(31) Keputusan

3K 99 1
                                    

Naina merasa kesepian karena ia sedang bertengkar dengan Dito, ia terus-terusan berguling-guling di kasur ke orang kurang kerjaan.

Hana yang ingin mengajak Naina untuk belanja ke Mall pun membatalkan niatnya, setelah melihat Naina yang sedang dalam keadaan galau.

Akhirnya ia membatalkannya dan mengajak Gilang ke dalam kamar Naina, Naina yang melihat ada Hana dan Gilang masuk ke dalam kamarnya langsung berhenti berguling-guling dan duduk bersila di atas kasur.

Hana mendudukkan Gilang tepat di depan Naina, "Nai! Kamu kenapa?"

Naina mendongakan wajahnya saat sedang bermain bersama Gilang, "maksud nama?"

Hana tersenyum sambil mengelus kepala Naina lembut, "kamu galau ya?"

Naina menggeleng cepat, ia merasa malu saat mamanya mengetahui yang sebenarnya.
"Enggak kok mah!"

Hana hanya terseyum maklum, ia juga pernah merasakan yang namanya galau, seperti Naina tapi Karena penyebab yang berbeda.

"Yaudah kalau kamu gak mau cerita dulu! Juga gakpapa, asalkan nanti kalau ada apa-apa kamu cerita ya sama mama!"

"Iya ma!"Naina melihat ke arah Gilang yang ternyata sudah tertidur dengan lelap, Hana yang melihat anak laki-lakinya tertidur pulas di kamar kakaknya jadi tidak merasa tega untuk memindahkannya ke kamarnya.

"Udah Ma Gilang tidurnya biar disini aja dulu!"

"Tapi mama takut Gilang bakal jatoh kalau tidur disini!"

Naina melihat ke arah jam dinding, "ya udah mama tidur aja di samping Gilang, soalnya Nai ada janji sama temen!"

"Gakpapa nih!"

"Ya gakpapa la mama!, Yaudah Nai mau siap-siap dulu"

Hanapun ikut tidur bersama Gilang di sampingnya dan Naina mulai bersiap-siap untuk pergi bertemu dengan temannya.

***

"Ada apa?"

Laki-laki itu kaget saat melihat ada seseorang yang ia tunggu datang dan langsung menanyakan ke hal tersebut tanpa ada basa-basi sedikitpun.

"Ternyata dia memang benar-benar gak mau ada basi-basinya"

"Gue udah mutusin!, Kalau gue mau kita ngelanjutin hubungan kita!"ucap laki-laki itu mantap.

"Walaupun gue lupa tentang hal itu atau yang lainnya!"laki-laki itu mengangguk

Perempuan yang duduk di sampingnya tersenyum, "kalau itu keputusan Lo! Yaudah gue mah ayo-ayo aja!"

Laki-laki itu bernafas lega, "akhirnya!"

"Maksud Lo!"

"Eh bukan apa-apa kok!"

"Oh yaudah, kalau gitu gue pulang dulu ya!"ucap perempuan tersebut sambil membenarkan letak tas selempangnya.

Laki-laki itu langsung menarik lengan perempuan itu dan menyuruhnya duduk kembali "apaan sih Dit! Sakit tau!"ucap Naina yang cemberut.

Dito merasa kaget," ya ampun sorry ya Nai! Soalnya gue kaget sih! Pas tau Lo mau langsung pulang ke gitu aja!"

"Emangnya kenapa? Kalau gue langsung nyelonong pulang gitu aja!"

"Ehhh gak tau! Tapi intinya itu! Lo jangan pulang dulu ya kita kemana gitu!"rayu Dito dengan senyuman yang dimanis-maniskan sedangkan Naina merasa aneh melihat tingkah Dito yang seperti tak biasanya.

Naina berpikir-pikir untuk kemana dia dan Dito akan pergi setelah ini.

"Menurut Lo! Kita sekarang kemana?"

Dito memasang muka blo'onnya dihadapan Naina, Naina yang melihatnya merasa aneh dan malah tertawa.

Dito yang melihat Naina yang tertawa tanpa sebab merasa takut jika pacarnya ini kerasukan setan disini, sehingga ia pun membacakan surat-surat Al-Qur'an untuk mengusir roh jahat yang telah memasuki tubuh Naina.

Naina yang merasa heran dengan kelakuan Dito langsung menyentil kening Dito lumayan keras, "Emang Lo kira gue setan, pake dibacain yang kayak gitu!"

"Oh sorry sorry, gue kira Lo kerasukan!"

"Yang ada elo yang kerasukan Onta!"

Dito menunjuk dirinya sendiri, "Gue Onta! Dari kapan? Miripnya dari mana? Muka? Badan? Masa sih!"

"Serah Lo dah, gue mah pusing!"

Dito langsung mengejar Naina yang sudah jalan duluan, "Woyy Nai! Tungguin gue, tu cewe jalannya cepet amat ya! Apa gue yang jalannya ke harimau!"

"Dasar bocah gila!"marah Naina yang masih dapat terdengar oleh Dito.

"Gue masih waras Naina!"Naina tidak memperdulikan Dito dan terus berjalan ke suatu tempat dan Dito hanya mengekor saja dari belakang.

***


Karena bosan Dito terus-terusan mengetuk-ngetuk meja dengan jari-jari tangan nya, yang semakin kesini semakin tambah keras dan hal itu membuat Naina yang duduk di depan Dito merasa berisik.

"Dito, diem!"bentak Naina, Dito hanya menatap Naina dan melanjutkan kembali kegiatannya yang sempat tertunda.

"Dito!! Diem!!"Dito yang kembali dibentak Naina malah menjulurkan lidahnya, yang membuat emosi Naina semakin tinggi.

Naina sudah tidak kuat dengan tingkah laku yang dilakukan pacarnya ini hanya bisa memfokuskan dirinya dengan membaca buku yang ada di toko buku yang tak jauh dari tempat dimana mereka janjian tadi.

Dito yang sudah merasa sangat bosan dan lapar, ingin sekali mengajak Naina pergi ke tempat penjual sate langgananya, tapi ia lihat Naina masih fokus dengan buku-buku yang akan dibelinya.

"Nai udah yuk! Gue paper nih!"ucap Dito yang hampir tidak terdengar oleh Naina.

Naina pun bangkit dari duduknya dan pergi ke kasir dengan dua buku yang akan dibelinya.

Setelah membayar buku tersebut, Dito langsung menarik tangan Naina pergi ke luar toko buku, Naina yang diperlakukan seperti itu oleh Dito hanya bisa pasrah dan membiarkan laki-laki ini membawanya kemanapun asal jangan ke tempat yang tak sewajarnya saja.

"Nai kita makan yuk!"Naina hanya mengangguk, ia mengambil handphone nya yang ada di dalam tas selempang nya dan melihat ada pesan dari mamanya.

"Nai mama tau kalau kamu janjian sama pacar kamu kan Dito! Kalau kamu lagi sama dia ajak dia ke rumah ya, mama pengen lihat gimana dia sekarang."

Ia pun langsung menghentikan langkah Dito, "Dit kita makan di rumah gue aja yuk!"

Dito pun tersenyum, "Ayo! Lumayan dari pada makan di tempat makan harus bayar, mending di rumah calon mertua aja gratis!"

"Serah!!"









***
Dauble Update buat hari ini nih gimana?

Konfliknya udah mulai terselesaikan gak?

Oh ya jangan lupa mampir ke cerita ku yang lainnya juga ya, langsung cek ke Reading list oke!!

Bhayy bhayy semuanya.

Love From Fake Nerd ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang