Update ini lama banget, sebenernya part nya sudah selesai aku kerjakan. Namun ada hal yang mengganggu pemublikasian, mohon maklum ya. HEHE..
And then, Happy Reading People! ♡♡♡
~~~
Malam ini Mentari sungguh keteteran menyiapkan barang barang bawaannya untuk LDK besok. Sampai sampai ia harus menyelesaikan pekerjaan nya dengan menulis di kertas sebagai list bawaannya.
Ia mulai memasukkan pakaian bawaannya seperti baju Pramuka, Putih abu, dan dua stelan baju bebas nya. Memang untuk kepergiannya besok, semua murid bukan dilatih pengetahuan saja namun juga dilatih mental dan fisik mereka. Menginap tiga hari di tempat latihan dasar kepemimpinan memang sudah kewajiban tertentu.
Drrrt.. Drrrt.. Drrrt.
Ponsel nya diatas ranjangnya bergetar menampilkan seorang penelpon yang menelpon ponsel milik Mentari. Di sana tertera nama penelpon yakni Riga. Melihat nama nya saja, mata milik Mentari sudah berbinar binar seperti melihat jutaan emas saja. Padahal hanya sebuah panggilan.
Tak cukup lama ia meraih ponsel itu ke genggaman nya dan menempel kan kepadanya telinga kanan nya.
"Halo, Assalamualaikum cantik." Seseorang disebrang sana.
"Waalaikumsalam." Jawab Mentari kepada penelpon namun disela sela mereka telponan Mentari tak sedikit pun mengurangi senyumnya kepada sang penelpon.
"Udah siapin barang bawaan besok?."
"Udah dong, hehehe." Mentari menghimpit ponsel nya pada telinga nya dan lengan kiri nya, ia juga masih memasukkan beberapa barang yang lupa ia bawa.
"Yaudah, sekarang istirahat ya. Love you dear!."
"Love you too." Ucapnya, kemudian dimatikan sepihak oleh Riga.
Setelah semua persiapan selesai, Mentari menaruh tas nya di bawah meja belajar nya. Tas nya ini sudah seperti orang ingin naik gunung saja, karna yang ia bawa cukup banyak. Belum lagi bawa tas tambahan yang isinya bantal dan selimut nya. Mentari tidak pernah tertinggal dua barang itu yang selalu menemani sepanjang tidur nya.
****
Seusai telponan dengan Mentari, Riga yang tadi berada didalam kamar ini keluar. Ia menuju kamar adik nya itu, Riky yang juga tengah menyiapkan barang bawaannya. Ia masuk saja tanpa mengetuk pintu sama sekali, hal itu bagi Riky sudah terlalu biasa.
Sekarang lagi, Riga malah langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang Riky. Riky yang melihat pun hanya menggelengkan kepala, kemudian membuang pandangannya. Dan fokus menata barang bawaan nya, tas kecil yang isi nya hanya beberapa. Tidak ada yang penting pula isinya didalamnya.
"Ky?." Panggil Riga yang kedua mata nya masih menatap layar ponsel nya.
Yang merasa dipanggil pun menengok "Kenapa?."
"Jagain Mentari ya, gua takut dia kenapa napa. Soalnya kan kata abangnya Mentari tuh lemah banget dia sering pingsan." Ujar Riga yang sepertinya benar-benar tulus mengamanahkan Riky sebagai adik nya ini.
Mendengar nama Mentari, hati Riky bergetar. Bayangan gadis itu terus saja melamuni dan mengkrubuni isi kepala Riky. Riga yang melihat adik nya ini bengong tanpa sebab, kemudian melemparkan bantal kepada nya.
Yang dilempar justru sontak kaget luar biasa, sampai sampai ia menyumpahi serapah abang nya itu yang sangat jail kepadanya. Riky paham, abangnya itu memang benar benar sayang kepada gadis yang sama ia juga cintai. Terlihat jelas dari cara nya mengamanahi Riky itu.
"Hmm." Ia hanya berdehem saja, kemudian mengambil alih bantal yang tadi abangnya lempar. Melempar kembali bantal itu ke arah Riga.
"Wah songong." Riga mengambil banyak banyak bantal yang ada di ranjang langsung melempar itu semua ke arah adik nya itu.
Terjadilah perang bantal antara kakak beradik ini, menurut Riky ia lama sekali tidak bergurau canda dengan abangnya ini. Karna mungkin ia sudah cukup dewasa, namun malam ini ia merasa hati nya senang.
"Udah ah bang, mau tidur gua." Ujar Riky yang langsung berdiri dari duduknya menghampiri ranjang.
"Yah, lo LDK gua libur sendirian dah dirumah." Keluh Riga, memang Papa nya ini sedang sibuk dalam urusan kantor Graha Grup yang mengharuskan nya terjun langsung ke dalam proyek baru dengan pergi ke luar kota.
"Lebay lo! Udah ah bang cabut, gua mau tidur." Usir Riky yang mendorong dorong punggung Riga untuk turun dari ranjang nya dan kembali ke kamarnya.
"Kualat lo ngusir gua." Riga melenggang turun dari atas ranjang dan membuka pintu kamar setelah itu menutup kencang pintu kamar adiknya itu.
"ASTAGA BANG!." Teriak Riky, yang di luar hanya terus cekikikan tertawa sumbang.
****
Semua murid kelas sepuluh, hari ini sudah berbondong bondong memasukkan tas tas milik mereka. Sudah banyak mobil mobil TNI-Polri yang terparkir di gerbang depan, siap untuk berangkat ke tempat tujuan. Isi mobil, semua dibagikan sesuai dengan kelas masing masing.
Seperti saat ini, Mentari sudah duduk diantara tas yang mengunjung ditumpuk tumpuk. Ia juga duduk berdampingan dengan Nayla dan Shiha, lebih tepatnya ia duduk ditengah nya. Canggung rasanya, padahal disini ia yang salah karna sudah sedikit menjauh.
Hampir dua jam lebih perjalanan dari sekolah sampai sini. Dan akhirnya semua turun, semua kembali membondong tas nya. Menuju ke arah lapangan dan mengatur barisan sesuai regu Pramuka.
Barisan sudah rapih dan lurus, kini Pak Yayat berdiri di atas podium yang jarak nya cukup jauh dari barisan semua murid. Ia membuka lembaran yang sudah berisi pidato dan membaca nya.
"Assalamualaikum anak anak yang bapak sayangi dan bapak cintai. Hari ini kalian sudah sampai ditempat pelatihan para tentara. Tentara disini akan memberi ilmu nya tentang mental dan fisik kepada kalian. Jadi bapak harap, kalian dapat bersosialisasi dengan lingkungan disini." Meski ucapan nya belum sepenuhnya selesai namun Pak Yayat terus mendengar desah dan keluh semua anak murid nya.
Beliau pun membenarkan mic nya "Hmm, sepertinya kalian capek ya? Sama sih bapak juga capek. Yasudah kalian semua langsung beristirahat sekarang, yang perempuan barak kalian berada dekat lapangan ini nah disitu dan laki laki bertempat di barak dekat kantin yang lumayan jauh jaraknya dari lapangan. Paham?. Kita akan berkumpul lagi dilapangan nanti sore. Bubar barisan, gerak!."
Seluruh siswa siswi meninggalkan lapangan, hanya tersisa para guru dan bapak bapak tentara yang sedang berbincang bincang.
____________________
Btw BARAK itu (kamar) :))
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way (END)✔️
Novela JuvenilYUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA✅ Kisah persahabatan yang terjalin antara tiga perempuan dari mereka masih berusia belia. Bukan hanya mereka yang bersahabat bahkan keluarga mereka masing-masing, serasa keluarga besar. Tapi wajarnya itu, dari mereka...