Dengan malas ia terpaksa pulang ke rumahnya yang banyak dengan kenangan hancur, ia bersyukur karena nenek sihir yang cerewet itu tidak ada di rumah dengan langkah lelah ia masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu keras.Ia mulai membersihkan badanya yang sudah lengket setelah selesai ia melihat HP-nya meyala ia melihat ada 1 pesan WA dari no yang tidak di kenal saat membacanya dahinya mengeryit.
"Siapa ya?"gumam Naina beberapa saat ia berpikir
"Tau ah mungkin orang jail doank"
Drttt drttt
Ada telepon masuk ia mengankatnya, matanya melotot antara percaya atau tidak yang meneleponya adalah Dito yang memanggilnya sebagai Kalilla itu artinya ia harus berperan sebagai kallila dirinya yang asli bukan Naina yang cupu.
"Ehh ya ada apa?"
"Kencan yuk?"
"Hah"gila ni orang baru kenal udah ngajak kencan gimana nanti bisa-bisa ia ngajak gue ke KUA lagi.
"Naina kalila koziara kita kencan yuk?"
"Eh tapi kan kita baru kenal"
"Emang kenapa kalau kita baru kenal, langsung kencan kan gak bakal digerebeg sama satpol pp"
Ni orang nyebelin bangetsih gerutunya dalam hati
"Gimana Kal?"
"Maaf ya aku lagi sibuk"
"Ya giamana dong padahal aku udah di depan pintu rumah kamu!"
"Apa!!gila banget ni orang"
"Lo tadi bicara apa?"
"Bukan apa-apa"
"Eh kal cepetan turun dong! bukain pintu napa masa tamu ganteng ke gini di anggurin sayang loh"ucap Dito dengan nada merayu.
"Iya gue turun"Naina langsung turun dan menghampiri Dito yang sudah berdiri di depan pintu rumahnya sambil nyengir dan menggaruk-garuk kepalanya gugup tak tau harus bagaimana.
"Hay Kal"Naina hanya berdehem acuh
"Lo gak mempersilahkan tamu lo masuk!"
Dengan malas dan terpaksa"silahkan masuk"dengan gaya so nya Dito masuk dan tanpa dipersilahkan duduk ia langsung duduk di salah satu kursi yang ia kira ruangan tamu. namun
"Minumnya mana?"
"Ga ada"jawab Naina ketus
"Lah ko gitu kan gue tamu"ucap Dito sedikit heran dengam tingkah perempuan yang ada di hadapanya.
"Nih ya kalau lo tamu seharusnya lo duduk di sana di ruangan tamu bukan diruangan keluarga"jelas Naina sambil menunjuk mana ruang tamu, tanpa tau malu dito langsung pindah ke ruang tamu.
"Yaudah mana minumnya?"Naina cengo dengan tingkah Dito yang tak tau malu dengan terpaksa ia langsung membawakan minum untuk tamu yang tak diundang.
"Nah gitu dong, kalau sama tamu harus sigap ngelayaninya kan tamu itu raja"Naina memutar bola mata malas ia duduk di kursi yang letaknya berdepanan dengan kursi yang diduduki Dito, sehingga Dito langsung mengalihkan pandanganya menatap Naina intens, Naina memalingkan wajahnya ke arah lain yang membuat Dito terkekeh.
"Kal, jadi lo mau gak kencan sama gue?"
"Gue bilangkan gue sibuk"jawabnya ketus
"Ya elah lo gak bisa bohong sama gue kali"
"Jadi lo nolak ya ajakan gue buat kenan!"lanjut Dito dengan nada yang dibuat seakan-akan ia sangat kecewa.
"Iya, sorry, next time mungkin"jawab Naina dengan nada suara yang lembut karena ia takut orang dihadapannya kecewa.
"Ya udah deh gapapa kalau gitu, tapi...."Dito terus berpikir ia lupa ingin menanyakan apa pada Naina, 5 menit kemudian, keadaannya hening hanya suara jam yang berbunyi, Dito masih belum ingat 30 menit sudah berlalu Naina kesal dengan orang yang ada dihadapannya ia pun memutuskan untuk bertanya dari pada menghabiskam Waktunya tak jelas.
"Tapi apa?"
"Lo bisa bikin bolu gak?"tanya Dito cepat
"Emang bener-bener gila ni orang,tadi aja mikirnya lama pas gue tanya langsung ingat,nyesel gue gak dari tadi nanyanya"kesal Naina dalam hati
"Bisa, emang bolu apa?"
"Bolu... Apa ya!duh mana gue lupa lagi!,lo tau gak bolunya apa?"tanya Dito dengan tampang yang sok polos
"Dia bener-bener udah gila"kesal Naina dalam hati
"Lah ko malah nanya gue!!"jawab Naina marah
"Ya kira aja kan lo tau gitu"ucap Dito takut
"Emang buat siapa?,pacar?"tanyanya ketus
"Iya"jawab Dito biasa
"Kenapa ya hati gue ke sakit-sakit gimana gitu, sakit tapi gak berdarah"ucap Naina dalam hati
"Haloooo!!permisi!!punten!!"
"Eh ya kenapa?"kaget Naina setelah ia sadar dari lamunanya.
"Ehh bukan kok, ini buat Bunda gue 1 minggu lagi Bunda ulang tahun dan gue rencananya pengen kasih kado yang spesial gitu karena gue bingung yang spesial itu ke gimana, gue mutusin buat kasih hadiah bolu ke Bunda yah..walaupun itu sederhana dan tak spesial juga udah maestriem tapi gue mau ngebuat bolunya sendiri supaya jadi spesial"jelas Dito panjang lebar yang diangguki Naina.
"Jadi lo bisa gak?"
"Kata siapa, Bisa kok"
"Yes, jadi besok lo ajarin gue ya terserah belajar mau dimanapun yang terpenting itu belajar sama lo"
"Besok!"ucap Naina sedikit kaget
"Heem, kenapa gitu?, lo sibuk!"Naina menggeleng
"Ehm, gimana kalau di rumah lo aja?"tanya Naina ragu, Dito berpikir jika ia dan Naina belajar dirumahnya kan ini untuk hadiah bundanya otomatis bundanya akan tahu kalau pas ulang tahun beliau dirinya akan memberikan hadiah kado,tapi...
"Ya udah, oke kalau gitu jadi besok di rumah gue jam 09:00, gimana?, lo setuju gak?"Naina membalas dengan anggukan yang sedikit ragu.
"Tapi...kan gue gak tau rumah lo dimana?"
"Ohh masalah itu mah gampang, jadi besok jam 08:30 lo udah harus siap-siap dan gue bakalan jemput lo ke sini, oke!!"Naina mengangguk
"Yaudah kalau gitu, gue pulang dulu soalnya udah malem nanti Bunda marah lagi"ucap Dito sambil melangkahkan kakinya keluar saat sampai di depan pintu
"Oh ya, makasih ya karena lo udah mau ngobrol sama gue dan gue anggap ini sebagai kencan walaupun di rumah dan gak romantis"jelas Dito, Naina cengo sedangkan Dito langsung saja pergi meninggalkan Naina yang masih dengan muka cengonya, ia pun melesat meninggalkan kediamanan gadis yang membuat hidupnya greget menggunakan motor kesanyangannya yang ia bawa ke rumah Naina.
***
Jangan lupa tinggalakan jejak kalian
Vote&coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Roman pour Adolescents'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...