Saat malam hari, Dito sedang melamunkan kedua orang yang dapat membuat hatinya dag dig dug tak karuan, tapi ada yang membuat bingung apa kedua orang itu sama atau hanya kebetulan saja. tapi jika ia mereka itu sama dilihat dari penampilannya saja mereka berbeda 180 derajat tetapi jika dari nada bicara dan muka mereka terlihat sama tapi apa mungkin mereka kembar."Woy"ucap seseorang yang mengendap-endap mendekati Dito.
"Eh syetan biadab, sialan lo ka!"
Ka Mia tertawa terbahak-bahak melihat adiknya yang kesal."Ehh bocah yang setan itu elo, bukan gue oon!"
"Sono gih, ganggu orang lagi asyik aja!"
"Ye gitu aja marah, lagi pms lo?"
"Gue cowo bukan cewe"Mia hanya menganggukan kepalanya, ia menguap lalu meninggalkan Dito sendirian.
Dito menggedikan bahunya tak perduli, ia memutuskan untuk melanjutkan menonton televisi sendirian dan ditemani makanan ringan.
"Nasib jomblo, sendirian mulu!"gumam Dito.
*****
"Jam berapa ya?"
Jam 05:00 pagi
"Mending mandi dulu dah"
"Kok perasaan gue ga enak ya, apa mungkin ada sesuatu yang bakal kejadian sama gue hari ini, tapi apa?"
"Tau ah mungkin cuma perasaan aja"
Ia memutuskan untuk turun ke meja makan dan melihat sang Bunda yang masih meyiapkan makanan dan ayahnya yang sedang menikmati kopi sambil membaca koran.
"Hay!, bun yah"
"Hay juga sayang"
ayahnya berdehem sambil terseyum dengan arah pandang ke Dito
"Tumben dah bangun?"ucap Anisa yang hampir seperti sindiran.
"Lagi ingsyaf mungkin bun"sambar Mianda.
Dito hanya memasang muka tak suka pada kak Mia dan mengacuhkan bunda yang terus tertawa.
"Udah ya, sekarang kita makan dulu nanati kamu telat lagi Dit!"Dito menjawab dengan anggukan.
Mereka sekeluarga pun makan dengan suara yang hening hanya dentingan sendok dan garpu yang membuat suasana tak terlalu sepi.
"Yah, bun Dito berangkat dulu ya!"
"Iya hati-hati, jangan lari-lari ke anak kecil pas dijalan"ucap bunda memperingati anak laki-lakinya yang cenderung nakal dan jail, Dito hanya nyengir tanpa dosa, ia pun menyalami kedua tangan orang tuanya dan hanya menatap kakaknya sekilas acuh dan memutuskan untuk pergi ke luar mencari kendaraan umum hanya untuk sekedar memperlambat waktu agar tak terlalu pagi sampai di sekolah.
10 menit kemudian ia sudah sampai di halte bis yang berada lumayan jauh dari rumahnya.
Waktu di jam tangannya menunjukan jika sudah 06:30 yang artinya tiga puluh menit lagi akan masuk dan bis yang ia tunggu belum muncul, ia bete dan kesal juga menyesal karena telah memilih untuk naik angkutan umum bukan mebawa kendaraan sendiri ataupun di antarkan supir keluarga.
Akhirnya saat ia baru berhenti berceloteh sendiri dalam hatinya bis yang ia tunggu sudah sampai dan ada di depan matanya ia langsung masuk dan mencari tempat duduk bis itu lumayan penuh dan hanya memisahkan 5 kursi yang kosong dan disebelahnya itu sudah terdapat orang yang duduk dan berpariasi setiap kursi yang kosong, ia melangkahkan kakinya menuju kursi kosong yang menarik didirinya untuk duduk disitu. terdapat seorang gadis yang seragamnya sama persis seperti dia dan tak lupa kacamata tebal yang terdapat di mata gadis itu membuatnya seperti....nerd seorang sisiwi yang ia sukai namun tidak ada yang tahu haya dia dan tuhan saja yang mengetahuinya.
Dito melihat Naina yang acuh saat ia duduk disebelahnya, Dito heran dan mengacuhkannya lagi pula mood dia sedang tak baik akibat menunggu bis yang lama.
Bis telah sampai di halte yang paling dekat dengan sekolah mereka, Dito dan anak-anak yang bersekolah di sekolah yang sama denganya turun dan tak lupa juga Naina ia terkejut ternyata, orang yang duduk di sebelahnya adalah orang yang selalu menggangunya. namun tidak saat berada di dalam bis hal itu dapat membuat pikiran Naina berkecamuk dan bertengkar namun ia cepat-cepat menepis semua pikirannya dan mulai melangkahkan kakinya turun dari bis dengan novel yang masih ia genggam ditangannya.
"Ko tuben ya Dito gak ganggu aku, biasanya dia paling demen banget ngejailin aku. Duh harusnya kan aku seneng kok malah mikirin dia, mendingan baca novel aja lebih guna"tetap saja Naina masih memikirkan sifat Dito kepadanya yang berubah sehingga membuatnya sedikit ada yang kurang.
"Pasti si nerd seneng deh gara-gara gak gue gangguin, tapi gak papa deh kali-kali libur ngejailin dia lumayan dia bisa ngerasain bagaimana rasanya tentram di sekolah"Dito terus saja berceloteh sendiri di atas rooftop, sambil mendengarkan musik di earphone yang sedang berada di telinganya dan tak lupa kepalanya yang terus dianggukan mengikuti irama musiknya.
Sudah puluhan menit berlalu Dito masih seperti itu dia penasaran jam berapa sekarang ia memutuskan untuk melihat ke jam tangan hitam yang ia gunakan.
1
2
3Kringg(anggap aja suara bel)
"Hah untung baru bel masuk"dengan langkah cool yang ia miliki dengan santai ia melangkahkan kakinya ke kelasnya. namun sebelum ia sampai ia sudah melihat siswa siswi kelas tetangga dari tetangga tetangganya sudah berhamburan keluar, ia menepok jidatnya keras. umpatan-umpatan nama gorengan sudah keluar terus-menerus dalam mulutnya sudah seperti bah dukun yang sedang membaca mantra. Akhirnya setelah melewati para fans yang mendadak menghalangi jalanya ia sudah sampai di depan kelasnya, kelasnya kosong hanya 1 si nerd, 2 si tante ke ondel-ondel 3,4,5,6,7 kacung-kacung si tente yang lagi mengintrogasi si nerd dengan kata-kata yang membuat orang yang mendengarnya tak menyangka 8 pak km yang sedang ada di meja guru dan 9 .....pa Anwar guru ips yang sangat baik namun.....
Dito merutuki dirinya sendiri
"Ekhm, Dito silahkan masuk"dengan sisa nyali yang ia punya ia masuk ke dalam kelasnya pelan-pelan ia langkahkan kakinya ke pan Anwar ia mulai menghitung dalam hatinya.
1
2
3
4
5"Tadi kamu kemana kenapa 2 mata pelajaran kamu tidak masuk?,bolos!!atau kabur!"
"Ehm...ehmm...ehmm.....
"Jawab yang betul Dito Angga Bawisana"ucap pa Anwar santai dengan penekanan namun terdengar tegas dalam telinganya yang sedikit sakit gara-gara mendengarkan lagu dari earphone terlalu lama
Dito nyengir hukuman pun ia dapatkan, dengan langkah sempoyongan dan bibir mayun yang membuatnya seperti seorang bayi yang lucu menimbulkan teriakan-teriakan alay para geng tante hanya menatap si nerd sekilas ia keluar pergi kelapangan menjalani hukuman yang diberikan oleh guru yang selalu ia anggap paling baik.
***
Satu harapan....Semoga yang baca pada suka!, Amin.....
Terimakasih yang udah nyempetin waktunya buat baca cerita saya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Fake Nerd ( End )
Novela Juvenil'Seperti cinta yang datang tanpa di undang, dan seperti perasaan ini yang muncul tanpa ada undangan, melainkan sinyal dari dirimu yang seakan-akan menyuruh ku untuk mencintai dirimu.' Dito Angga Bawisana 'Entah apa yang membuat ku menyukai dirimu, t...