Happy reading, good people!
☀️☀️☀️
Dua bulan berlalu, semua murid melakukan kembali kegiatan nya disekolah. Tapi tunggu, Kelas sepuluh ada kegiatan LDK yakni latihan dasar kepemimpinan. Bisa terbilang kegiatan pramuka.
Besok lusa baru Mentari berangkat ke daerah bogor, ke tempat latihan pembimbingan itu. Boleh kalian ketahui, seminggu setelah selesai Ujian Riga menyatakan perasaan nya kepada Mentari. Tak menyimpang hati lagi, Mentari menerima ajakan Riga untuk memulai hubungan yang sebelumnya tidak baik bagi orang muslim.
Shiha dan Nayla selaku temannya selalu memberikan wejengan dan pengajaran yang baik tentang arti kaum laki laki dengan kaum perempuan. Mendekat ke hubungan haram berarti mendekati zina. Seperti pacaran.
Saat ini jam bel pulang sekolah berbunyi, Riga sudah stand by di depan kelas Mentari untuk mengajak nya pulang bersama. Jujur saja, semenjak Mentari berpacaran dengan Riga ia terbilang cukup jauh dari kedua sahabat nya ini.
Semua murid kelas sepuluh IPS 3 berhamburan keluar setelah pelajaran Bu Sulis selesai. Riga melambaikan tangan ke arah Mentari, dan Mentari menyambut nya antusias justru langsung buru buru menghampiri Riga.
"Kamu disini? Katanya ada rapat osis?." Tanya Mentari bingung, pasalnya tadi pagi saat berangkat bersama Riga bilang bahwa hari ini tidak bisa pulang bersama sebab ada rapat osis.
"Hehe, aku bohongin kamu." Ujar Riga sembari mengacak ngacak jilbab Mentari.
"Ih jangan nanti jilbab aku berantakan." Keluh Mentari dengan memanyunkan bibirnya lima senti.
"Jelek deh, ayo pulang!." Riga langsung menggandeng tangan Mentari menuju parkiran sekolah.
Banyak pasang mata yang melihat mereka berdua ini, semua kaum perempuan di sekolah ini merasa patah hati sebab setelah tahu bahwa Riga dikabarkan berpacaran dengan Mentari membuat seisi sekolah ramai memperbincangkan mereka. Namun mereka berdua tak mengusik hal itu sedikit pun. Toh yang menjalani mereka berdua bukan orang lain.
Setiba nya di parkiran, Mentari langsung naik ke motor Riga dan mereka mulai meninggalkan jejak sekolah.
"Tuh kan, Mentari tuh jadi jauh sama kita Shih." Ucap Nayla yang mengintip dari belakang meratapi kepergian motor Riga yang membonceng Mentari.
"Ya sudah lah, sudah kita ingetin ini kan batasan batasannya." Shiha memakai helm nya.
Nayla dan Shiha menaiki motor setelah itu mulai melajukan motor vespa Nayla meninggalkan area sekolahan.
****
Sore ini, Riky sedang menonton televisi yang biasa ia tonton. Yakni sepak bola, jadwal hari ini Real Madrid lawan Liver Pool. Ketika sedang asyik menonton dan memakan cemilan yang ia ambil tadi, suara motor tiba.
"Sini ayo masuk." Ucap Riga, Ya. Itu motor milik Riga yang baru saja sampai rumah, tapi tunggu dia mengajak Mentari kerumah nya.
Mentari tersenyum dan melangkah masuk kedalam ruang televisi, ia sempat kontak mata lama dengan Riky yang sedang duduk di sofa sambil mengunyah cemilan nya.
"Ky, kenalin ini pacar gue." Ujar Riga, sontak membuat Riky yang masih asyik mengunyah malah tersedak.
"Pacar?." Tanya Riky yang masih terlihat bingung.
"Nama nya-------,,"
"Mentari." Tukas Riky langsung memotong ucapan Riga, abangnya.
"Kalian udah kenal? Oiya Mentari ini adik aku." Jelas Riga, ia tersenyum ke arah Mentari.
What? Adik? Kok gue kudet ya. Batin Mentari terus merancau.
"Mentari ayo duduk, sebentar mau aku buatin minuman apa?." Tanya Riga.
"Apa aja." Mentari mensenyumkan bibirnya.
Setelah itu, Riga pergi ke arah dapur untuk membuatkan minuman. Meninggalkan adiknya dengan pacarnya itu diruangan televisi.
"Goooool!." Teriak Riky yang masih terus fokus menatap layar televisi besar didepannya ini. Padahal volume televisi besar, dan teriakan nya pun besar juga membuat Mentari merasa risih.
Kayak abang gua dah, kenapa si kalo nonton bola begitu. Batin Mentari sambil memutar balikkan bola mata nya.
Melihat itu, Riky langsung melirik ke arah Mentari. Perempuan yang pernah menampar pipi nya dulu dan membuat Riky jatuh cinta padanya. Tetapi malah pacaran dengan abang nya sendiri.
Tapi tunggu, Jatuh cinta?. Ya, semenjak mereka berdua sering bertemu Riky mulai merasakan perasaan yang merangsang di hati nya ini. Menerima kenyataan memang harus ia terima saat ini, perempuan yang ia cintai menjalin hubungan pacaran dengan saudara kandungnya sendiri.
Semoga abang gue beneran tulus sayang sama lo. Dan semoga abang gue tidak pernah nyakitin hati lo. Batin Riky yang masih menatap Mentari.
Merasa ditatap oleh orang disebelah nya ini, Mentari menengok dengan tepat. Dugaannya benar, Riky terus saja menatapi nya. Mengulum malu karna ketahuan menatap Mentari, Riky melanjutkan mata nya menonton televisi.
"Wih Real Madrid menang nih pasti." Seru Riga yang baru saja datang membawa dua gelas minuman berisi jus jeruk, setelah itu memberikan satu gelas kepada Mentari.
"Iyalah pasti." Sambung Riky sangat antusias.
Mentari sudah seperti orang linglung disini, Adik Kakak ini sedang asyik menonton sepak bola dengan gregetan dan antusias. Teriakan demi teriakan menggema keras diruang televisi ini. Mentari sesekali melirik televisi, melihat para pemain bola dengan seragam berbeda beda. Ia pun tak tahu yang mana yang tim Real Madrid ataupun Liver Pool.
"Bosen ya? Yaudah ayo aku anter pulang." Ajak Riga, dan langsung yang melirik Mentari sedang gelisah.
Mentari hanya berdehem saja dan menganggukkan kepalanya. Jujur, memang sedari tadi ia hanya ingin pulang. Bosan sepertinya.
Kedua nya keluar dari ruangan menuju teras depan dan Riga mulai menyalakan motor gede nya yang terparkir manis di depan. Diikuti Mentari, setelah naik ia justru pegangan erat oleh bagian pinggang Riga. Melihat kedua tangan Mentari memeluk nya erat, membuat Riga menggulirkan senyuman manis. Dan tetap fokus ke arah jalanan, waktu sudah menjelang maghrib.
Lebih sering waktu Mentari terbuang sia sia hanya saat berdua bersama Riga, ia jadi lebih keseringan pulang menjelang maghrib. Entah pergi ke mall, rumah Riga, atau sekedar jalan jalan.
_____________________________
*
*
*
*
Maaf yang biasa aku ucapin ya dikala update, karna selalu keterlambatan update.
*
*
*
*
😩😩😩
*
*
*
*
Jangan lupa vote dan komen ya! 🤗🙋💛
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way (END)✔️
Teen FictionYUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA✅ Kisah persahabatan yang terjalin antara tiga perempuan dari mereka masih berusia belia. Bukan hanya mereka yang bersahabat bahkan keluarga mereka masing-masing, serasa keluarga besar. Tapi wajarnya itu, dari mereka...