Naina masih memasang muka penasaran dan tak sabar karena papa yang menggantung ucapanya dari kemarin, ia ingin sekali menayakan kepada sang papa namun ia tak berani, nyalinya seakan menciut saat setelah mendengar percakapan sang papa di telepon kemarin malam.Ia ragu dengan pendengaranya apa itu betul atau tidak, namun hanya satu ia takut sekali jika semua itu benar, ia hanya melamun di kamarnya sendiri memikirkan nasibnya kedepan.
"Apa yang diakata papa bener atau enggak ya?, tapi gak mungkin masa iya sih setau aku kan mama lebih sering di rumah dari pada ke luar"guman Naina sambil menatap langit yang sudah penuh dengan bintang, yang menemani bulan yang bersinar terang, ia melamun entah apa yang ia lamunkan namu satu ia hanya ingin memeluk mamanya dan mendengarkan langsung jika mamanya tak seperti yang dibilang oleh papanya, dia bingung selalu seperti itu pas tadi siang papanya memutuskan untuk menceraikan sang mama dan sekarang saat hari belum berganti, papanya sudah memeberitahu yang lebih menyakitkan lagi tentang mamanya.
Awalnya ia tak percanya namun suara yang ia dengar menyatakan jika semua itu betul dan bukan karangan ataupun akal-akalan sang papa demi menghasutnya untuk benci kepada mamanya, dia tau betul bagaimana sikap papanya kepada mamanya, beliau sangat menyayangi istrinya bahkan tak jarang Naina melihat mereka seperti sepasang kekasih yang tengah dilanda cinta yang sangat teramat.
Tapi! sekarang mamanya sudah berubah total, mamanya sudah tak sayang lagi padanya mama yang sangat ia sayangi, walaupun terkadang sering menyakitinya ia tetap sayang ia selalu ingin dipeluk mamanya seperti dulu, sayangnya harapannya kini musnah mamanya sudah memiliki keluarga baru, mamanya selingkuh.
Flashback
Naina baru selesai mandi dan hendak turun ke bawah, namun niatnya ia urungkan karena handphonenya berbunyi menandakan ada panggilan masuk, ia pun mengangkatnya dan melihat ke layar HP dan tertera papa, ia mengerutkan keningnya bingung.
"Hallo"
"Hallo naina"
"Iya ada apa pah?"
"Papa mau kasih tau kamu sesutu, tapi kamu jangan meyela ucapan papa sebelum papa selesai bicara!mengerti!!"
"Mengerti pah, ehmm emangnya papa mau kasih tau aku apa?"
"Kamu dengerin aja"
"Iya pah"
"Papa mau ngasih tau kami alesan kenapa papa cerain mama kamu, mama kamu selingkuh di belakang papa dan itu sudah lama saat kamu SMP mama kamu pernah bilang ingin tinggal sementara di Jerman tempat kelahiranya selama satahun lebih, sedangan mama mu meminta ijin ke papa dia ingin bekerja di luar negri sesuai propesinya yang pernah ia lakukan dulu yaitu sebagainya seorang model,....(Anton Menarik napas dan mengeluarkannya kasar ia sungguh tak sanggup memberi tahu hal ini pada anaknya. namun ia harus karena anaknya wajib tau tentang mamanya dan dia tidak ingin mengambil resiko jika ia tak memberitahu alasan kenapa ia menceraikan mama Naina, ia yakin jika anaknya akan membecinya dan dia tidak mau hal itu terjadi, dengan berat hati ia melanjutkan kembali ceritanya)
Naina dengan seksama mendengarkan setiap kata yang diucap oleh papanya, memang benar saat ia masih sekolah menengah pertama mamanya pernah meminta ijin untuk pergi ke Jerman tempat kelahiran mamanya, karena rindu dengan suasana Jerman dan keluarga yang ada di sana, saat itu Naina sangat ingin ikut mamanya ke Jerman, namun mamanya menolak mentah-mentah keinginan Naina yang mampu membuat terkejut akan sikap sang mama yang sangat terbanding terbalik.
...ternyata mama mu bohong nak, dia memang keluar negri, namun bukan ke Jerman melainkan ke Italia pas waktu itu mama mu sedang mengandung anak selingkuhanya dan ia tak ingin kita tau makannya ia memutuskan untuk pergi meninggalkan kita bersama selingkuhannya dan memilih untuk menetap di Italia saat ia pulang ke indonesia mama mu sudah mengandung anak dari suaminya yang baru lalu mama mu mengajukan cerai kepada papa, papa awalnya kaget dan tak percaya tetapi mamamu menjelaskan kenapa ia ingin cerai dari papa, mamamu sudah tak sayang lagi dengan papa dia sudah memiliki pasangan yang baru yang lebih mengerti dia dari pada papa, dan ia menceritakan semua tentang bagaimana dia memilih selingkuh dan menikah bersama orang lain dan nak kini kami sudah resmi bercerai mamamu bilang pada papa kamu dapat memilih ingin ikut siapa, papa?atau mamamu?. makannya dari itu papa menanyakan soal itu dan papa harap kamu sudah memiliki jawaban dari itu!"papanya sudah selesai bercerita singkat memang menurutnya ia tak menyangka jika mamanya setega itu pada papanya, tapi ia tak bisa melakukan apapun sekarang nasi sudah menjadi bubur, waktu sudah tak dapat di putar ke belakang, ia ingin mengikuti kata hatinya untuk memilih tinggal bersama papanya di indonesia tempat kelahiranya. ia pun menjawab kepada papanya yang masih menungu jawabanya.
"Pah Naina udah punya jawabnya,! Naina memutuskan untuk memilih tinggal bersama papa, jujur Naina lebih nyaman sama papa dibanding mama, namun meskipun begitu Naina juga sayang kepada mama. Naina harap papa mau nerima Naina"dengan segala harap ia menunggu balasan dari papanya ia takut jika sesuatu yang tak ingin terjadi menjadi terjadi.
Sedangkan disana papanya terseyum ia sangat bahagia walaupun ia kehilangan istri tersayangnya, tapi ia masih mempunyai seorang putri yang selalu sayang kepadanya dan menerima apa adanya, ia bernapas lega hatinya tenang.
"Tentu sayang papa nerima kamu, papa juga sangat sayang sama kamu, makasih karena kamu sudah setia sama papa dan menyayangi papa tulus"
Naina sangat bahagia ia terseyum senang papanya sangat baik kepadanya, tanpa mereka sadari mereka mengucapkan kata yang dapat membuat orang yang mereka maksud senang dan terseyum bahagia dan mereka mengucapkanya hanya dalam hati mereka masing-masing.
"Papa Naina janji bakal jadi anak yang bisa ngebanggain papa dan selalu sayang sama papa walaupun tak ada mama"
"Naina papa janji bakal ngebahagian kamu semampu papa meskipun tak ada mama"
Telepon putus secara sepihak
***
Naina terseyum kecut, ia hanya dapat melamun-melamun dan melamun tak ada yang bisa ia lakukan selain melamun dan menatap langit yang bersinar terang tak seperti perasaannya yang sedang kacau karena perceraian orang tuanya.
"Non ko non Naina belum tidur?"
"Eh bi, belum ngantuk bi"Naina malah menguap, ia akui ia sangat ngantuk karena hal itu bi Nani yang melihatnya terseyum maklum kepada majikan mudanya yang tak pandai berbohong kepadanya, karena beliau sudah di anggap Naina sebagai ibunya sebab beliaulah yang mengasuhnya sedari kecil sehingga tak heran jika bi Nani sangat mengetahui bagaimana ekspresi Naina saat sedih, senang, berbohong ataupun yang lainnya.
"Katanya gak ngantuk tapi ko nguapnya lebar banget non"sindir bi Nani.
"Hehe"Naina hanya nyengir dan memutuskan untuk tidur sedangkan bi Nani langsung keluar dari kamar naina dengan segala harapan yang terbaik untuk tuan mudanya.
***
Vote&coment walaupun coment pedes dengan senang hati saya terima tapi jangan pake kata kasar!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Novela Juvenil'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...