Darren memasuki rumahnya setelah mengantar Mela pulang ke rumahnya. Wajah Darren tampak bahagia, senyum terpancar dari wajahnya.
Dia duduk dan bersandar di sofa ruang tamu, sambil memandangi hasil foto polaroid bersama Mela tadi, senyum di wajah Darren melebar. Dia teringat akan kejadian tadi, bagaimana wajah kesal Mela saat dia memfotonya diam diam dan wajah bahagia Mela saat di rumah pohon tadi.Suara HP Darren berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Dia mengusap layar ponselnya lalu melihat pesan masuk tadi.
" Bos, dimana? "
Pesan dari Roy. Darren segera membalas pesan dari sahabatnya itu.
" Rumah "
Tak lama Roy sudah membalas pesan dari Darren.
" Markas kuy, anak anak lagi kumpul semua nih "
Darren segera bangkit dari sofa kemudian berjalan menuju keluar rumah.
" Darren "
Darren segera menoleh ke belakang, merasa bahwa ada yang memanggil namanya.
" Kenapa pa? " Tanya Darren pada papanya yang sepertinya baru saja pulang dari kerja, karena masih menggunkan kemeja tapi dengan dasi yang agak di kendorkan.
" Kamu tadi kemana? Kenapa kamu gak ikut makan siang? " Tanya papanya dengan wajah serius.
Darren membalikan badanya
" Darren makan siang di luar "" Jangan pura pura lupa kamu " Jawab papanya agak kesal.
Darren hanya terdiam.
" Papa sudah kasih tau kamu sejak minggu lalu kalau hari ini kita ada acara makan siang dengan keluarga Rachel " Jelas papanya." Darren gak pura pura lupa " Darren menghembuskan nafasnya berat " Darren cuma.. Males aja "
Wajah papa Darren tampak kesal
" Kamu selalu menghindar, ini hanya makan siang "" Makan siang yang berhubung rumah tangga dengan saham besar " Jawab Darren singkat.
" Jaga mulut mu Darren, ini demi kebaikan keluarga mu. Juga kamu "
" Darren lagi gak mau debat pa, Darren pamit mau pergi sebentar " Darren mengambil kunci mobil di meja lalu berjalan keluar rumah.
" Darren! " Panggil papanya lagi. Darren memberhentikan langkahnya.
" Besok malam akan ada makan malam bersama dengan keluarga Rachel. Kamu harus ikut. Papa akan menjemput mu besok pulang sekolah "Darren terdiam sebentar.
" Besok Darren sekolah pa, capek kalau malam masih ada acara " Darren berusaha membuat alasan walaupun dia sudah tau bahwa itu percuma." Jangan membuat alasan. Kamu wajib ikut " Perintah papanya dengan nada agak keras.
" Kalau Darren gak mau? " Tanya Darren.
" Papa akan melakukan apapun agar kamu mau " Jawab papanya. Darren hanya terdiam.
Darren tak mau menjawab papanya, dia memilih keluar rumah dan pergi ke tempat Roy.
***
" Bos " Prince menepuk pundak Darren.
Darren yang tadi melamun terkejut karena prince menepuk pundaknya
" Apa? Bikin kaget lu "" Diem mulu. Dengaren lu melamun, lagi ada masalah? " Prince menyeruput minuman kaleng di tanganya.
" Gak, cuma.. Masalah biasa "
KAMU SEDANG MEMBACA
MoodBoster [THE END]
Teen Fiction[THE END] *REVISI* " Bahagia itu, mirip ice cream. Sederhana, juga manis. Tapi jika ice cream itu mencair, maka akan berubah menjadi sebuah tangisan " Pertemuan pertama itu sangat berarti bagi Pamela. Dan pertemuan pertama itu juga mengubah dirinya...