Seorang gadis baru terbangun dari tidurnya dengan mata sembab sehabis menangis, dengan pandang yang masih kabur dia memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah barunya. dengan semangat tak butuh waktu lama untuk bersiap-siap bagi dirinya, setelah selesai dan tak lupa juga ia membawa persyaratan mos-nya ia langsung pergi ke sekolah barunya, yang lumayan memiliki jarak yang jauh dari rumahnya. dengan muka menunduk saat ia menuruni tangga ia menghampiri kedua orang tua dan kakak sepupunya yang sedang makan pagi di meja makan. ia hanya berniat untuk salam saja namun saat ia menyodorkan tangannya kepada sang papa dan papa nya pun menerimanya sambil tersenyum, lalu dia beralih ke mamanya yang malah ditepis dan terakhir kepada kakak sepupu laki-lakinya yang dulu sangat sayang kepadanya namun sayang sekarang semuanya sudah berbeda.
"Pergi ya pergi, jangan ganggu gue segala"ucap ka Vian sinis dengan suara keras yang membuat naina takut, ia hanya bisa menggigit bibir bawahnya takut dan menahan tangisan yang sebentar lagi akan meluncur dengan sekuat tenaga ia pergi meninggalkan ke tiga orang itu.
****
" pagi Bunda"sapa Dito yang baru turun dari kamarnya.
"Pagi juga dito"balas Anisa yang memperhatikan anaknya.
"Loh dit bukannya sekarang kamu mos ya,kok baru mau makan"tanya Dave-ayahnya Dito.
"Emang sekarang jam berapa? Ayah"
"Jam 07:00"
Dito hanya bisa menepak jidatnya dengan keras, sambil memakan roti coklat dan segelas susu coklat yang sudah disiapkan oleh sang bunda, ia pun langsung menyalami kedua orang tuanya dan pergi tanpa memperdulikan jika hari ini ia lupa membawa sesuatu yang penting.
Sedangkan Anisa bundanya Dito hanya bisa menggelengkan kepalanya akan kelakuan si bungsu yang tak pernah berubah sendari dulu.
***
Acara MOS di sekolah SMA Anugrah Bima sudah dimulai, banyak siswa siswi yang berpenampilan beda saat pada MOS hanya membawa papan nama dan memakainya di depan dan alat tulis mereka bisa langsung melaksanakan MOS tanpa perlu repot-repot lagi untuk meyiapkan segala keperluan, yang dimulai aneh sampai tidak masuk akal. dengan simple dan sederhana hanya memakai baju seragam SMP.
"Baiklah semuanya sekian perkenalan dari kami para osis, semoga kalian bisa bekerja sama dengan baik bersama kami, sekian dan terimakasih"
Setelah perkenalan para panitia osis selesai para peserta mos pun melanjutkan kegiatan mereka yang memang sudah dirancang sebelumnya di mulai dari upacara pengibaran bendera merah putih yang biasa di lakukan pada hari senin sampai melakukan kegiatan yang bermacam-macam namun bermanfaat bagi mereka dan mereka pun mendapatkan teman baru, sehingga banyak dari mereka yang selalu memasang muka ceria ataupun bahagia walaupun lelah sudah melanda mereka, namun tidak dengan gadis yang berpenampilan nerd ini.
Dia selalu sendiri tak ada yang mau menjadi temannya karena penampilannya, dia Naina gadis yang selalu berpenampilan nerd saat di sekolah namun tidak saat ia berada di luar sekolah.
Dito seorang most wanted saat ia SMP ternyata memiliki peluang untuk menjadi most wanted lagi di sekolah barunya, bayak bukti yang sudah ia lihat dan terjadi padanya. dengan percaya diri dia mulai menebarkan pesonanya yang cool namun masih di batas wajar karena ia paham jika dia hanyalah seorang siswa baru, jadi harus menghormati sang kakak kelas yang menjadi most wanted juga seperti dirinya.
Seperti sekarang banyak orang yang melihat kepadanya mulai dari perempuan yang terlihat ingin menerkamnya ataupun ingin memilikinya dan ada pula laki-laki juga namun mereka hanya memasang muka malas, marah, iri, dengki dan lainnya yang berartian benci. dengan acuh dia hanya mengabaikn semua itu, tak ada niat hanya untuk sekedar menyapa salah satu dari mereka yang menyapanya dan hanya muka datar yang ia pasang sebelum ia melihat si gadis nerd yang sendirian sedang duduk di kursi taman sendirian.
Dengan senang ia menghampiri gadis tersebut dengan muka yang menampakan jika sikap jailnya sudah muncul kepermukaan.
Pelan pelan ia mulai beraksi dan membuat gadis nerd itu kaget dan tak sengaja jatuh kepelukan Dito, yang membuat Dito menjadi kaget jantung mereka mulai bersuara tak normal walaupun tak ada adegan tatap-tatapan seperti di film itu sangat membuat pengaruh buruk bagi gadis nerd itu dan di dalam hatinya ia hanya bisa berdoa agar tak akan ada yang membullynya.
"Hallo nerd kita ketemu lagi nih"sapa Dito yang di acuhkan Naina, dengan secepat mungkin ia mulai berlari meninggalkan Dito sendirian yang masih bingung dan aneh akan sikapnya, toh apa yang harus ia perdulikan dia bukan siapa-siapanya Dito teman Bukan mungkin lebih tepat Naina adalah orang yang selama ini selalu Dito jaili atau musuhnya.
"Yeh tu bocah ninggalin gue sendirian lagi, kagak bosan napa!!"dengan hati yang dongkol Dito pun memutuskan untuk pergi ke teman-teman barunya yang katanya sedang ada di kantin.
***
Hari sudah menunjukan jam 14:00 para peserta MOS pun akhirnya diperbolehkan pulang dan melanjutkan kegiatan mereka esok hari dan selanjutnya selama beberapa hari kedepan sampai mereka dinyatakan sebagai siswa siswi SMA.
"Kesel banget ih, kenapa bisa satu sekolah lagi sama itu anak"
Naina menyipitkan pengelihatanya pada seorang ibu-ibu yang ia temui waktu itu, karena penasaran Naina menghampiri orang tersebut dan menyapa ibu itu halus.
"Hallo bu"ibu itu menatap Naina takut
Naina paham jika ibu itu takut saat melihatnya dengan sedikit bingung ia menyapa ulang ibu tersebut dengan lembut, pandangan ibu itu perlahan-lahan lebih baik.
Naina terus mengajak ibu itu mengobrol sampai akhirnya anak kecil yang ada di gendongan ibu itu menangis dengan kencang yang membuat kedua orang berebeda usia itu kaget, sedangkan sang ibu mukanya langsung panik saat setelah ia meyentuh kening anaknya dengan takut dan gugup ibu itu memberitahukan kepada Naina jika anaknya panas tinggi.
"Nak anak ibu sakit"ucap ibu tersebut, Naina kaget ia pun menyentuh kening anak kecil laki-laki itu, benar saja anak ibu ini sakit panas dan lebih parahnya lagi panasnya tinggi, Naina menyarankan anak ibu ini di bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Namun ibu itu menggeleng masih dengan muka yang panik juga bingung, Naina mengerti ia langsung saja mengajak ibu dan anak itu menaiki sebuah taksi yang melintas, mereka pergi ke suatu tempat yang tak jauh dari tempat mereka mengobrol tadi.
Tak lama mereka sampai, setelah Naina membayar taksi tersebut ia mengajak ibu itu masuk ke salah satu puskesmas dengan tatapan dan seyuman lembutnya ia berhasil membawa ibu dan anak itu masuk dan tak lama kemudian setelah melewati beberapa tahap akhirnya anak ibu itu sudah diperiksa oleh salah satu dokter, ia melihat wajah ibu itu tidak panik dan semenegangkan tadi, karena penasaran Naina bertanya kepada ibu itu.
"Bu kalau boleh tau anak ibu sakit kenapa ya?"
"Anak ibu demam, karena kekurangan gizi dan asupan makan soalnya dari kemarin dia belum makan"balas ibu itu dengan gugup, Naina meringis mendengar ucapan ibu itu dan ia langsung pergi ke tempat admistrasi, dan satu lagi ia lupa kalau ia belum mengetahui nama ibu itu, namun saat ia kembali lagi ke tempat mereka tadi ibu itu sudah pergi.
"Sial!sial!sial!kenapa si Nai lo bego banget jadi orang"gerutu Naina dalam hati kesal dengan kebodohannya.
Hari sudah mulai sore ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan berharap si nenek sihir yang cerewet itu tidak ada di rumah
***
Udah di revisi, memang ada yang berubah cuma sedikit.Semoga suka ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Fiksi Remaja'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...