Berleha-leha tiduran di sofa, memang posisi yang sangat enak banget bagi Mentari. Tepat ashar, dia baru sampai rumah setelah berjam-jam di sekolah.
"Tari! Bukannya ganti baju, malah tiduran di sofa. Udah sana kamu mandi, ambil wudhu sholat ashar!" Ujar Ira wanita berjilbab berumuran empat puluh lebih tahun ini, mama Mentari.
"Iyaa Ma." Mentari menyalami tangan Ira dan mulai mendorong tas miliknya, padahal bukan koper tapi malah ia dorong.
Mentari masuk ke kamar miliknya, kamar yang sederhana namun saat nyaman untuk ditempati. Ia melempar tasnya ke segala arah, dan membuka jilbabnya. Masuk ke kamar mandi.
Tak butuh waktu lama untuk membersihkan diri, saat ini Mentari tengah membuka lepitan mukena dan mulai menjalankan syariat islam dengan beribadah kepada-Nya.
****
Di lain tempat, Shiha saat ini masih di luar rumah nya. Kenapa gak masuk? Ibunya pergi entah kemana, sebab pintu rumah dikunci.
Duduk di teras depan sambil bermain ponselnya, membuka instagram. Kalian tahu siapa yang selalu Shiha stalk? Bukan gebetan atau pacar nya. Dia selalu nge-stalk Manu, pasti tahu kan Manurios? Nah itu dia. Shiha sangat nge-fans sekali.
Pintu pagar terbuka, kini menampakkan wanita yang pasti ibunya. "Loh, kamu baru nyampe? Ibu pikir kamu main dulu kerumah Nayla sama Mentari?." Tanya Rena, Ibu Shiha.
"Ibu dari mana emang?." Shiha bangun dari duduknya dan menyalami tangan Rena.
"Oh, ibu tadi abis nganterin pesanan kue kerumah Bu Novi." Jawabnya membuka pintu dengan kunci yang di putar ke kanan ini.
"Hmm." Shiha membalas dengan anggukkan kepala.
Setelah pintu terbuka, Shiha langsung ke arah kamarnya. "Bu, aku mau mandi dulu ya. Sama sholat."
"Iyaaa, selesai sholat nanti Ibu siapkan makanan." Ujar Rena.
"Oke." Shiha mengacungkan jempolnya seraya tersenyum.
Mereka bertiga bersahabat, insyaallah sudah bisa belajar sedikit demi sedikit untuk bisa selalu melaksanakan ibadah wajib seorang muslim. Walaupun mereka terlihat anak malas, tapi dengan Allah SWT mereka selalu mengingat nya.
****
Jam menunjukkan pukul 7 malam, Nayla berada dirumah sendirian. Bunda dan Ayah nya pergi ke suatu acara, tetapi Nayla di tinggal dirumah. Berbaring diatas kasur empuk, ia merasa kesepian.
"Ish, gabut banget dah." Nayla mengotak ngatik ponsel nya membuka via line yang sudah terbentuk grup yang berisikan Mentari dan Shiha.
LINE
(Blakutek Blakotek)Naylakharissa_ : Eh gua gabut dirumah sendirian main kerumah gue dong sini.
Mentarirahayu : Bunda sama Ayah lu kemane?
Naylakharissa_ : Lagi pergi, ayo sini. Tar, lu jemput Shiha ya. Gaada penolakan. Gue tunggu dirumah.
Shihaadzani : Oke
Mentarirahayu : Okaii.
****
Setelah menunggu beberapa waktu, kini dua kucrut datang sambil membawa dua tentengan kantong plastik. Kalian tahu dua kucrut? Itu adalah panggilan dari Nayla kepada Mentari dan Shiha entah ngeledek atau emang sengaja. Dan dua tentengan itu kalian tahu isi nya apa? Isi nya adalah Pizza. Mereka bertiga penggemar pizza.
"Eh btw gue mau cerita sama lu berdua nih." Nayla membuka suara.
"Kami teman dekat Nayla Kharissa siap mendengarkan satu kata demi kata yang keluar dari mulut Nayla." Jawab mereka berdua kompak.
"Apaan dah lu berdua. Hahaha ngakak gue." Ledek Nayla.
"Hehehe, apaan katanya mau cerita?." Mentari mulai penasaran.
"Lu berdua tau kan ya, yang kemarin kaki gue luka? Itu gue abis jatoh. Terus lu berdua tau gak siapa yang nolongin gua?."
"Ya gak tau lah, kan yang ngalamin jatoh lu." Potong Mentari.
"Iyaa lu, nanya kita berdua. Lah kita mana tau!" Timpal Shiha.
"Ishh capek gue! Jadi yang nolongin gue sampe bawa gue ke UKS itu adalah kakak kelas kita woy!" Nayla nge gas.
"Siapa? Riga?" Jawab Shiha.
"Bukan, nama nya Raka kelas 11. Dia bilang si, dia itu anggota PMR." Ujar Nayla.
"Wah ganteng gak tu?" Kata Mentari.
"Iyaa ego, dia ganteng banget. Pas disitu gue jadi mikir mau masuk PMR masa." Jawab Nayla.
"Lu kan udah masuk Paskib, ngapain masuk PMR lagi coba. Gue aja belom dapet eskul." Shiha mulai menjawab.
"Maka dari itu, daripada lu nganggur mending masuk PMR yuk sama gue." Ajak Nayla.
"Jangan Shih, kalo lu masuk cuma buat nemenin Nayla gue bilang jangan. Itu tuh modus nya si Nayla doang biar bisa deket sama Ka Raka." Kata Mentari.
"Iya ya, ngapain amat gue masuk PMR." Pikir Shiha.
"Nah gitu dong." Ujar Mentari menepuk pundak Shiha.
"Wah parah ini, lu itu dihasut Shih!" Balas Nayla tak kalah.
"Eitt, dua lawan satu kalah loh." Ucap Mentari.
"Terserah deh." Nayla mengerucutkan bibirnya.
Seperti itulah kalo udah ngumpul, tak disangka jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Pintu rumah Nayla kini terbuka menampilkan dua orang pasangan. Bunda dan ayah Nayla pulang.
"Assalamualaikum." Ujar Kedua orang tua Nayla.
"Waalaikumsalam." Jawab Mereka bertiga.
"Eh ada Mentari dan Shiha udah lama disini?" Ucap Fera.
"Eh iya tante." Mentari mulai menyalami kedua orangtua Nayla diikuti oleh mereka juga.
"Kalian udah makan? Ayo makan malem bareng." Kata Amin, Ayah Nayla.
"Eh gak usah om, ini juga saya sama Mentari juga mau pulang." Jawab Shiha cepat.
A/NJaga kesehatan selalu yaa. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way (END)✔️
Teen FictionYUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA✅ Kisah persahabatan yang terjalin antara tiga perempuan dari mereka masih berusia belia. Bukan hanya mereka yang bersahabat bahkan keluarga mereka masing-masing, serasa keluarga besar. Tapi wajarnya itu, dari mereka...