"Hey! balikin buku pr aku"dengan sekuat tenaga yang aku miliki, aku terus mengejarnya walaupun harus menahan malu. karena seorang nerd yang biasanya hanya selalu diam di kelas dan orang yang pemalu tanpa perduli berlarian dikoridor sekolah, sambil mengejar orang yang sedang berlari didepannya yang tanpa dosa membawa buku pr yang seharusnya sudah ia kumpulkan ke ketua kelas.
"Gak mau"teriak Dito si most wanted sekolah sambil terus berlarian, tanpa memperdulikan seorang gadis yang sedang mengejarnya, yang bisa saja mendapatkan masalah yang besar saat kejadian ini telah selesai.
"Siniin gak!"ucap Naina
"Enggak"
"Sini"
"Gak"jawabnya kekeh dengan buku yang ia angkat setinggi yang ia bisa agar gadis tersebut tidak dapat membawanya karena terlalu tinggi
Yah dia Dito atau Dito Angga Bawisana. Salah satu anak yang terlahir dari keluarga terpandang dan memiliki wajah tampan bak artis korea.
Karena matanya yang sipit sama seperti kebanyakan orang korea dan rambut hitam legamnya yang membuatnya nampak seperti sempurna, seorang siswa kelas 3 SMP dan salah seorang most wanted di sekolahnya, karena kesempurnaan yang ia miliki itu pun dalam sudut pandang mereka (fans Dito) dan kecerdasaan yang ia miliki lebih dari rata-rata.
Sehingga tak heran jika ia selalu membuat bangga kedua orang tuanya yang selalu memberikan perhatian lebih kepada dirinya, walaupun kedua orangtuanya sangat sibuk. terutama sang ayah pemilik perusahaan yang maju dan terkenal akan kesuksesanya sehingga banyak kejadian masa lalu Dito yang abrsud akibat mereka orang-orang yang sirik dengan ayahnya dan melampiaskan kesirikan mereka padanya.
"Dito siniin buku aku,aku harus ngumpulin bukunya ke ketua kelas sekarang juga"ucap Naina si gadis nerd yang terus berusaha mengambil buku yang masih ada di tangan Dito yang berada tinggi.
Dengan acuh Dito melempar buku pr si gadis nerd tersebut dan masuk ke dalam danau buatan yang ada di taman sekolahnya.
Duh... Kok malah masuk ke danau, seharusnya kan gue lemparin doang ke belakang, sorry ya Nai!, Sumpah gue gak sengaja.
Tanpa perduli ia meninggalkan Naina yang kaget atas tingkah Dito, tanpa Dito ketahui Naina menangis kerena melihat buku pr nya, masuk ke dalam danau dan itu artinya dia tak bisa mengambil buku tersebut karena kalaupun ia mengambil itu hanya akan sia-sia.
"Aduh! Andai saja aku mempunyai salinan buku pr itu, mungkin semuanya gak bakal kayak gini!, Ternyata menjadi siswi yang berpenampilan seperti ini sangat susah!"gumam Naina yang berlalu dari tempat tersebut.
Dia Naina si gadis yang berpenampilan nerd atau lebih tepatnya fake nerd entah apah yang membuatnya memilih jalan tersebut yang pasti hanya dia dan tuhanlah yang tahu, Naina adalah nama panggilanya di sekolah, Naina Kalilla Koziara anak sulung keluarga Koziara yang tak kalah jauh kaya dengan keluarga Bawisana keluarganya Dito,seorang siswi kelas 3 SMP yang sekelas sama Dito yang sering di bully oleh teman-teman sekolahnya,karena yang mereka tahu Naina adalah seorang nerd yang harus di basmi dari sekolah mereka karena Naina lebih memilih sekolah dengan nama Naina Kalilla tanpa ada marga yang tercantum di dalam namanya, itu yang ia rencanakan saat dirinya mengeyam pendidikan sekolah menengah pertama.
Dengan langkah sempoyongan akupun kembali ke kelas dengan mata sembap,aku tak habis pikir kenapa Dito tega ngelakuin hal itu sama aku.
"Naina kenapa kamu tidak mengumpulkan pr dari saya?"marah bu ane guru matematika saat aku baru sampai di depan pintu kelas aku hanya bisa menunduk takut,tak pernah aku seperti ini tidak mengumpulkan pr jika saja dito tidak melakukan itu kepadaku mungkin sekarang aku sedang duduk dengan tenang di bangku ku tanpa ada yang namanya masalah
"Maaf bu"jawabku takut,hey siapa sih yang gak takut kalau lihat guru paling killer lagi masang muka menyeramkannya di depan kita yang sedang mematung dan aku hanya bisa pasrah semoga bu ane tak akan memberikanku hukuman karena aku belum pernah berbuat seperti ini ataupun mengecewakan beliau
"Kamu bilang maaf, saya gak mau tau! sekarang juga kamu pergi kelapangan dan berdiri sambil hormat pada bendera sampai pelajaran saya habis"marah bu Ane yang membuat aku takut, tanpa membatah aku pun langsung pergi meninggalkan kelasku dan bu Ane yang sudah masuk ke dalam kelas, sial jika saja Dito tidak menjailiku, tidak mungkin aku akan dihukum, awas aja tuh anak nanti aku bales baru tau rasa tu orang.
"Naina"teriak seorang guru laki-laki yang membawa penggaris kayu yang panjang dan tebal yang membuat Naina tambah takut.
"I iya pa?"tanya Naina gemetar sambil memegang ujung rompi seragamnya takut.
"Kenapa kamu berjalan lama sekali, padahal kelas kamu dengan lapangan tidak terlalu jauh!"marah pa Todi seorang guru BK yang ada di sekolah Naina, yang memiliki sifat menakutkan. sehingga siapapun yang kena marah oleh pa Todi, tidak akan kuat untuk membalas ucapanya. karena kalau ada yang berani jangan harap deh akan bebas dari hukuman sesuai dengan yang sudah ditentukan.
"Maaf pak tadi saya melamun"jawab Naina gemetar.
"Sekarang kamu pergi berdiri di depan tiang bendera sampai bel istirahat berbunyi"
"Iya pa"akupun menuruti perintah pa Todi.
"Ya ampun... cuma jalan aku doang yang lambat, dihukumnya Jadi sampai bel istirahat. bukanya tadi bu Ane bilang hanya sampai pelajaran habis nah ini malah ditambah,mau membantah takut nanti malah di tambah lagi mending cari aman aja, dari pada lebih parah"gerutu Naina dalam hatinya.
"Naina"
"Kok ke ada yang ke nyebut nama aku ya,tapi siapa?,walaupun disini banyak yang dihukum sama ke aku kan mereka gak kenal sama aku masa cuma pendengeran aku aja sih,ah mungkin itu cuma dengaran aku aja kali"gumam Naina.
"Naina"
"Siapa sih?"teriak kesal Naina tak sadar yang membuat semua orang yang sedang di hukum melihat kearahnya dengan berbagi macam tatapan yang mengarah padanya.
"Naina kamu mau mempermainkan saya dengan teriak tak jelas seperti itu?"marah pa todi yang dari tadi memperhatikan mereka dari belakang
"Eh bukan pak"jawab Naina panik
"Apa kamu belum cukup juga saya kasih hukuman!!apa hukuman kamu mau saya tambah?"marah pak Todi dengan bibir yang dimoyong-moyongkan ke depan seperti baru disengat lebah dan tak lupa logat bahasa daerah yang ia punya membuatnya seperti seorang malaikat pencabut nyawa.
"Iya pak"ceplos seseorang yang disadari oleh pak Todi.
"siapa yang menjawabnya?"jawab pa Todi.
"Kamu,mau saya tambah hukumanya? iya!"marah pak todi sambil menunjukkan penggaris yang ada di tangannya ke arah Dito yang membuat dito takut.
"Eh kok jadi saya pak, saya gak salah loh pak"bela Dito.
"Emang kamu kira saya gak denger, sama ngelihat kamu! pas kamu bilang iya pak gitu"ucap pa Todi yang membuat Dito gelagapan, karena ia sudah tak bisa lagi untuk membatah. karena jika ia salah ucap satu kata saja maka akan keluar kata bersihkan semua toilet laki-laki dan lapangan yang ada di sekolah ini dan jika kata tersebut keluar dan ditunjukan pada dirinya, maka hancurlah dirinya saat itu juga, mana ada seorang most wanted membersihkan toilet dan lapangan sendirian lagi bisa-bisa ia dibully habis-habisan lagi sama teman-temannya atau fans dia yang akan berkurang bahkan leyap oh no itu tidak boleh sampai terjadi.
"Sekarang kalian semua teruskan kembali hukumanya"setelah mengucapkan kata-kata tersebut pa Todi pergi ke belakang lagi dan mereka semua yang sedang dihukum langsung melanjutkan kembali hukumanya.
Dengan malas mereka pun melanjutkan kembali hukuman mereka di bawah terik sinar matahari yang bersinar terang yang membuat mereka lebih cepat berkeringat
"Sial gak jadi dong gue jailin si nerd, kalau gini jadinya!"
Gimana ceritanya ada seru-seru gitunya gak?
Jangan lupa vote&coment guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Teen Fiction'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...