Gabut yang berfaedah adalah update cerita 👌👌
Part ini ditulis ketika saya lagi keracunan lagu Maroon 5 - Maps👍
***
Suasana makan malam tampak biasa saja. Dyo yang terlihat asik berbincang dengan Freddy membahas masa lalu mereka atau terkadang pengaruh dollar amerika terhadap pasar asia pasifik yang hanya dibahas oleh orang-orang yang tentu saja menggerti tentang hal seperti ini. Alena dan Melody pun larut dalam perbincangan mereka, membahas artis yang terjerat narkoba, berita yang semakin maraknya dengan penipuan berkedok ibadah atau terkadang membahas tentang perusak rumah tangga. Veranda sendiri hanya diam memainkan makanannya, tampak tak selera dan berniat untuk menyantapnya, Veranda bahkan memesannya hanya sekedar formalitas belakang.
"uhm Ve.."
Veranda menoleh sekilas pada Pria tampan berkacamata baca disebelahnya. Veranda melupakan seseorang yang berada disekitarnya ini. Farish Djuhandar, putra bungsu Dyo dan Melody. Anak kedua dari dua bersaudara, sekilas Veranda dengar bahwa Farish memiliki kakak perempuan bernama Ghaida yang saat ini sedang menekuni pekerjaan di Jepang sebagai Animator suatu perusahaan Anime yang cukup terkenal dan sudah menikah setahun yang lalu. Pria berkacamata ini sesekali menaikan kacamata yang sedikit melorot mencuri lirikan kearah Veranda, dan Veranda tau itu.
"k-kenapa gak makan ? Gak enak yah ?" tanya Farish gugup saat melihat tatapan datar Veranda. Veranda hanya diam dan mulai memakan lasagna dihadapannya. Farish sedikit memainkan kerah kemejanya dan mengelap keringat yang menetes dikeningnya saat mendapat respon cuek Veranda.
"Kinal kenapa gak ikut, Na ? Masih sibuk sama tugasnya ?" tanya Melody.
"iya, dia ada tugas penting malam ini. Gak bisa diganggu dia kalau sudah bertugas, pusing aku ngeliatnya" jawab Alena yang memang sedikit pusing dengan pekerjaan Kinal yang memang memiliki resiko cukup membahayakan.
"harusnya kamu bangga, dia aparat negara, jabatannya sudah sangat bagus untuk seorang wanita. Bisa saja dia mendapat jodoh anak panglima atau kapolri atau mungkin anak mentri. Dia kan cantik" kata Melody mencoba menghibur.
"cantik, tapi kalau udah main sama senjata dia itu udah sanggar banget. Papanya pernah dibuat ngompol liat Kinal latihan menembak dahulu"
Freddy yang mendengarnya mendadak malu, dia memang pernah mengalami hal itu saat melihat Kinal melatih menembak dikepolisian. Suara adu tembak menembak menjadi suatu yang cukup menakutkan baginya hingga tak sadar celananya sudah basah hingga menjadi bahan tontonan teman-teman Kinal.
"Veranda sendiri gimana ? baru selesai ujian akhir tadikan ?" Mendapat pertanyaan yang tiba-tiba dari Melody sedikit banyak membuat Veranda gelagapan, namun dengan cepat dia menguasai diri.
"i-iya tan, baru tadi selesainya"
Melody tersenyun kecil melihat tingkah Veranda, berbalik dengan Farish yang cukup merasa geregetan sendiri melihat sikap Veranda yang gugup didepan sang Mama.
"Farish juga baru selesai Ujian tadi, mau kuliah arsitek di Inggris katanya dia biar sekalian nonton bola langsung disana. Kamu mau ambil jurusan apa nanti pas kuliah ?" tanya Melody lagi. Veranda yang mulai terbiasa dengan keadaan menjawab pertanyaan Melody dengan tenang.
"saya sudah berencana kuliah kedokteran tan, yah lokasinya sih masih di Indonesia aja biar gampang buat ketemu Papa sama Mama" jawab Veranda sopan. Alena yang berada disebelah Veranda mengusap pelan pundak sang anak, bangga dan terharu. Begitu juga dengan Melody yang menyukai pilihan Veranda dan cara menjawabnya.
"wahh, kalau begitu kalian harus LDR donk. Farish di inggris dan kamu di sini"
Perkataan Dyo membuat Veranda menggerutkan kening bertanya. Tatapannya langsung jatuh pada sang Papa yang mendadak merubah raut wajahnya menjadi tegang dan tak berani menatapnya, Mamanya pun tampak kebingungan dengan maksud Dyo tapi lebih memilih mengambil minum dan meminumnya untuk menetralkan perasaanya.
