Seorang remaja laki-laki baru saja bangun dari tidurnya jam baru saja menunjukan 06:50 yang tandanya 10 menit lagi jam masuk akan tiba.
Dengan gerakan yang terburu-buru ia langsung pergi mandi dan melakukan mandi kilat, tak lupa juga ia memakai seragam putih abu-abunya setelah selesai ia langsung turun ke bawah dan membawa roti yang di beri selai coklat terburu-buru sambil meneriaki supir pribadinya.
Pagi itu semua terasa lancar dan tak ada hambatan untuk Dito saat berangkat sekolah, karena kesalahanya memasang jam weker. jadilah ia akan telat sekolah tapi ia tidak terlalu memperdulikan itu yang terpenting jangan terlalu sering terlambat dan kalau sekali-kali mah boleh-boleh aja biar ada yang beda gitu.
Jalanan macet ia menggerutu tak jelas di belakang jok mobil yang sedang ia duduki, ia uring-uringan sendiri sedangkan sang supir hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat tingkah majikan mudanya yang masih labil.
Dito menengok ke jam tangan yang sedang ia pakai, jam 07:15 sial!!
"Pak?"
"Ya kenapa den"
"Kalau saya balik lagi ke rumah gimana?, soalnya kalau sekolah udah telat paling dihukum sama guru BK dan hasilnya ya gak belajar"curhat Dito.
Pak Tatang hanya terseyum, ia tak bisa menggambil keputusan tapi walau bagaimanapun majikan mudanya meminta pendapatnya.
"Kalau menurut saya menindangan den dito sekolah aja, dari pada di rumah kan nanti aden bete plus galau"ucap pak Tatang dengan nada yang menggoda.
Dito yang mendengarnya merasa ada yang janggal dengan perkataan supirnya itu, ia berpikir dan ia pun tertawa
"Wes pa Tatang keren tau galau nih!!"ucap Dito sambil mengangkat ke dua jempol tanganya.
"Ahh enggak juga den, cuma tau apa itu galau"
"Jangan-jangan pak Tatang lagi galau ya?"tanya dito dengan tatapan menyelidik
"Ehh si aden tau aja"ceplos pak Tatang tak sadar dengan ucapan yang dikeluarkannya.
"Ya ampun pak, bapak galau kenapa?cerita dong moga aja Dito bisa bantu!"antusias Dito yang malah membuat pa Tatang salah tingkah.
"Ehh pak Tatang salting eyyyy"
"Den kita udah sampai"Dito menatap tak percaya, benar di depannya kini sudah terlihat gerbang sekolah yang tinggal terbuka sedikit, ia mengalihkan pandangannya ke sang supir.
"Pak saya gak mimpi kan!, aduhh pak kenapa ke sekolah sih!, saya kan maunya pulang aja ke rumah pasti kena hukuman dah kalau kayak gini!"pak Tatang hanya terseyum, dengan keadaan lesu Dito keluar dari mobilnya dan masuk ke sekolah pandanganya celengak-celinguk mencari apakah ada seseorang yang siap menghukumnya atau tidak.
Ia menghela napas lega tak ada siapa-siapa dengan langkah santai tetapi cepat ia berjalan menuju kelasnya
Pletak
"Awww, siapa sih yang berani mukul gue?"Dito marah karena ada yang memukul kepalanya .
Enak banget yang mukul kepala gue emang dia kira ni kepala drum apa
"Saya!"ucap seseorang di yang ada di belakang Dito dengan suara yang tinggi dan ia sadar jika suara ini adalah suara dimana ia akan bertemu dengan namanya neraka yang ada di dunia, hukuman sekolah. dengan ragu ia pun membalikan badanya dan melihat ada seorang guru laki-laki siapa lagi kalau bukan pa Andi selaku guru BK.
"Ehh bapak"ucap Dito sambil terseyum kaku sedangkan yang diberi seyum malah menatap seram dan mampu membuat Dito bungkam dan tak bisa bergerak ia hanya bisa pasrah dengan suasana hati yang gurunya punya.
"Ya ampun Ditooo Dito kamu ini kenapa sih...
"Saya baik-baik aja kok pa, nih buktinya saya berangkat sekolah"Dito menyela ucapan pa Andi yang membuat pa Andi menahan marahnya.
"Dito sekarang kamu pergi ke perpustakaan bersihkan sebersih-bersihnya sekarang!!"ucap pa Andi seberusaha mungkin menahan amarahnya yang hampir meletup.
"Yah ko sekarang pak besok aja ya"melas Dito yang malah membuat pa Andi langsung marah
"Sekarang!!"teriak pa Andi yang sudah benar-benar marah, Dito kaget ia langsung ngacir ke perpustakaan yang letaknya lumayan jauh dari tempat ia berdiri.
***
"Huffh gara-gara nangis mulu jadi telat deh ke sekolah, bukannya disuruh belajar malah disuruh beresin perpustakaan nyebelin banget"
"Ekhmm"dehem seorang di belakan siswi yang sedang memegang buku biologi yang tebal, entah refleks atau kaget ia memukul orang itu menggunakan buku yang tebal tepat di kepalanya dan yang di pukul merasakan sakit yang lumayan membuat kepalanya nyut-nyutan.
"Duh maaf gue gak sengaja, beneran deh!, sorry banget!"Naina gelagapan, ia takut terkena marah oleh orang itu tapi saat orang itu menatap Naina, langsung saja muka Naina berubah drastis ini sungguh menyebalkan jika saja ia tau ini Dito, mungkin dia akan dengan sengaja memukul kepala Dito berkali-kali dan tak akan minta maaf.
Tapi sayang semuanya sudah berlalu ia sungguh sebal dengan orang yang sekarang ada di hadapannya yang memasang muka yang membuat Naina sebal, tapi ia tak egois ia akui orang yang sedang berada di depannya sungguh tampan apa lagi mata sipitnya yang menambah kesan imut.
"Gue tau ko kalau gue ganteng, apa lagi mata gue yang sipit plus bulu mata gue yang centik ini membuat gue semakin imut iya kan!"
Naina gelagapan masa sih ni orang bisa membaca pikirannya, setau dia orang yang sekarang sedang ada di hadapannya tidak mempunyai kekuatan yang jarang sekali dimiliki orang, ia menepis pikiran anehnya itu mungkin saja itu hanya kebetulan saja dengan acuh ia meneruskan hukuman yang diberikan oleh gurunya pa andi selaku guru BK.
Sedangkan Dito ia terseyum menang, melihat pujaanya yang mengeluarkan rona merah di pipinya walaupun sedikit tapi ia dapat melihatnya jelas, hanya dengan itu saja sudah cukup membuat Dito senang.
Ia berharap gadis ini dapat menjadi miliknya sampai kapapun, ia sudah puas melihat wajah gadis pujaanya dan membantu Naina memberekan perpustakaan, dengan salah tingkah Naina tetap melanjutkan kegiatannya sedangkan Dito hanya terkekeh melihat Naina yang salah tingkah, ia melihatnya saat Naina ingin membawa buku yang berada di rak Naina malah membuat beberapa buku berjatuhan dan berserakan Dito yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya maklum, sungguh-sungguh ia akui memang iya sangat tampan malah kelewatan tampan .
"Ahh apaan gue pake muji muji diri sendiri lagi, gila"
Dito pergi meninggalkan perpustakaan setelah selesai mengerjakan hukumanya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Teen Fiction'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...