Ice cream?

26 3 0
                                    

   " Ehh Netta!!  Sini lu! " Suara teriakan Sofia terdengar hingga ke dalam dapur cafe.

Sambil membawa kain bekas membersihkan meja cafe, Sofia mengejar Netta yang tidak sengaja menumpahkan air pel ke kakinya.

    " Kan gue udah minta maaf Sof " Netta menghindari serangan Sofia dengan kain lap di tanganya.

   " Gue tau lu sengaja! " Sofia masih belum puas jika belum membalas Netta.

   " Heii " Darren yang tiba tiba masuk ke dalam cafe membawa kotak sepatu di tanganya membuat Netta dan Sofia terkejut.

Darren menatap tajam mereka berdua lalu meletakan kotak sepatu ke atas meja
    " Sof, lu ganti sepatu lu yang basah pakai ini "

Davin meletakan majalah yang habis di bacanya ke atas meja lalu bangkit berdiri
    " Big bos-nya marah, rasain lu berdua. Gue udah suruh ambil sepatu di gudang gak di dengerin "

Darren melihat ke arah Davin " Lu udah ke bank? "

Davin mengangguk " Udah gue masukin ke kas Cafe "

Darren memberikan jempol pada Davin lalu ganti menatap Sofia dan Netta
     " 30 menit lagi buka. Itu kursi yang kau injak " Darren menunjuk ke arah Netta  yang sedang berdiri di atas kursi " Turun turun "

Netta langsung melompat turun
    " Nanti gue bersihin "

Darren tersenyum hangat lalu memberikan jempol " Ayo semuanya 30 menit lagi " Dia menyemangati teman temannya.

    Mela dan Lena keluar dari dapur membawa kue kering yang siap di masukan ke dalam laci kue untuk di jual.

    " Jangan galak galak Ren " Goda Mela pada Darren yang sedang membersihkan jendela cafe.

Darren berjalan menghampiri Mela
    " Gue gak galak " Darren berdiri di belakang Mela lalu mengambil salah satu kue kering yang ada di nampan milik Mela.
    " Gue cuma kasih nasehat aja "

    " Ish, suara lu kedengeran sampai dapur " Balas Mela.

    " Masa? " Darren menggoda Mela.

    " Bos, fokus bos. Bentar lagi buka " Davin membuat suaranya mirip seperti gaya bicara Darren.

    " Sorry sorry " Darren pergi meninggalkan Mela lalu kembali dengan pekerjaannya.

    Tak terasa, sudah 3 bulan sejak masuknya Mela ke "holiday".
Untung saja, Mela cepat akrab dengan teman teman Darren. Walaupun belum menghafal semua namanya. Mela juga aktif datang ke " Holiday" Saat hari libur atau waktu senggang. Dia juga aktif bekerja di cafe dan studio milik "holiday".

Mela juga semakin akrab dengan Darren. Mereka sering pergi bersama sama belakangan ini. Apalagi ke rumah pohon, seperti sudah menjadi kewajiban bagi mereka.

Begitu juga yang lainnya, Roy dan Sofia masih akrab akrab saja seperti dulu, Prince dan Lena semakin akrab juga, tak mau kalah dari Roy dan Sofia.

Netta yang baru saja putus sebulan lalu dengan pacarnya yang berada di luar kota telah kembali dari kesedihan. Walaupun Netta sudah sering merasakan putus cinta, tapi dia selalu menangis jika itu terjadi.
    
   Darren memutar papan bertulis " Open" Pada pintu cafe.
Tak lama, mereka sudah ke kedatangan pelanggan pertama. Tak terlalu sulit bagi cafe ini untuk mendapatkan pelanggan.

Cafe " Holiday " ini sudah lumayan terkenal di kalangan anak remaja.
Kenapa?
Selain cafe ini bernuansa anak muda, cafe ini juga di lengkapi dengan pelayan pelayan berwajah bak artis Korea.

Siapa lagi pelayannya selain Darren, Roy dan Prince. Darren dan Roy yang bekerja sebagai pelayan cafe, sedangkan Prince bertugas di bagian kasir. Apalagi sekarang di tambah dengan kedatangan Davin. Dengan wajah blasteranya, mengundang pelanggan perempuan.

MoodBoster [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang