengan Naomi yang tak mampu menghabiskan setengah gelas karena sudah memuntahkan apa yang dia minum dan mabuk berat seketika.

"kunyuk ! Udah tau gak bisa begituan malah nyoba. Emang dasar bocah keracunan Cinta kayak begini hasilnya, hal bego pun dilakuin" cibir Aliff kesal.

"lo sama veranda ada apa ?"

Pertanyaan to the point dari Shani sempat menarik perhatian Naomi, namun tak lama dia kembali memalingkan wajahnya kearah gelas ditangannya. Lidya yang melihatnya menjadi jengkel sendiri dan langsung merebut gelas Naomi dan sedikit menghentakkannya dimeja hingga timbul riak air yang tumpah.

"kalo ditanya yah dijawab. Kalo ada masalah yah cerita. Simple kan, jadi gak usah dibuat drama supaya terkesan berlebihan seperti sinetron" cerca Lidya kesal.

Naomi hanya menatap Lidya dalam diam. Begitu juga dengan Aliff, Yona, dan Shani yang ikut menatapnya bertanya.

"gue gakpapa sama dia"

Veranda Dan NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang