22] : Sisi baik Riky

140 21 4
                                    

Minggu minggu ini, seluruh murid SMU KARISMA mengadakan ujian kenaikan kelas. Semua nya sedang belajar mati matian demi nilai yang memuaskan, terkecuali Riky. Ia merasa bodo amat dengan sekolah nya.

Seperti malam ini, malam minggu ada atraksi balapan liar yang diadakan di jalanan. Riky tidak pernah absen dengan kegiatan tak bermanfaat itu, yang malah membuat bahaya bagi dirinya sendiri. Padahal hari senin besok ia sudah melaksanakan ujian, tapi ya seperti inilah kelakuan nya. Alasannya ''Ada temen ini, ya gunain lah buat nyontek ''.

"Udah siap, Bro?." Tanya pria urakan dengan tato hampir diseluruh tubuhnya.

"Siaplah, Bang. Ngapain gua takut!." Jawab Riky yang penuh dengan keberanian.

"Cakep! Gua suka gaya lu, lumayan gede bro duitnya. Lo dapet sepuluh juta kalo menang." Ujar nya.

Setelah semuanya siap dan cewek seksi sudah mulai berdiri di tengah tengah dengan siap melemparkan bendera. Riky dengan motor gede nya berwarna hitam, sedangkan lawannya berwarna merah.

"Ready, Go!." Bendera nya telah dilambungkan ke atas dan jatuh ke bawah. Kini dua motor itu sudah menancapkan gasnya masing masing.

Dilihat Riky yang memimpin paling depan balapan, menengok dari kaca spion ternyata tidak ada lawannya itu. Berkecukupan luang untuk ia memperoleh menang, sampai akhirnya ia sampai di garis finish.

Semua orang bersorak gembira, terutama pria bertato yang tadi bersama Riky. Dan lawannya baru sampai dengan wajah terlihat sangat menaruh amarah. Lalu ia memberi Riky amplop coklat berisi uang sepuluh juta, setelah itu kembali pergi meninggalkan arena balap. Riky tersenyum penuh kemenangan.

"Nih bang, sisanya buat lo aja." Riky mengambil beberapa uang dan kemudian melempar amplop itu kepada pria bertato itu. Sekira nya ia hanya mengambil lima juta. "Gua cabut!." Lanjutnya

Sekitar jam dua belas malam, ia mengitari jalanan kota Jakarta. Entah siapa yang ia cari cari, kegiatan nya melirik kesana kemari dibalik kaca helm nya.

Akhirnya ia berhenti di persimpangan terowongan yang sudah banyak coret coretan dimana mana. Riky turun dari motor nya dan berjalan di daerah sekitar. Kemudian ia menyelipkan beberapa lembar uang kepada gelandagan yang sudah tertidur lelap di alas tidur nya yakni kardus bekas.

Semoga berguna ya. Batin Riky setelah selesai memberikan uang hasil balapnya.

Ia kembali pulang kerumah dan menjalankan motor pelan pelan. Uang nya habis ia tidak memegang sepeser pun untuk dirinya.

****

Mentari masih berkutat dengan tumpukan buku bukunya, seperti biasa ia selalu belajar sampai larut malam ketika ada ujian maupun ulangan harian.

"Astagfirullah, mapel pertama kenapa matematika sih?." Ucapnya.

Ia mulai membaca baca buku nya dari buku tulis sampai paket besar sekalipun. Ponsel nya menyala dan berbunyi notifikasi chat.

Melihat notif nya terpampang jelas nama Riga, ia langsung membuka pesan chat itu. Ia malah tersenyum senyum tidak jelas seperti orang gila.

LINE

Riga. N : Tari?? Lagi apa? Maaf ganggu malem malem. :)

Mentarirahayu : Kenapa kak? Lagi belajar buat ujian besok kak, gak kok.

Riga. N : Semangat ya!!

Membaca pesan terakhir dari Riga membuat pipi Mentari bersemu semerah tomat. Dan membalas lagi.

Mentarirahayu : Makasih kak. Kak Riga belum tidur?.

Riga. N : kan lagi chatan sama kamu.

Kini pipi Mentari seperti terkena air panas, merah banget. Dan senyuman yang tidak pernah pudar, kapan ia belajar nya.

Mentarirahayu : ☺️

Riga. N : Hari senin kamu gausah bawa motor ke sekolah.

Mentarirahayu : Kenapa kak? Motor aku udah bener kok.

Riga. N : Biar aku jemput kamu kerumah, kita berangkat sekolah bareng.

Bom seperti nya dihatinya sudah meledak sekarang, Mentari lagi lagi kegirangan karna ini sudah cukup larut malam ia jadi tidak berani berteriak teriak, takutnya ada juga yang teriak. Kan serem.

Mentarirahayu : Boleh kak

Riga. N : Ok. Yaudah kamu lanjut belajar ya, jangan sampe kemaleman dan jangan sampe gak tidur.

Mentarirahayu : Hmm, iya kak.

Ia menutup ponsel nya menaruh diatas meja belajar nya, dan ia malah berlari ke kasur. Lompat lompat gak jelas, masih tampang seperti orang gila. Tersenyum sendiri.

Omaygat, Kak Riga so sweet dah. Batinnya.

Kaget!

Sungguh.

Tiba tiba pintu terbuka mama nya masuk ke kamar nya dengan wajah putih semua. Sebab mama nya lagi maskeran.

"Berisik banget sih kamu. Udah malem ini." Ujar Ira yang masih ngomong dengan pelan pelan takut masker nya retak.

"Maaf ma, mama ngagetin aku ih." Jawab Mentari.

Ira menutup lagi pintu nya dan berjalan ke kamar nya. Sedangkan Mentari melanjutkan lagi senyum senyum nya dan kembali lompat lompat. Malam minggu gila. Maklum jomblo.

__________________
Assalamualaikum?

Jawab dong, berkah loh.

Hehehe.

Selamat menjalankan ibadah puasa, dikit lagi maghrib loh.

Okey, bye hehe. Gajelas mulu dah aku ☺️

Terima kasih banyak untuk semua nya yang udah baca cerita ini dari bagian 1. Semoga cerita aku bisa bermanfaat buat kalian, dan semoga juga cerita ini banyak lagi yang baca. Aamiin.

Wassalamualaikum 🙏💙

The Way (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang