18] : Bukan pacar

157 25 0
                                    

Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran semua telah usai. Semua siswa siswi seperti biasa berhamburan ke luar kelas untuk pulang ke rumah masing masing.

Nayla sudah pulang terlebih dahulu, lebih tepatnya mengambil dispen dua jam lalu. Ia dan semua anak anak paskibra pergi ke SMU ALZERA. Sedangkan Shiha baru saja pulang dijemput oleh ibu nya.

Dikoridor sekolah yang sudah lumayan sepi, Mentari sedang celingak celinguk mencari seseorang. Ah iya, ia mencari Riky untuk menanyakan motor miliknya.

Duh, mana si itu orang!! Katanya janjian di koridor. Batin nya menggerutu.

"Ayo." Ucap Riky yang baru saja melintas.

Mentari mengekori Riky dari belakang, mereka berdua jalan ke basement untuk mengambil motor milik Riky. Setelah itu berjalan ke arah bengkel Mang Aji.

*****

Pulang dari sekolah dua jam lebih dulu mereka semua, anak anak ekstrakulikuler dari paskibra langsung berangkat ke SMU ALZERA, tiga hari yang lalu diadakan lomba tingkat kota.

Mereka semua termasuk Nayla, saat ini tengah berada di SMU ALZERA untuk mengambil hasil keputusan juri. Dan betapa bahagianya setelah koordinator sekolah memberi tahu bahwa juara satu paskibra tingkat kota adalah SMU KARISMA JAKARTA.

"Saya sangat berterima kasih banyak atas waktu dan kedisiplinan kalian dalam latihan, semua ini untuk mendapatkan satu piala dan piagam ini. Ini perjuangan kita, ini kesuksesan kita." Ucap Damar disertai raut wajah kebahagiaan.

"Yeay!!. Panji!! Panji!!." Teriak seluruh nya seraya berpelukan bersama.

Perjuangan apapun bila dilakukan secara bersama sama dengan penuh keyakinan dan keikhlasan insyaallah akan menjadi sebuah hadiah teristimewa dalam sebuah perjuangan. Ini lah anak anak ekstrakulikuler paskibra yang berhasil meraih kemenangan tingkat kota.

Mengharumkan nama sekolah memang tujuan mereka semua, sekarang impian demi impian tercapai. Peluh, capek dan lesu kini terbayarkan oleh sebuah hasil luar biasa.

****

"Udahan Mang?." Tanya Riky memastikan sebab sudah sekitar tiga puluh menit disini, ia bersama Mentari menunggu perbaikan motor vespa berwarna merah muda itu.

"Udah kok ini, cuma oli motor nya jadi bisa mati mendadak seperti ini. Tapi tenang udah Mang Aji ganti baru kok, den." Jelas Mang Aji,Riky dan Mentari hanya mengangguk.

"Yaudah Mang terima kasih ya, ini uang nya." Setelah membuka dompet kulitnya, Riky memberikan selembar uang merah bergambar presiden ir. soekarno dan moh. hatta.

"Bentar dulu, Mang Aji ambilin kembalian nya." Baru saja Mang Aji mau ke arah dalam bengkel namun tangan nya berhasil dicekal Riky.

"Gausah Mang, kembaliannya ambil aja. Riky ikhlas ko. Yaudah Riky sama temen mau balik pulang ya." Riky tersenyum manis, selepas itu melirik Mentari memberi kode untuk pergi dari bengkel ini.

"Den Riky baik banget, makasih banyak loh den. Oiya den, pacarnya cantik!!." Puji Mang Aji seraya melirik Mentari dengan senyuman.

"Bukan pacar saya Mang, temen biasa ko." Balas Riky.

"Temen apa temen? Hehehe. Yaudah atuh sok pulang den. Hati hati dijalan." Ujar Mang Aji.

"Iyaa, Mang. Riky pulang yaa. Assalamualaikum." Pamitnya.

"Assalamualaikum, Mang." Kini Mentari berujar karna daritadi hanya diam saja akhirnya buka suara.

"Waalaikumsalam." Balas Mang Aji.

Motor vespa berwarna merah muda itu berjalan berdampingan dengan motor gede berwarna hitam itu. Seraya dikit mengobrol.

"Makasih ya udah nolongin hari ini, besok gua ganti uang punya lo." Teriak Mentari yang masih mengendarai motor nya.

Riky tak membalas apa yang barusan diucapkan oleh Mentari, Ia malah berbelok ke arah kanan dapat Mentari lihat dari sen di motornya.

"Gua duluan." Teriak Riky sambil melambaikan tangannya dan Mentari mengerti paham.

Bilang kek sama sama, apa gitu ini mah kaga. Batinnya.

****

Bintang dan bulan berpijar terang malam ini, entah kenapa dari kemarin tidak ada sedikit pun rintik air hujan. Biasanya tiap malam di hujani rintik rintik di penghujung malam.

Nikmat yang telah diberikan dari yang maha kuasa memang tak dapat di tebak. Kadang kala seperti hati, mungkin tak bisa ditebak akan jatuh kemana hati ini. Semua orang berharap hati yang mereka miliki jatuh kepada orang yang benar benar tulus.

Drrrttt... Drrrtt..

Ponsel diatas nakas bergetar sepertinya ada satu buah pesan chat. Ah, ternyata betul. Satu buah chat terdapat di ponsel Shiha. Ia mulai meraih ponselnya.

Orang gabut gini nih, spam chat mulu. Batinnya berucap.

LINE
(Blakutek Blakotek)

Naylakharissa_ : Ehh, ko sepii? Gua mau cerita...

Mentarirahayu : Hadiroh!!. Cerita apa?.

Shihaadzani : Cerita apa tuh?

Naylakharissa_ : Jadi tadi pengumuman pemenang lomba, dan ternyata paskib sekolah kita menang lohhhh.

Mentarirahayu : Wiuhh, keren banget. 😍

Shihaadzani : Congratulation, ihh hebat!!

Naylakharissa_ : Gua seneng banget!! Bahagia banget.. Akhirnya.

Shihaadzani : Alhamdulillah kan, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Anjay bahasa gua kayak Mario teguh.

Mentarirahayu :
Tumben lu bijak, Shih. 😏

****

Selepas itu Shiha tidak membalas chatan lagi yang sedang berlanjut itu. Adzan Isya sudah berkumandang satu jam yang lalu, lebih baik ia menunaikan nya sekarang daripada chatan lama lama takut nya kebawa ketiduran. Ia mulai ke kamar mandi untuk berwudhu.

____________________
Kalian Readers semua dapat salam dari Riky. Katanya "gue disini dapet peran cuek bebek gak papa yak kawan." - Riky Nugraha.

n/o bosan baca cerita ini ya, HEHE. Aku udah berusaha yang terbaik loh untuk memperlancar cerita ini. Oke, bye. Salam sejahtera dari aku. ❤️

The Way (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang