24] : Nyontek

155 24 1
                                    

Happy reading, good people!

☀️☀️☀️

Sesuai janji nya, Riga menjemput Mentari untuk mengajak nya berangkat kesekolah bareng. Saat ini Riga sudah berada diruang tamu rumah Mentari, menunggu Mentari yang masih didalam kamar nya belum keluar.

"Mentari! Cepetan itu Riga udah nunggu!." Teriak Bayu kepada adiknya itu.

Riga hanya tersenyum kikuk saat duduk berdampingan dengan Kakaknya Mentari, yakni Bayu.

Mentari keluar dari kamar nya, sudah dengan seragam rapi dan lengkapnya. "Gak kuliah, A?." Tanya nya.

"Nanti siang. Yaudah gua mau lanjut tidur lagi." Bayu melenggang pergi, berjalan kearah kamarnya. Sebelum menutup pintu ia berbalik badan dan berucap lagi. "Ga, jaga Mentari ya."

Riga mengangguki apa yang diucapkan oleh Bayu, Mentari malah terlihat aneh dan sedikit risih.

Aa, lebay banget dah. Emang gua mau diculik apa?. Batin Mentari.

"Ayo." Riga menggandeng tangan kanan Mentari.

Mentari sudah tahu itu zina, bersentuhan yang bukan mahrom nya. Tetapi ia malah menerima gandengan tangan Riga.

****

Jam istirahat sudah berbunyi, mata pelajaran pertama juga sudah selesai diujikan. Semua murid berada didepan kelas dengan buku dan hafalan lainnya untuk mata pelajaran selanjutnya.

Mentari, Nayla dan Shiha duduk didepan pintu ruangan. Membaca dan menghafal barangkali apa yang dipelajari dapat keluar di soal ujian.

"Mapel matematika guru pengawas nya siapa?." Tanya Shiha.

"Tadi kata Moslay si, Pak Jino." Timbrung Mentari dengan tatapan horor.

"Yah serius? Gabisa nyontek dah ini mah, mana matematika." Keluh Nayla.

Memang Pak Jino terkenal sebagai guru tergalak di SMU KARISMA, guru bimbingan konseling. Walaupun terbilang guru termuda disini, namun tak mengalihkan kegalakan dan ketegasannya kepada anak murid nya.

Waktu istirahat pun telah usai, semua murid kembali masuk kedalam ruangan. Ternyata benar apa yang dikatakan Moslay, kini Pak Jino sedang berjalan ke arah ruangan lima dengan wajah tegas nya membuat semua murid diruangan ini bergidik ngeri.

"Selamat Pagi." Ucap Pak Jino yang terkesan jutek, dan mulai mengambil alih kursi guru.

"Pagi Pak." Jawab seisi murid yang ada diruangan lima.

"Berdoa menurut kepercayaan masing masing mulai." Ujar Fadel Kakak kelas.

Semua berdoa.

Setelah selesai berdoa, Guru itu mulai berdiri dari duduk nya dan membagikan soal ujian dan lembar jawaban, tidak lupa dengan absensi. Angkatan Mentari duduk berdampingan dengan Kakak Kelas, Sebelas IPA 3. Ruangan yang terdapat anak kelasan Raka.

Setelah selesai membagikan nya, Pak Jino kembali duduk lagi. Semua murid sedang berkutat dengan soal soalnya, membolak balikkan lembar lembar soal. Sampai berpikir keras.

Mentari hanya perlu menghitung kembali dengan mudah nya, sebab apa yang ia pelajari bermalam malam hanya berbeda angka nya saja. Rumus tetap sama persis.

The Way (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang