30] : Nonton drakor dilarang?

142 16 0
                                    

Mohon maaf lama update :V

Happy reading!!

☀️☀️☀️

Malam ini Riga berada di sebuah tempat tongkrongan nya bersama Azel dan juga Idan. Tempat yang paling sering mereka bertiga kunjungi, mumpung libur.

"Bro, lo kenapa suntuk gitu sih?." Celetuk Azel sambil menggoda perempuan yang baju nya kurang bahan disebelah nya ini, Kinan perempuan yang sekarang menjadi pacar nya.

"Gu--gue kepikiran Mentari." Ujar Riga menjawab pertanyaan Azel.

"Gua kira tuh cewek bakal lo jadiin mainan doang. Ternyata lo beneran cinta mati sama dia? Wess, gila bro." Azel menyinggung kan smirk senyum nya ke arah Kinan.

"Bagus kalo lo beneran sama dia, daripada lo nyakitin hati dia. Dia beda, bro. Dari cewek lo yang sebelum sebelum nya. Gak pantes rasanya lo nyakitin dia." Idan berkomentar menasihati sahabat nya ini.

"Cewek banyak, bro. Mau gua cariin?." Ledek Azel sambil memakan Chicken Fingers makanan yang barusan di pesan nya.

Riga menggeleng kepala menanggapi ledekan sahabat nya itu. Mata nya menelaah isi Cafe, banyak perempuan disini yang rata rata memakai baju kurang bahan tersebut. Ia bangkit dari duduk nya dan berjalan melewati kedua sahabat nya ini tanpa pamit.

"Woi, main cabut aja lo. Mau kemana? Masih sore juga." Teriak Azel memanggili Riga yang sudah berlalu dengan tatapan orang linglung.

"Gua juga cabut ah, urusin tuh cewek lo." Ujar Idan yang berlalu juga melewati pintu samping Cafe.

"Gak seru lo semua." Teriak Azel, dan langsung banyak yang melihat nya teriak seperti itu.

****

"Tari,, udah packing?." Ujar Shiha yang melihat Mentari masih santai santai saja, malah memainkan ponselnya.

Memang semua sudah selesai merapikan barang barang miliknya, esok hari semua murid pulang ke Jakarta dan kerumah masing masing. Karna besok minggu, dan ntah kenapa hari senin di masukkan kembali.

Mentari hanya mengangguki nya, ia masih fokus kepada layar di ponsel nya. Masih sempat sempat nya menonton drama korea, di tempat pelatihan ini.

"Nonton apa sih? Serius banget?." Nayla mulai mendekati Mentari yang terlihat sangat sangat serius menonton nya.

"Masih Fight For My Way, dari kemarin kan ke jeda mulu setiap mau nonton. Sebel." Balas Mentari, sambil memanyunkan bibirnya.

Jadwal menonton nya memang selalu ter jeda setiap waktu, dari mulai ujian, dan LDK saat ini. Sebulan itu ia tidak menonton Park seo joon kesayangan nya, peran utama di dalam drama tersebut.

"Udah jam berapa ini woy, besok kita balik, kan. Lanjutin besok aja nonton nya." Ucap Shiha memberikan nasihat nya.

"Tanggung, ini tuh lagi adegan kis---"Mulut Nayla langsung di bekap oleh Mentari.

Receh banget si ini mulut. Batin Mentari dan langsung memelototi Nayla.

"Kissing scene? Astagfirullahaladzim. Siniin ponsel lu." Shiha langsung mengambil alih ponsel Mentari yang memutar durasi adegan berciuman dan langsung mematikan ponsel tersebut sehingga layar ponsel gemerlap langsung.

"Ihh, Shiha. Gua udah nunggu nunggu first kiss aera padahal." Mentari memelas muka kepada Shiha, di ikuti juga oleh Nayla. Dasar Nayla followers.

"Kan emang setiap drama korea pasti selalu ada adegan begitu, Shih." Celetuk Nayla.

Shiha membodo amatkan apa ucapan Nayla, ia langsung merebahkan tubuhnya dan menarik selimut nya menutupi seluruh badannya.

Mentari melihat orang yang ada di ruangan ini, semua nya terpejam dengan mata tertidur. Hanya dirinya dan Nayla yang belum tidur. Padahal ini sudah tengah malam, mengingat cerita disini tentang yang horor horor. Nyali mereka berdua menciut, mereka berdua merebahkan dan terpejam tidur.

Senna sudah pulang duluan kemarin pagi, soalnya dia memang sakit sebelum pergi untuk LDK. Tetapi malah memaksakan ikut, akhirnya sakit disini dan terserang tifus. Karna pelayanan kesehatan disini kurang memadai akhirnya Senna di jemput orangtua nya dan di rawat di rumah sakit Jakarta.

Sekarang pertemanan mereka bertiga berangsur membaik, dan ada rencana yang telah Mentari susun untuk kedepannya. Ia harus terus mempertahankan hubungan persahabatan nya ini, mereka bertiga bersahabat sudah lama.

****

"Assalamualaikum Ma." Ujar Mentari yang baru sampai rumah tidak ada Mama nya di dalam. Yang ada di ruang tamu hanya Bayu yang sedang bermain game online.

"Bang, Mama kemana? Ish gue baru nyampe, malah gaada Mama. Disambut kek, anaknya yang cantik ini." Ucap nya dengan banyak kata kata yang ia lontarkan. Anggap saja Mentari ratu bawel :D.

1 detik 2 detik 3 detik 4 detik...

Tidak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut Bayu.

"Tau ah, kesel." Mentari berjalan gontai ke kamar nya. Dan sesampai di dalam, melemparkan kasar tas milik nya.

Mentari merebahkan tubuh nya yang lelah ini di atas ranjang nya. Ia memejamkan mata nya.

Duh gimana besok senin, kalo gue ketemu Kak Riga?. Batin nya memikirkan dan merangkai kata kata untuk ia ucapkan kepada Riga.

Drrrt..

Drrrrttt..

Ponsel tipis berwarna gold, itu berdering dengan nada klasik. Tertera nama penelpon, begitu malas dan gugup rasanya untuk Mentari mengangkat itu dari sang penelpon. Tidak butuh waktu lama untuk nya me-reject telpon itu.

Huh. Batin nya sesudah menolak panggilan itu.

______________________
Maaf yaa update nya lama banget. Huhuhu, sebenernya aku juga sedih lama banget buat perbarui part ini.

Soalnya sibuk dengan urusan nonton drama korea :') dari mulai Rich Man, setelah tamat Miss Hammurabi dan sekarang lagi streaming Still 17 sama My ID is Gangnam Beauty. *gaada yang nanya woi.

Gapapa aku ngasih tau doang, alasan aku update lama. :-)

Tapi insyaallah kedepannya aku fokusin cerita ini yang sebentar lagi tamat. *upss, keceplosan.

Jazakumullahu khairan khatsiira🙏
°
°
°
Assalamualaikum!


The Way (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang