Baca sampai bab paling baru untuk cerita yang lebih menarik lagi!
#pencetbintangdulu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Akhirnya!! Ujian Tengah Semester atau biasa kita kenal UTS telah selesai. Biasanya, di SMA ku setelah UTS akan di isi kegiatan retreat!. Yeayy. Aku sangat senang, seluruh kelas 11 SMA Mentari berteriak senang di aula sekolah. Dalam waktu 2 minggu seluruh kelas 11 akan di berangkatkan ke Malang. Seluruhnya! Dan tentu saja yang membuatku makin senang, karena retreat ini di ikuti oleh seluruh kelas 11 berarti kelas doi akan ikut juga hehehe. Karena kami beda jurusan, jadi kemungkinan bahwa hanya satu jurusan saja yang berangkat, tapi karena kepala sekolah sedang baik hati, seluruh jurusan akan di berangkatkan.
"Akhirnyaa!! " Teriakan Netta hampir menghancurkan telinga kananku. Karena sekarang dia sedang duduk di kursi sebelah kananku.
"Apaan sih, lebay banget" Cibir ku pada Netta karena teriakannya yang di padu suara cemprengnya sangat mengganggu telingaku.
"Apaan sih lu? Gak usah sok cuek. Aslinya lu juga seneng kan? " Mata Netta melirik ke arahku sambil menyenggol tubuh ku dengan lengannya beberapa kali.
"Iya sih hehe" Aku tersenyum lalu ikut tertawa senang dengan Netta.
"Akhirnya seorang Pamela Anthonette bisa pergi bersama Stefan Georgio " Netta melirik ke arahku sambil menarik sudut bibirnya. Aku hanya membalas Netta dengan senyuman.
Seluruh kelas 11 di kumpulkan di aula untuk pengumuman tentang retreat ini. Sontak membuat seluruh siswa di aula berteriak senang dan membuat keramaian.
"Murid murid tolong diam.. " Suara Mam Riska yang terdengar keras karena mic membuat para siswa diam dalam sekejap.
Mengetahui Mam Riska adalah kepala sekolah yang menakutkan. Yahh kalian pasti tahu apa maksud ku hehe.
"Mam jelaskan sekali lagi. 2 minggu lagi seluruh kelas 11 baik jurusan IPS dan IPA akan mengikuti kegiatan retreat sekolah. Tapi, retreat ini bukan hanya sekedar retreat, tapi juga lomba se-yayasan Mentari. Akan ada lomba Futsal, Voli, Dance, dan Band. Jadi, seluruh murid kelas 11 di harapkan bisa mengikuti lomba ini. Di tempat retreat kalian nanti akan di gabung dengan seluruh sekolah yayasan Mentari. Jadi, Mam harap kalian bisa menjaga sikap kalian. Jangan sampai mempermalukan SMA Mentari 2 di kepala yayasan. Mengerti? ""Ngerti Mam" Seluruh siswa menjawab dengan semangat.
" Para guru sudah menempel daftar nama siswa kelas 11 yang sudah dipilih untuk mengikuti lomba se-yayasan Mentari saat retreat besok. Bagi siswa yang keberatan harap menghadap langsung ke saya. Bagi yang tidak terpilih akan masuk ke tim suporter. Jadwal latihan selama 2 minggu juga sudah di tempel di mading. Bagi yang mau mengambil salinan jadwal latihan, harap datang ke ruang Mr. Roby. Sekian dari saya terimakasih dan mohon kerja samanya" Mam Riska menuruni panggung yang ada di aula berserta seluruh siswa yang berjalan keluar aula.
Aku dan Netta masih duduk di bangku aula karena malas mengantri untuk keluar aula, kami lebih memilih menunggu aula sepi. Aku dan Netta hanya duduk sambil bermain HP masing masing.
Tiba tiba dari belakang ada yang menepuk pundaku. "Boom! " Suara laki laki ini gak asing lagi di telingaku.
"Apa sih Stef, gue gak kaget" Aku menghadap ke belakang lalu melihat Stefan yang duduk di kursi belakangku sambil tersenyum.
" Mela udah gak seru lagi ih. Hahaha" Stefan selalu begitu, suka banget bikin orang kaget. Tapi karena aku sudah hafal gerak geriknya, gak kaget deh hehe.Kasian Stefan gagal lagi untuk ke.. "Udah 21 kali gue gagal, padahal awal pacaran gampang banget" Stefan membuat wajahnya seperti bayi yang sedang ngambek. Dasar manja.
Stefan berdiri lalu pindah tempat duduk ke sebelahku. "Mel, lihat... Gue dikirim daftar anak yang bakal ikut lomba sama Willy. Kamu masuk lomba dance, keren deh. Gue masuk futsal trus Netta masuk Voly "
"Kayak biasa, dari dulu gue selalu ikut Voly. Hehehe" Sahut Netta tiba tiba.
" Sombong banget lu! " Grutu Stefan pada Netta yang baru saja menyombongkan diri.
"Biarin! Gak suka?? " Mulai deh, Netta dan Stefan mirip Tom and Jerry kalo ketemu. Always.
" Gak, udah lu pergi sana, nyamuk lu" Sindir Stefan. Hmm.. Perang Dunia ke 3 mau mulai nih, tapi aku belum siap apa apa, gawat.
"songong banget lu! Jangan mentang mentang ada pacar lu ya! "
" Biarin, emang nya lu? Jomblo kok awet"
" Eh! Sorry aja ya. Gue udah punya cowok "
"Oh gitu ya? Maaf gue salah ngomong"
" Sombong banget! Diem lu! "
" Udah ah" Perdebatan mereka aku putus, mengingat bahwa telinga kananku sudah hampir di rusak Netta, aku tidak mau telinga kiri ku juga rusak.
Bercanda, aku gak mau rusak beneran.. Just kidding heheh. "Gue mau minta salinan daftar latihan dulu, kalo kalian mau debat lagi, bisa kok gue sewain ring tinju.. Biar seru debatnya" Cibir ku hehehe.
" Apaan lu Mel? Gue ikut lu deh" Jawab Netta sambil berdiri dengan muka yang agak kesal.
"Lu ikut Stef? " Tanya ku ke Stefan.
"Gak, gue nunggu temen di sini, duluan aja.. Bye" Aku dan Netta langsung pergi, aku hanya membalas Stefan dengan senyuman kemudian meninggalkanya.
Kami berdua berjalan keluar aula lalu menuju ke kantor BK, ruang Mr. Roby. Seorang guru BK. Sebelum masuk ruang BK, aku dan Netta merapikan seragam dan mengikat rambut agar terlihat rapi. Heheh kalian pasti tahu maksud kami. Setelah semua beres kami mengetuk pintu ruang BK lalu masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MoodBoster [THE END]
Teen Fiction[THE END] *REVISI* " Bahagia itu, mirip ice cream. Sederhana, juga manis. Tapi jika ice cream itu mencair, maka akan berubah menjadi sebuah tangisan " Pertemuan pertama itu sangat berarti bagi Pamela. Dan pertemuan pertama itu juga mengubah dirinya...