[Long Part and Special♡♡]
8 tahun kemudian..
"Gua ga nyangka sumpah, ini takdir atau bagaimana sih?." Ungkap Nayla.
Mereka bertiga berkumpul di suatu ruangan yang sudah di dekor sedemikian rupa. Nayla dan Shiha melihat Mentari yang sudah duduk di depan meja rias nya. Terbalut dengan kebaya putih anggun. Ya, hari ini adalah hari kebahagiaan dimana Mentari akhirnya di pinang oleh seorang lelaki yang tidak pernah ia sangka sebelumnya.
"Alhamdulillah, kita di berikan jodoh yang terbaik oleh Allah swt." Ujar Shiha yang ikutan duduk di samping Nayla. Mereka berdua memangku anak kecil mereka yang sedang tertidur pulas.
Sebuah keajaiban, anugerah atau mungkin takdir yang tidak terkira. Allah memasangkan tiga sahabat ini dengan seorang lelaki yang bersahabat juga. Shiha tidak menyangka ia akan menikah duluan dengan Awan dan kini mereka memiliki seorang malaikat kecil perempuan cantik.
Tak terkira oleh Nayla yang juga menikah dengan Raka pada saat ia di Jambi, Raka mengambil studi kuliah nya di Jambi. Ternyata jodoh mengantarkan pada mereka berdua dalam ikatan suci. Hingga kini mereka memiliki seorang putra kembar yang sangat lucu.
Dari luar ruangan dapat terdengar jelas suara mikrofon akad nikah yang sedang berlangsung hikmat dan sekali ucap.
"Saya terima nikah nya Mentari Rahayu Widyadari Binti Alm. Firdaus Rahman dengan Mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."
"Saksi sah?." Tanya Pak penghulu.
"Sah."
"Sah."
"Alhamdulillah." Semua bersyukur acara berlangsung secara hikmah dan berdoa untuk kelangsungan dua mempelai ini.
Mentari masih berada di dalam ruangan yang sebentar lagi bukan hanya kamar nya melainkan bersama suami nya nanti.
"Ayo keluar, Tar. Ijab qobul nya lancar." Ujar Shiha langsung berdiri sambil menggendong anak nya yang masih terlelap tidur.
Ira, mama nya baru saja masuk ke dalam kamar Mentari langsung memeluk Mentari. "Sayang, mama bersyukur kamu dapat suami yang baik dan semoga bisa menjaga kamu. Ingat! Sekarang kamu sudah memiliki seorang suami, istri harus menjalani kewajiban nya." Ucap nya menasihati putri nya itu yang kini sudah resmi menjadi seorang istri. Tak segan segan air mata mereka terjatuh, tangis kebahagiaan antar ibu dan anak ini.
"Makasih ma, aku sayang sama mama. Insyallah aku akan selalu mendengar nasihat mama." Ia kembali menangis ke dalam pelukan Ira. Nayla dan Shiha justru ikut menitikkan air mata.
Ira menyudahi pelukan nya, dan ia mengelap air mata yang terus berjatuhan di pipi Mentari, "Udah jangan nangis sayang, nanti make up nya luntur."
Mentari tersenyum.
****
"Widih selamat Mas broo, semoga langgeng." Ucap Raka yang kini ikut mengucapkan selamat kepada sepasang pengantin baru ini.
"Iyaa makasih." Damar mengamini ucapan Raka untuk nya dan untuk Mentari.
"Semoga langgeng ya Tari ku." Nayla mencubit pipi Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way (END)✔️
Teen FictionYUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA✅ Kisah persahabatan yang terjalin antara tiga perempuan dari mereka masih berusia belia. Bukan hanya mereka yang bersahabat bahkan keluarga mereka masing-masing, serasa keluarga besar. Tapi wajarnya itu, dari mereka...