Aku terduduk diam, aku bungkam mulut ku seakan kelu tak bisa bergerak,pikiran ku kacau,hatiku gaduh antara percaya dan tak percaya aku butuh waktu hanya sekedar untuk memastikan jika ucapan itu tak benar aku takut hanya itu saja yang sekarang sedang aku rasakan pelan dengan pelan hatiku terus bertambah sakit pertahanan yang aku bangun dari tadi dengan seenaknya runtuh begitu saja air mata ku juga ikut berjatuhan tanpa ada aba-aba air mata mengalir seperti tak ada kata stop untuk sekedar berhenti menangis isakan-isakan kecil mulai keluar dari bibirku"Naina cepat bereskan semua barangmu,orang suruhan saya sudah sampai.waktu kamu hanya tinggal 30 menit selesai tak selesai kamu harus pergi!mengerti?"
"Mengerti ma"naina mulai membereskan barang-barangnya masih dengan air mata yang terus mengalir seakan-akan itu akan menjadi tangisan terakhir ia di ruamah orang tuanya ia terus berusaha untuk menghentikan tangisan dengan menarik napas,sudah beberapa kali bahkan bayak namun tetap saja rasa sakit itu tidak bisa tersembuhkan dengan cepat mamanya masuk kembali ke kamarnya dengan muka yang tak bisa dia artikan mamanya menarik koper naina dan mengucapkan kata kepada naina agar cepat ke bawah karena waktunya sudah habis dengan lesu ia membawa satu koper dan tas besar yang ia gendong pergi keluar dari kamar yang penuh dengan kenangan bersama mereka dengan meninggal beberapa barang yang tak terlalu ia perlukan dan tak lupa satu album foto juga buku diary ia tinggalkan ia hanya berharap jika semua ini hanyalah mimpi dan keesokanya saat ia bangun semuanya akan kembali seperti semula.
Namun,sayang ini semua nyata ia sedang sepenuhnya sadar di ruang tamu sudah ada dua orang yang akan membawanya pergi ia hanya mengulum seyuman kecil kepada dua orang itu ia mulai menatap kedua orang tuanya dengan seyuman getir dan matanya seakan berteriak kencang mengucapkan kata kenapa jika saja ia mempunyai nyali yang besar mungkin ia sudah berteriak kencang di depan kedua orang tuanya marah.tapi sayang ia hanya bisa menundukan kepalanya pasrah ia hanya bisa mendengarkan semua
Ia kecewa ralat sangat kecewa,ia tak menyangka jika mamanya akan kembali ke rumah ini dan malah mengusirnya dan menyuruhnya ke suatu tempat yang tak diberi tahukan kepadanya,awalnya ia senang saat melihat mamanya ada di rumah namun kebahagiann itu sirna seketika saat mendengar keputusan mama papanya,ia hanya dapat menarik napas dalam dan menatap mama dan papanya lama dengan perasaan kecewa ia tahu jika papanya tak rela ia pergi ia mengerti jika papanya sedang mengucapkan kata beribu-ribu maaf dan tak bisa melakukan apapun karena ancaman yang diberikan oleh mantan istrinya yang sekarang sedang terseyum licik
"Ma,pa naina pergi maaf kalau sebelumnya naina suka nyusahin kalian"
"Iya sayang papa maafin"ucap papanya lembut
Sedangkan mamanya hanya menatap sinis naina dan mengucapkan kata yang pedas dan mampu membuat hati naina menangis"ya udah pergi aja sekalian gak usah kembali lagi,kamu cuma bisa nyusahin kita aja tau"
Anton hanya dapat menatap tak percaya pada mantan istrinya setelah keputusan yang mantan istrinya ambil karena tak rela jika naina lebih memilih untuk tinggal bersama mantan suaminya dari pada dirinya yang jelas-jelas sudah mengandung dan melahirkannya,jujur Hana a.k.a ibunya naina juga terpaksa melakukan itu ia sebenarnya tak ingin membuat hati anak perempuannya sakit tapi sayang egonya lebih besar menguasai dirinya dari pada hatinya
Naina sudah sampai di depan mobil hitam ia melihat kembali ke arah rumahnya melihat kedua orang tuanya yang berada di depan pintu,jujur ia tak bisa jika harus meninggalkan rumah ini,rumah yang menyimpan kenangan yang banyak tentang dirinya,ia menghela nafas dan menghembuskan kasar lalu masuk ke dalam mobil dan mobilpun langsung melaju ke arah jalan raya
Mah,pah apa kalian tak takut jika anak mu ini akan tersakiti dengan kelakuan kalian yang sudah terlalu kelewatan,mah pah jujur nai takut kalau harus jauh dari kalian berdua,nai pernah berharap jika kehidupan nai akan seperti dalam novel-novel yang selalu diselimuti kebahagiaan bukan seperti ini,hidup nai kacau nai takut jika nai tak kuat menghadapi semua ini sendirian. mah,pah nai mohon buatlah kehidupan nai seperti dulu lagi
"Non"
Naina tersadar dari lamunanya ia menengok ke arah bodyguard yang duduk di sebelah kursi pengemudi
"Nona melamun ya"tanya bodyguard yang bernama abima,naina hanya terseyum membalasnya ia tak memiliki niatan hanya untuk sekedar mengucapkan satu kata saja,ia melamun kembali,matanya kosong
Abima yang melihatnya ikut merasakan sedih namun tak ia perlihatkan,mobil terus melaju membelah kota yang selalu berlangganan dengan yang namanya macet
Dengan perasaan gundah naina memaksakan dirinya untuk tidur agar melupakan masalahnya sejenak dan berharap akan ada bunga mimpi yang mampu membuat hidupnya kembali bersemangat
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Novela Juvenil'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...