(10) Perjuangan gagal

3.7K 157 5
                                    


"Bosen banget"

"Kapan aku bisa kayak orang lain yang selalu bahagia saat bersama keluarga"

"Coba aja, dia sekarang ada di sini mungkin semuanya gak akan jadi ke gini"Naina hanya dapat merenung di taman faporitnya, dimana ia dan mereka mempunyai banyak kenangan  di tempat ini.

Saat Dito sedang berjalan-jalan dengan riang tapi sendirian, namun masih dengan gaya coll yang ia miliki,
Tak sengaja ia melihat seorang perempuan yang sedang melamun,dengan percaya diri ia menghampiri gadis itu

"Hay"sapa Dito namun tidak ada respon, ia pun menjadi heran apa suaranya tidak kedengaran padahal suaranya lumayan keras saat menyapa.

"Hallo, permisi!"namun masih tak ada respon.

Dito hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya bingung dan mulai mencari cara agar perempuan ini, dapat tersadar dari lamunanya.

Saat dia sedang berpikir dia memutuskan untuk duduk di sebelah perempuan yang masih melamun dan mulai melanjutkan kembali memikirkan cara namun tak berselang lama.....

"Aaaaaa... dasar cowo gila pergi sana lo, tolong mal______

Dito kaget, reflek saja ia langsung membekap mulut perempuan itu saat ia belum selesai berteriak.

"Ehmm, lemphausinn."

"Eh  sorry sorry gue gak sengaja beneran deh, tadi refleks aja soalnya kaget Kal"

"Ya ampun bau banget sih tangan kamu Angga"ucap Naina kesal.

"Hah bau"Dito kaget, ia langsung saja mencium bau tanganya dan menatap sengit ke Kalila, Kalila hanya bisa nyengir.

"Jalan-jalan yu?"ajak Dito tiba-tiba

"Hah!!"Naina kaget dengan sikap orang yang ada di sampingnya

"Gimana mau gak?"tanya Dito sedikit menggoda, Naina hanya melamun ia bingung harus mengatakan ya atau tidak, dengan berat hati iya pun menanggukan kepalanya dan seketika, Dito atau yang Naina sebut Angga langsung jingkrak-jingkrakan tak jelas yang membuat Naina harus menahan malu.

"Yaudah kalo gitu ayo"ucap Dito semangat

"Kemana?"bingung Naina tanpa mengucapkan sepatah katapun Dito langsung membawa Naina pergi ke suatu tempat dengan menggunakan motor kesanyangannya yang berwarna merah.

"Angga kita mau kemana?"tanya Naina saat mereka berdua sudah berada di atas motor.

"Ke hati kamu"jawab Dito dengan teriak agar terdengar oleh Naina, Naina tersipu pipinya mulai memanas rasa sakit yang di berikan mamanya mulai hilang akan kehadiran teman barunya Dito yang memiliki sifat lucu dan perhatian dan tak lupa juga kalau ia orang yang suka ceplas ceplos dan demen bangt bertindak  cepat.

"Coba aja kalau Lo tau jika gue itu Naina, orang yang sering elo jailin!, Apa Lo bakal bersikap kayak gini sama gue!"ucap Naina lirih dan pelan.

"Nah sampai deh"

"Emm udah sampai ya"bingung Naina, ia tersadar dari lamunannya dan mencoba menetralkan detak jantungnya yang tidak beraturan akibat kaget.

"Iya Kalilla sayang"Naina mendengarnya tersipu malu dan menyembunyikan pipi merahnya, yang membuat Dito tertawa terbahak-bahak.

"Lucu banget sih kalilanya aku"goda Dito sambil menguyel-nguyel pipi Naina gemas.

"Ihhh sakit tau"Dito mengangkat tangannya berbentuk V.

"Yaudah kita ke sana?"tanpa menunggu balasan dari Naina, Dito langsung membawa pergi Naina ke tengah rumput ilalang yang bergoyang di terpa angin yang membuat suasana menjadi sangat sejuk.

Tanpa mereka sadari mereka berdua sudah menghabiskan waktu yang lumayan lama berdua bersenang-senang seperti orang yang sudah lama kenal.

"Ehmm Kal!"

"Ya kenapa?"

"Kamu seneng ga, aku bawa kesini?"

"Seneng, makasih ya Angga"Dito hanya menjawabnya dengan terseyum tulus dan membuat lesung pipinya terlihat sehingga membuatnya semakin cool dan juga imut.

"Gemes banget ihh"racau hati Naina

"Emh Kal?"
"Ya kenapa?"
"Kamu kalo aku lihat-lihat ke orang yang lagi banyak pikiran atau masalah gitu deh"
"Ehh, itu perasaan kamu aja kali"
"Beneran deh, pas tadi kita lagi di motor, aku lihat-lihat kamu ngelamun terus kalau enggak aku ajak ngobrol"

Dia skakmat Naina bingung harus menjawab apa ia hanya menundukan kepalanya takut, tubuhnya mulai gemetar ingitan-ingatan itu mulai bermunculan otaknya terus-terusan memutar kejadian yang membuat hatinya sakit, perlahan air matanya meluncur, Dito melihatnya hatinya tercelus, ia kalut melihat Naina menangis.

"Eh kal lo kenapa?, kok nangis!"panik Dito

"Eh sorry ya, aku  orangnya emang lebay"Dito hanya membalas senyum rencana pdktnya dengan Naina jadi kacau mereka melamun sambil memejamkan mata menikmati angin yang menemani mereka.

Hari mulai beranjak sore, Dito memutuskan untuk mengajak Naina pulang karena takut kemalaman saat dijalan.

"Makasih ya Angga"
"Iya sama-sama Kalilla sayang"
Naina tersipu, ia terseyum pada Dito dan Dito membalas seyuman Naina, Naina langsung masuk kedalam rumahnya meninggalkan Dito dengan sejuta penasaran kepada Naina.

"Kok Kalilla mirip banget ya sama Naina gadis nerd itu mulai dari bicaranya, bahsanya, dan bentuk tubuhnya dari tinggi dan juga harum mereka sama persis sama. jangan-jangan Naina ini Kalilla!, cuma dia dandan kaya nerd pas kesekolah dan saat tidak sekolah itu penampilan aslinya, masa sih. au ah pusing mending pulang aja, moga-moga Bunda udah buatin aku cake coklat pesanan aku tadi"Dito pergi meninggalkan rumah megah bercat putih itu dan langsung pulang ke rumahnya karena takut cake  coklat separuh nyawanya akan habis oleh sang kakak yang cerewet.



*******

Semoga suka sama chap ini!

Vote and coment ditunggu.

Love From Fake Nerd ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang