Jam kedua sudah berdering beberapa menit lalu. Saat ini pelajaran Ekonomi, tapi tak ada satupun guru yang masuk untuk mengajar.
"Woi! Tari. Ini ada catetan dari Bu Rini, cepetan catet di papan tulis sana, Bu Rini lagi rapat." Ujar Mamet, ketua kelas 10 ips 3 yang terkenal galak.
"Yes!! Seriusan rapat nih? Yeay!" Ausyaf malah joget-joget gajelas.
"Tugas apaan, Met? Mager lagi gua." Jawab Mentari.
"Ish, ni orang ya banyak nanya. Udah cepetan nanti kelas kita yang diomelin mau lo, dihukum satu kelas di lapangan?." Ketus nya.
"Oh No!! No!! Gue gak mau nanti kulit gue yang putih bersih ini gosong! Tapi mager juga nyatet." Cerocos Aulia, cewek paling bawel di kelas ini.
"Bacot lo, Ul!! Udah lah free class aja, ngapain belajar ego, presiden sama menteri udah ada ini." Rio menimpali, anak paling malas.
"Udah kerjain aja apa yang disuruh Bu Rini, nanti kalo gak ngerjain gak dapet nilai." Kata Bagas, cowok berkacamata yang terkenal pintar nya.
Seisi kelas emang begitu semua, ada yang senang jam pelajaran kosong ada juga yang takut tertinggal nilai.
Akhirnya seluruh penghuni kelas mengerjakan apa yang Bu Rini suruh walau ada yang tidak ikhlas mengerjakannya. Menjadi sekretaris juga dapat bagian yang gak enak kalian tahu apa? Mentari sudah mencatat di papan tulis, tapi ia masih harus juga mencatat di buku tulis miliknya. Sungguh miris.
"Aduh cape banget dah gue! Belom nulis di buku tulis." Ucap Mentari kembali ke tempat duduk nya disamping Shiha.
"Tenang. Nanti gue sama Shiha bantuin lo nulis kok!!." Jawab Nayla dan mendapat anggukkan oleh Shiha.
"Uhh!! Kalian berdua baik banget." Kata Mentari sedikit di lebay lebay kan.
"Eh Met, ini di kumpulin ke siapa?." Ujar Derin, Cewek berkacamata yang sama pintar nya dengan Bagas.
"Oyy! Dikumpulin di meja aja, nanti gua yang bawa ke kantor guru." Jawab Mamet.
Derin melangkah kan kaki nya ke depan meja guru. "Okee."
"Der, lu udah selesai?." Tanya Mentari.
"Udah dong." Jawab nya menampilkan senyum nya.
****
Akhirnya selesai mencatat catatan yang sungguh banyak nya sampai tiga lembar kertas dihabiskan, Mamet juga udah ngumpulin ke Bu Rini. Kini bel istirahat mulai berbunyi, tapi entah mengapa mereka bertiga enggan untuk pergi ke kantin.
"Eh gua bawa bekel dong." Ujar Mentari membuka kotak bekal nya.
"Gue gak bawa, engga kompromi dulu nih." Nayla menampikkan wajah sedih nya.
"Gua juga gak bawa." Kata Shiha.
"Mau nyoba?." Tawar Mentari kepada Nayla dan Shiha namun mereka berdua menggeleng.
Mentari mulai menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya tapi malah di ledek oleh Nayla.
"Aum.. Nyam.. Nyam.." Ledek Nayla memonyongkan mulutnya sambil tertawa membuat Mentari tersedak.
"Uhuk!! Ah elah lu ngeledek aja, gua lagi makan Nay." Jawab Mentari.
"Hahaha." Shiha malah menertawai Mentari.
Ah, rupanya mereka bersekongkol untuk membuat Mentari tersedak. Selepas itu, Mentari memalingkan punggung nya dan makan menghadap dinding. Sungguh ini hal yang paling sering mereka lakukan ketika ada salah satu orang yang sedang makan.
Akhirnya habis juga Mentari selesai makan dan mulai menutup kotak bekal nya. Mereka bertiga mengobrol. Kalian tahu bahan apa yang menjadikan obrolan mereka? Paling gak jauh dari Manurios, Wattpad, Kakak Kelas, Fangirl.
Mereka berdua rata rata penyuka korea, Seperti Mentari ia sangat menyukai semua yang berbau korea dari girlband, boyband, drakor, maupun makanan khas nya. Lain hal dengan Nayla yang lebih menyukai hanya beberapa boyband seperti EXO dan BTS. Beda seperti Shiha yang sangat anti dengan korea.
"Eh gila, semalem Sungjae live. Gua gak nonton lagi. Aelah, gara gara jaringan lemot nih!." Ucap Mentari memainkan ponsel nya.
Kalian ada yang tahu Sungjae? Ya, dia adalah maknae dari Born To Beat. Boyband dari negeri gingseng sana,yakni Korea Selatan.
"Gembel jaringan lu!." Balas Nayla.
"Semalem Manurios nge post foto, nih liat dah." Shiha menunjukkan foto Manurios yang ada di ponsel miliknya kepada Nayla dan Mentari.
"Tuh ganteng kan? Iyalah ganteng. Ya kan? Ya kan?." Ujar Shiha.
"Ah biasa aja, gantengan Taehyung gua." Cibir Mentari.
"Iyaa biasa aja! Gantengan Kai." Kata Nayla.
"Ish, kalian tuh ya! Gak jauh jauh dari korea." Celetuk Shiha menutup layar ponsel nya.
****
Siswa siswi berkeliaran keluar, sebab bel pulang sekolah baru saja berbunyi.
"Nay, hari ini lo eskul paskib ya?." Tanya Mentari.
"Iyaa, gua duluan ya. Udah telat nih gue, belom ganti celana." Nayla berlari ke arah toilet dengan celana olahraga ditangan kiri nya.
Soal luka di kaki nya alhamdulillah sudah membaik.
"Oiya, Shih. Hari ini gua juga eskul padus, jadi gua gabisa nganterin lo balik." Kata Mentari.
"Hm, yaudah nanti gue nelfon ibu gue kok minta jemput." Jawab Shiha.
"Ok, yaudah gue duluan ya ke ruang musik." Ujar Mentari, sama hal nya dengan Nayla. Mereka berlari.
Apa daya Shiha yang belum menentukan ekstrakulikuler yang tepat untuk dijadikan kegiatan nya. Jadi dia belum ada eskul apa apa.
A/N
Halo maaf ya kalo di bagian ini feel nya kurang dapet. Aku lagi susah mikir. HEHE maaf ya
Vote dan koment kalian sangat berharga. 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way (END)✔️
Teen FictionYUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA✅ Kisah persahabatan yang terjalin antara tiga perempuan dari mereka masih berusia belia. Bukan hanya mereka yang bersahabat bahkan keluarga mereka masing-masing, serasa keluarga besar. Tapi wajarnya itu, dari mereka...