Disebuah sudut taman bermain, terlihat seorang anak perempuan bertubuh mungil yang sedang menangis.
Kedua lututnya penuh dengan butiran pasir terdapat pula luka dan darah.
Usut punya usut anak itu habis terjatuh setelah berlari lari bersama kedua temannya."Apakah sakit sekali???" Tanya temannya dengan panik dan justru kepanikan itu malah membuat anak perempuan tersebut semakin sedih.
"Hyaa sehuna, Cepat ambil plaster.. jangan hanya diam saja!" Anak lelaki yang panik itupun menyeru pada temannya untuk mendapatkan sebuah plaster.
Segera bocah bernama Sehun berlari sekencang mungkin menuju ruang kesehatan disekolah untuk mengambil sebuah plaster."kyung soo-ya, sehuna gomawo" Kang Seulgi berterima kasih pada kedua temannya yang mana sudah menolong seulgi mengobati lukanya.
Karena kedua kakinya terasa lemas untuk berjalan, Kyung Soo akhirya bersuka relawan untuk menggendong seulgi dipunggungnya.
Tapi, Perlu digaris bawahi.
Kyung Soo tidak terlalu kuat.
Lantas Sehun yang tak lain lagi adalah teman sebangku Kang Seulgi turut mengambil alih tubuh gadis kecil itu dan ternyata sehun cukup kuat menggendong Seulgi sampai kedalam kelas.Kang Seulgi bersumpah tak akan pernah sedetikpun menghapus kenangan masa kecil dalam hidupnya, karena dia memiliki dua orang teman yang begitu berharga.
Seulgi memang wanita beruntung bagaikan dewi fortuna.
Memiliki wajah cantik alami dengan tubuh ideal yang menjadi dambaan setiap para wanita, sukses membuatnya menjadi primadona disekolah juga disetiap lingkungan dimanapun dia berada.Terlebih keberuntungan Seulgi didapat dari Sehun dan Kyung Soo yang selalu ada untuknya.
Dari kecil sampai remaja sakarang, ia tak pernah kehilangan dari dua bayang orang orang itu.
Entah apa yang akan terjadi jika Sehun atau Kyung Soo tak lagi ada disisinya.Who knows?
KAMU SEDANG MEMBACA
For over
FanfictionProlog. Kenyataannya sebuah persahabatan antara dua pria dengan satu wanita, hanyalah sebongkah batu bara yang mudah terbakar. Persahabatan yang sudah berlangsung hampir dua puluh tahun lamanya, bisa saja hancur lebur hanya karena soal perasaan. Ber...