Di pagi yang cerah seorang remaja laki-laki baru terbangun dari tidurnya dengan langkah sempoyongan, dia pun masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya tanpa melihat jam terlebih dahulu, dengan santai ia mandi dan setelah selesai ia mulai bersiap-siap untuk pergi ke sekolah karena hari ini ia akan ujian nasional sehingga ia tidak boleh telat.Jam 07:00 pagi
Remaja laki-laki itu masih santai untuk turun ke bawah dengan percaya diri ia pun akan menyapa orang-orang yang mungkin sekarang sedang makan pagi, namun ada janggal dari semua itu kenapa kakak perempuannya sudah tidak ada dan bundanya sedang membereskan piring-piring kotor apa ia sedang mimipi atau mungkin...
Teriak yang membuat kedua orangtuanya kaget
"Aduhhh Dito telat"Teriak Dito sedangkan kedua orang tuanya hanya melihatnya sekilas karena sudah terbiasa dengan kelakuan sang anak bungsu yang demen banget telat, tanpa berucap apapun ia pun langsung pergi meningalkan kedua orang tuanya setelah menyalami mereka dan dengan langkah terburu-buru ia pergi ke sekolah menggunakan motor yang di supiri oleh pak Nono supir pribadi keluarganya agar dapat lebih cepat ke sekolah.
"Makasih ya pak"teriak Dito setelah ia sampai di depan gerbang sekolahnya, sedangkan pak Nono hanya menggelengkan kepalanya akan kebiasan yang dilakukan anak majikannya, dengan lega Dito mengelus dadanya karena gerbang belum ditutup dan artinya dia tidak akan telat hari ini. namun siapa sangka ternyata itu hanyalah sebuah jebakan yang dibuat oleh pa Todi seorang guru BK yang senantiasa rela menjadi satpam sekolah dadakan meskipun di sekolahnya sudah terdapat 3 satpam yang senantiasa berjaga di sekolahnya dengan cara bergantian.
"Ekhmm"
"Kok gue ke kayak denger sesuatu ya"gumam Dito sambil mengedarkan pandanganya ke segala arah namun ia tak melihat siapapun hanya ada beberapa siswa yang berlalu lalang.
"Apa jangan-jangan!!!setann!!"teriak Dito sambil berlari meninggalkan pak Todi yang ada di belakangnya dengan muka yang merah menahan marah pa Todi pun meneriaki Dito yang membuat Dito semakin ketakutan.
"Untung lolos juga dari tu guru galak, hampir hampir"dengan santai ia pun melewati koridor untuk sampai ke ruangan yang telah ditetapkan oleh panitia, sekalian pamer pesona ke perempuan perempuan yang sedang ada di sepanjang koridor.
"Hey dito"
"Hallo dito"
"Ya ampun dito makin ganteng aja sih"
"Dito i love you"
"Dito pengen minta poto dong"
"Dito, ahhh mantan gue makin ganteng aja"selalu seperti ini setiap hari,tetapi dito hanya mengacuhkan mereka dan hanya menanggap itu sebagai angin lalu saja.
***
akhirnya setelah beberapa hari mereka para siswa siswi kelas 3 SMP telah selesai menyelesaikan ujian Try out dan tinggal menunggu ujian yang lainnya.
Dengan santai sang most wanted sekolah berjalan santai keluar dari ruangan ujiannya dengan menggendong tas punggung dengan gaya keren membuat para siswi teriak-teriak tak jelas dan menyebabkan mereka di tegur oleh pengawas ujian karena masih ada siswa siswi yang belum meyelesaikan ujian mereka yang terakhir.
Saat ia berjalan dia melihat seorang perempuan yang sedang ada di taman sendirian, pelan-pelan sifat jailnya mulai muncul kembali ke permukaan dengan 1001 ide jail yang ia punya ia memilih jail yang mainstream namun, lumayan akan membuat orang itu menyimpan dendam kepadanya dan marah-marah.
"Duarr"
"Aaaaaaa"teriak seorang siswi yang sedang anteng membaca buku.
"Hahahaha,muka lo lucu banget sih nerd"Ucap Dito tertawa.
"Dito"
"Hallo nerd"
"Apaan sih kamu pake kagetin aku segala"
"Emang enak gue kerjain"saat si nerd atau Naina ingin membalas ucapan Dito. iya cepat-cepat pergi dari tempat itu karena takut jika hari ini ia akan di bully karena ia melihat segerombolan siswi populer. dengan membawa amarahnya yang belum tersalurkan kepada Dito meyebabkan itu menjadi sebuah dendam kesumat yang entah kapan akan tersampaikan.
"Lah kok pergi, kenapa gak marah-marah ya. tau ah ngapain juga gue mikirin tu orang kagak guna banget mending pulang terus tidur, aduhh nikmat dunia mana yang engkau dustakan wahai manusia tak berperasaan"celoteh gak jelasnya Dito yang punya penyakit tidak pernah peka.
"Apaan coba tu orang pake jailin aku segala gak punya salah juga, kemarin aja pas ketemu sok sokan lembut ehh ke aku boro-boro yang ada malah jaill mulu, kapan sih tu anak sadar"celoteh nain a sepanjang jalan pulang sehingga ia tak sadar jika ia telah melewati halte bus yang paling dekat dengan sekolahnya, ia pun memutuskan untuk berjalan kaki saja karena hari belum siang dan sinar matahari tidak terlalu terik.
Saat Naina sedang berjalan ia tak sengaja melihat seorang ibu-ibu yang memakai kerudung ungu yang tampak kucel dan anak kecil laki-laki yang digendong oleh ibu itu yang sedang mengemis, hatinya mencelus saat melihatnya ia iba dengan mereka, Naina memutuskan untuk menghampiri ibu itu.
"Assalamualaikum bu"
"Waalaikumsalam"jawab itu takut
"Ibu lagi ngapain?"ibu itu gelapagap ia takut oleh Naina, dengan gerakan yang terburu-buru ia pergi dari tempat itu, Naina bingung ia akhirnya memilih untuk membututi ibu pengemis itu, sampai akhirnya ia melihat ibu itu memasuki sebuah gang yang kumuh, banyak sampah dan lumpur setiap ia menginjakan kakinya setiap ia melangkah ia selalu menginjak sampah yang dijadikan sebagai alas jalanan disini agar tak terlalu becek karena hujan, Naina kaget ia kehilangan jejak sang ibu itu akhirnya dengan menahan penasaran ia memutuskan untuk pulang.
Saat di jalan Naina kepikiran dengan ibu itu, siapa dia Kenapa dia merasa ada sesuatu hubungan dengan ibu itu. dia menepis pikiran itu ia terus melamun sepanjang jalan pulang dan tak butuh waktu lama ia telah sampai di depan gerbang rumahnya dengan malas ia mulai melangkahkan kakinya ke dalam rumah dan berharap orang itu sedang sibuk dan tidak ada di rumah mewah bak istana itu yang selalu sepi sejak kepergian dia.
***
Chapter sudah memasuki tahap revisi.
Kayak biasa ya, read, vote and coment
![](https://img.wattpad.com/cover/143951818-288-k309501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Teen Fiction'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...